Browsing by Author "Proyek Penelitian Lahan Pasang Surut dan Rawa SWAMPS II"
Now showing 1 - 11 of 11
Results Per Page
Sort Options
- ItemAlat/Mesin Pertanian(Balittra, 1991) Proyek Penelitian Lahan Pasang Surut dan Rawa SWAMPS IITiap keluarga tani transmigran di lahan pasang surut memiliki lahan 2,25ha. Untuk mengolah tanahnya kendala utama yang dihadapi adalah keterbatasan tenaga kerja dan modal. Menurut hasilsuatu pengamatan, dimusim kemarau traktor mini lebihefisiendaripada traktor tangan,bajak sapi, atau cangkul. Traktor tangan lebih efisien di musim hujan. Penelitian itu diadakan pada lahan seluas4ha yang disurjan dengan lebar guludan 4m,tabukan 6,5m,dan panjang 90m
- ItemHasil Utama Penelitian Sistem Usahatani Lahan Pasang Surut dan Rawa(Balittra, 1991) Proyek Penelitian Lahan Pasang Surut dan Rawa SWAMPS IIProduksi pangan, khususnya padi, merupakan sasaran utama pembangunan pertanian nasional selama dua dasawarsa terakhir ini. Berasyang bagi sebagian besar masyarakat Indonesia adalah komoditas pertanian terpenting, pernah menyerap banyak devisa karena diimpor hingga 1-2 juta t/tahun. Namun, melalui penerapan teknologi maju dan keriakeras, pada tahun 1984 negeri ini mencapai swasembada beras. Sekalipun demikian, permintaan akan bahan pangan lainnya terutama kedelai terus meningkat, menjauh dari kemampuan pasok (suplai) domestik. Tak terhindarkan, impor kedelai terus membengkak dan mencapai sekitar 600ribu ton dalarri tahun terakhir.
- ItemLahan Gambut/Bergambut(Balittra, 1991) Proyek Penelitian Lahan Pasang Surut dan Rawa SWAMPS IILahan gambut adalah lahan yang memiliki lapisan gambut dengan kadarC organik di atas 12%atau diatas 18% (tergantung kadar liatnya)dengan ketebalanlebihdari 40em. Lahan gambut Karang Agung mempunyai ketebalan gambut 20-40 em yang disebut lahan bergambut. ,Kesuburan lahannya sangat ditentukan oleh lapisan tanah mineral di bawahnya. Gambut yang terbentuk di atas endapan mineral sungai biasanya lebih subur jika dibandingkan dengan gambut yang terbentuk di atas lapisan pasir. Pada tanah gambut, tanaman sering kekurangan unsur mikro seperti Cu dan Zn. Misalnya padi dapat mengalami kehampaan gabah walaupun pertumbuhannya bagus
- ItemLahan Potensial(Balittra, 1991) Proyek Penelitian Lahan Pasang Surut dan Rawa SWAMPS IILahan potensial pasang surut rnendapat prioritas penanganan pada tahap awal karena rnemiliki risiko pengusahaan yang paling keeil dan mencakup areal yang paling luas bila dibandingkan tipologi lainnya
- ItemLahan Rawa Lebak(Balittra, 1991) Proyek Penelitian Lahan Pasang Surut dan Rawa SWAMPS IIMasalah utama pengembangan usahatani lahan rawa lebak adalah sulit diramalnya saat datang genangan dan surutnya air. Pertanaman muda yang terlanda genangan air yang datang cepat seringkali mati. Tanaman itu misalnya padi air dalam atau kenaf yang bisa ditanam pada awal musim hujan. Untuk itu perlu semacam persemaian/ penanaman bertahap.
- ItemLahan Salin(Balittra, 1991) Proyek Penelitian Lahan Pasang Surut dan Rawa SWAMPS IILahan salin di Indonesia pada umumnya terbentuk dari adanya genangan yang lama oleh air laut sebelum direklamasi dan/atau adanya intrusi air laut yang terjadi di musim kemarau. Tanah ini mengandung kadar natrium terlarut yang tinggi (8-15%) sehingga bisa merusak struktur tanah dan menghambat pertumbuhan tanaman.
- ItemLahan Sulfat Masam(Balittra, 1991) Proyek Penelitian Lahan Pasang Surut dan Rawa SWAMPS IIPengolahan tanah di lahan sulfat masam perlu dilakukan dengan hati-hati, Lapisan pirit (FeS2),bila sampai terangkat ke permukaan, akan teroksidasi serta membuat tanah menjadi sangat masam (pH kurang dari 3,5) dan sulit ditumbuhi tanaman.
- ItemPengembangan(Balittra, 1991) Proyek Penelitian Lahan Pasang Surut dan Rawa SWAMPS IIDalam rangka pengembangan sistem usahatani lahan potensial, tiga komoditas utama telah dapat dianjurkan, yaitu padi sawah, kelapa Riau, dan ayam buras. Varietas padi sawah yang dianjurkan adalah Kapuas, Cisanggarung, Cisadane, IR42, IR11288, dan B5332. Komoditas penunjangnya dapat palawija, hortikultura, tanaman industri, temak, dan ikan
- ItemPertanian Lahan Pasang Surut dan Rawa(Balittra, 1991) Proyek Penelitian Lahan Pasang Surut dan Rawa SWAMPS IIProduksi pangan, khususnya padi, merupakan sasaran utama pembangunan pertanian nasional selama dua dasawarsa terakhir ini. Berasyang bagi sebagian besar masyarakat Indonesia adalah komoditas pertanian terpenting, pernah menyerap banyak devisa karena diimpor hingga 1-2 juta t/tahun. Namun, melalui penerapan teknologi maju dan keriakeras, pada tahun 1984 negeri ini mencapai swasembada beras.
- ItemProteksi(Balittra, 1991) Proyek Penelitian Lahan Pasang Surut dan Rawa SWAMPS IIUpaya pengernbangan pertanian di lahan pasang surut dikendalai antara lain oleh beratnya serangan hama dan penyakit, terutarna babi hutan dan tikus. Babi banyak merusak pertanarnan ubikayu,jagung, kacang tanah, pisang, dan kelapausia rnuda. Jenis urnpan yang paling banyak dirnakan adalah ubi kayu dan buah kelapa. Narnun peracunan babi tidak dibenarkan oleh PHPA (perlindungan Hutan dan Pelestarian Alarn, Departernen Kehutanan). Penangkapan babi dengan jerat kawat atau jerat lapon lebih berhasil, cukup efektif, dan aman. Penggunaannya dapat dikernbangkan di daerah transrnigrasi. Pernagaran dengan kayu gelarnrnarnpu rnelindungi tanarnan dari serangan babi.
- ItemSosial ekonomi(Balittra, 1991) Proyek Penelitian Lahan Pasang Surut dan Rawa SWAMPS IIKendala yang dihadapi petani transmigran di lahan pasang surut meliputi agro-fisik, biologis, serta sosial-ekonomi. Kendala sosial- ekonomi berupa modal, tenaga kerja, organisasi petani, mutu dan jumlah prasarana, serta kegiatan pemasaran.