Browsing by Author "Prayudi, Bambang"
Now showing 1 - 20 of 22
Results Per Page
Sort Options
- Item313 Kreasi Inspiratif Masyarakat Karomah Pari (Kawasan Rumah Pangan Lestari) di Jawa Tengah(BPTP Jateng / KAN, 2013) Hermawan, Agus; Pramono, Joko; hartoyo, Budi; Dyah Ariani, Forita; Prayudi, Bambang; Ambarsari, Indrie; Jauhari, Sodiq; Subiharta; Qanytah; Sarjana; Sularno; Muryanto; Bahri, Syamsul; Maharso Yuwono, Dian; Suhendra, Tota; Aryana, Citra; Kormalawati; Dewi Anomsari, Selvia; Prasetianti, Dwinta; Kumianto, Heri; Khosiyah, Parti; Fitriana, Nur; Ernawati; Iswanto; Susila, Arif; Anwar, Hairil; Oelviani, Reni; E, Herwinarni Mumpuni; BPTP JatengKaromah Pari merupakan salah satu program strategis Kementerian Pertanian untuk mendorong terciptanya Rumah Pangan Lestari (RPL) dengan memanfaatkan halaman atau pekarangan secara intensif, ramah lingkungan, dan berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga. RPL dapat diterapkan pada rumah dengan pekarangan sempit, sedang maupun luas. RPL diupayakan dapat diterapkan bersama-sama dalam satu kawasan, baik RT, RW, dusun, atau desa. Tujuan ideal dari Karomah Pari meliputi: 1)peningkatan keterampilan keluarga dan masyarakat dalam pemanfaatan lahan pekarangan untuk budidaya tanaman, ternak dan ikan, serta melaksanakan diversifikasi pangan, pengolahan hasil dan pengolahan limbah rumah tangga menjadi kompos, 2) pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi keluarga dan masyarakat melalui optimalisasi pemanfaatan pekarangan secara lestari. 3) pengembangan kegiatan ekonomi produktif sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga, 4) pengembangan sumber benih/bibit untuk menjaga keberlanjutan pemanfaatan pekarangan, pelestarian tanaman pangan lokal untuk masa depan, serta 5) penciptaan lingkungan hijau yang bersih dan sehat secara mandiri.
- ItemBudidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.)(BPTP Jateng / KAN, 2010) Subagyono, Kasdi; Sisca Piay, Sherly; Tyasdjaja, Ariarti; Ermawati, Yuni; Rudi Prasetyo Hantoro, F.; Prayudi, Bambang; Sutoyo; Jauhari, Sodiq; herawati, Heni; Basuki, Seno; BPTP JatengCabai Merah (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi. Kebutuhan cabai terus meningkat setiap tahun sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya industri yang membutuhkan bahan baku cabai. Tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum L.) adalah tanaman perdu dengan rasa buah pedas yang disebabkan oleh kandungan capsaicin. Secara umum cabai memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin, diantaranya kalori, protein, lemak, kabohidarat, kalsium, vitamin A, B1, dan vitamin C. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah menyusun buku Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah sebagai panduan dan rujukan bagi pengguna. Buku ini memuat informasi syarat tumbuh, varietas, teknik budidaya, hama dan penyakit, panen, pascapanen dan pemasaran cabai
- ItemDOSIS APLIKASI FORMULASI TRICIIODERMA IIARZIANUM ISOLAT KALIMANTAN SELATAN DALAM PENGENDALIAN PENYAKIT HAWAR PELEPAII DAUN JAGUNG (R111ZOCTONIA SOLANI) Dl LAIIAN RAWA(Balai Standar Pengujian Instrumen (BPSI) Pertanian Lahan Rawa, 2005) Prayudi, Bambang; BUDIMAN, Arif; Susanti, Maulia Aries; Balai Standar Pengujian Instrumen (BPSI) Pertanian Lahan RawaPenyakit hawar pelepah daun (Rhizoctonia solani Ktihn) saat ini semakin penting artinya bagi tanaman jagung, seiring dengan semakin luasnya pengembangan jagung dalam upaya pemenuhan kebutuhan dalam negeri. Akan tetapi sampai saat ini informasi mengenai penyakit tersebut serta cara pengendaliannya masih terbatas. Pengamatan di lahan ravva lebak mendapatkan indikasi bahwa penyakit tersebut berkembang di areal dengan populasi tanaman yang lebih padat dan ditanam pada akhir April - awal Mei. Sementara itu di lahan rawa pasang surut penyakit berkembangpada jagung yang ditanam pada musim hujan (akhir Oktober — awal November) dengan populasi yang padat pada bagian guludan dari sistem surjan atau tipe luapan D,
- ItemEfisiensi Aplikasi Fungisida untuk Pengendalian Rhizoctonia Solani pada kedalai di Lahan Rawa Pasang Surut(BPTP Jambi, 2008) Prayudi, Bambang; BPTP JambiJamur Rhizoctonia solani banyak menimbulkan kerugian dalam usahatani kedelai di lahan rawa pasang surut. Patogen tersebut dapat menimbulkan penyakit pada berbagai stadia pertumbuhan kedelai, seperti penyakit layu semai (damping off), hawar daun (leaf blight) dan busuk polong (pod rot).
- ItemKemajuan Pelaksanaan Program Rintisan dan Akselarasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian (Prima tani) di Provinsi Jambi(BPTP Jambi, 2008) Prayudi, Bambang; BPTP JambiPrimatani merupakan implementasi suatu model diseminasi teknologi pertanian yang dinilai dapat mempercepat proses adopsi/penyampaian informasi dan inovasi teknologi pertanian yang dihasilkan Badan Litbang Pertanian atau lembaga Riset lainnya kepada pengguna.
- ItemPaket Teknologi Padi Gogo di Kalimantan Selatan(BPTP Kalimantan Selatan, 2002) Murwati; Prayudi, Bambang; Noorginayuwati; BPTP Kalimantan SelatanBuku ini memuat petunjuk teknis berupa paket teknologi padi gogo, dan diharapkan bermanfaat bagi penyuluh pertanian, petugas lapang dalam membina petani maupun pengambil kebijakan dalam upaya meningkatkan produksi padi.
- ItemPEMANFAATAN ANJING SEBAGAI PREDATOR DAN KOMPONEN PENDUKUNGNYA DALAM MENEKAN POPULASI HAMA TIKUS Dl LAHAN PASANG SURUT(Balittra, 1996) Thamrin, Muhammad; Prayudi, Bambang; Asikin, Syaiful; Balai Penelitian Pertanian Lahan RawaDilahan pasang surut Kalimantan Selatan sampal saat ini kerusakan padi yang disebabkan oleh hama tikus masih terjadi dan berakibat merugikan. Pengendalian hama tikus dilahan pasang surut dengan menggunakan anjing sebagai predator yang dikombinasikan dengan mercon (fumigasi) dan sarang buatan (bumbung bambu) efektif dalam mengendalikan populasi tikus khususnya terhadap tikus yang selalu bersarang di dalam lubang. Makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi atau sebagai pedoman dalam mengendalikan hama tikus yang selalu bersarang dalam lubang dengan menggunakan anjing yang didukung oleh mercon dan sarang buatan. Berdasarkan data penelitian pengendalian hama tikus di Iahan pasang surut selama empat tahun terakhir terbukti bahwa anjing yang berperan,sebagai predator merupakan komponen pengendali yang efektif dalam menekan populasi hama tikus. Walaupun demikian, pengendalian dengan menggunakan anjing tersebut masih terdapat kelema• hannya, karena anjing mengalami kesulitan memburu tikus yang berada dilubang yang sangat dalam dan terbatas gerakannya dalam memburu tikus pada saat padi rimbun. Oleh karena itu pengendalian dengan menggunakan anjing harus dibantu dengan komponen pengendalian lain. Fumigasi dengan menggunakan mercon efektif membunuh tikus yang berada dilubang yang dalam. Sarang buatan juga efektif mengendalikan tikus pada saat padi fase generatif.
- ItemPengembangan Bioindustri di Tingkat Petani(BPTP Jateng/IAARD PRESS, 2014) Hermawan, Agus; Sudaryanto, Bambang; Prayudi, Bambang; Dyah Ariani, Forita; Ambarsari, Indrie; BPTP JatengEksploitasi sumber daya semakin tinggi, penggunaan input luar yang semakin tinggi, terutama, pupuk dan pestisida, dalam upaya meningkatkan hasil pertanian ditengarai mempunyai efek samping terhadap produk yang dihasilkan. Kritik lain dari revolusi hijau adalah karena gerakan telah menimbulkan kesenjangan antara daerah lahan irigasi dan daerah marjinal dan terpencil lainnya, serta antara petani skala besar dengan petani kecil. Di Indonesia, gerakan revolusi hijau juga berdampak pada meningkatnya ketidak merataan distribusi penguasaan tanah dan pendapatan.
- ItemPENGEMBANGAN SISTEM USAHA TANI Dl LAHAN BERGAMBUT(Balittra, 1996) Supriyo, Agus; Prayudi, Bambang; Isdijanto; Balai Penelitian Pertanian Lahan RawaPotensi lahan gambut yang layak dikembangkan untuk pertanian diperkirakan 2,5 juta ha dari 18,0 juta ha yang ada di Indonesia (Dai, 1989). Sekitar 2,6 juta ha mempunyai Fngembangan skala luas, termasuk I ,5juta ha skala prioritas tinggi, yang di Kalimantan mencapai luas 350.000 ha. Untuk menunjang pengembangan sistem usahatani lahan pasang surut yang mapan dan berkelanjuun dalam usaha meningkatkan kesejahteraan petani, sejak tahun 1976 telah dilaksanakan kegiatan penelitian oleh berbagai pihak, antara lain Team Universitas Gadjah Mada dengan program Test Farm di Kalimantan, Team Test Farm PB di wilayah Sumatera, Badan Litbang Penanian melalui program P3MT dan dilanjutkan dengan kegiatan penelitian lahan pasang surut dan rawa (Swamps II) mulai Tahun 1986 sampai 1992 baik di Sumatera maupun di Kalimantan.
- ItemPengendalian OPT Utama Padi Berdasar Strategi PHT Di Lahan Rawa Pasang Surut Provinsi Jambi(BPTP Jambi, 2005) Prayudi, Bambang; Handoko, Sigid; BPTP JambiLuas lahan rawa pasang surut di Provinsi Jambi yang telah direklamasi mencapai 612.116 ha. Areal tersebut merupakan salah satu sentra utama produksi padi. Dalam usahatani padi di lahan rawa pasang surut, perlindungan tanaman dari gangguan penyebab hama dan penyakit (organisme pengganggu tanaman : OPT) merupakan salah satu upaya utama dalam pengelolaan tanaman padi untuk mempertahankan produktivitasnya. Pengendalian OPT padi di lahan rawa pasang surut diarahkan berdasar pada strategi pengelolaan hama terpadu (PHT). Hal ini tida terlepas dari pengelolaan agroekosistem rawa pasang surut secara holistik. Sasaran PHT padi di lahan rawa pasang surut adalah mempertinggi stabilitas hasil, populasi OPT tetap berada pada aras yang secara ekonomi kerusakan tanaman yang diakibatkannya seminimal mungkin, minimalisasi risiko pencemaran lingkungan akibat penggunaan pestisida, serta penghasilan dan kesejahteraan petani meningkat.
- ItemPengendalian Penyakit Blas pada Tanaman Padi (Kasus di lahan Irigasi Sri Agung, Tanjung Jabung Barat, Jambi)(BPTP Jambi, 2008) Prayudi, Bambang; BPTP JambiDalam upaya mendukung Program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN), penerapan pengelolaan tanaman terpadu (PTT) padi di lahan sawah irigasi di Desa Sri Agung, Kecamatan Tungkal Ulu, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, telah menunjukkan peningkatan produksi padi yang signifikan. Salah satu komponen teknologi dalam penerapan PTT tersebut adalah pengendalian penyakit blas yang merupakan salah satu organisme pengganggu tanaman (OPT) utama di daerah tersebut. Penyakit blas yang disebabkan oleh jamur Pyricularia oryzae Cav. saat ini merupakan salah satu penyakit utama pada tanaman padi, baik padi di lahan kering (gogo), sawah tadah hujan, sawah pasang surut, dan sawah irigasi.
- ItemPENGENDALIAN PENYAKIT REBAH SEMAI KEDELAI (SCLEROTIUM ROLFSII) DENGAN TRICHODERMA SPP(Balittra, 1996) Prayudi, Bambang; BUDIMAN, Arif; Balai Penelitian Pertanian Lahan RawaPenyakit rebah semai kedetai yang disebabkan ofeh Sc/oroffum rollsii meropakan penyakit penting pada kedelai di lahan rawa pasang surut. Trichodoma harzianum merupakan jamur antagonis yang baik da!am mengendafikan penya%t tersebut. Media yang baik untuk perbanyakan dan penyimpanan sampai jangka wa%tu enam bulan bagi T. harzianum adalah media beras + pepton certa menir jagung penyakit rebah semai kedelai diketahui menyerang tanaman muda. O!eh karena itu pedindungan tanaman kedelai dari serangan penyebab penyakit rebah gemai kede!ai dengan Trichodema harus dilaksanakan mutai pada saat tanam.
- ItemPerbaikan Teknologi Budidaya Karet Rakyat(BPTP Jambi, 2006) Adri; Prayudi, Bambang; Firdaus; Yardha; Edi, Syafri; Hasannu, Nusyirwan; Azwar; BPTP JambiTanaman karet (Harvea bransiliensis) merupakan komoditas unggulan daerah Provinsi Jambi. Andalan perkebunan karet masih bertumpu pada perkebunan karet rakyat yang luasnya 98,2 persen dari luas keseluruhan perkebunan karet di Provinsi Jambi dan sumber mata pencaharian utama lebih dari 190.133 kepala keluarga (KK).
- ItemProfil Unit Alih Teknologi BPTP Jambi(BPTP Jambi, 2007) Hernita, Desi; Salwati; Izhar, Lutfi; Purnama, Hendri; Bobihoe, Julistia; Prayudi, Bambang; BPTP JambiBanyak hasil penelitian para peneliti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi yang sebenarnya sangat berpeluang untuk dikembangkan
- ItemRisalah Hasil Pengkajian Inovasi Hortikultura di Jawa Tengah(BPTP Jateng, 2011) Prayudi, Bambang; Hermawan, Agus; Pramono, Joko; Hadi Subroto, Isom; Suprapto; BPTP JatengPengembangan Kawasan Agribisnis Hortikultura (PKAH) merupakan salah satu implemen tasi program pengembangan hortikultura dalam Kementerian Pertanian. Bentuk dukungan PKAH dilakukan melalui upaya peningkatan daya saing dan dukungan inovasi di segala aspek usahatani dari hulu ke hilir dalam konsep sistem agribisnis. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Tengah sesuai dengan tupoksinya, sangat relevan mendukung pengembangan hortikultura, terutama dalam penyediaan inovasi teknologi dan aspek penerapan budidaya pertanian yang baik Good Agriculture Practices (GAP) dan standar operasional prosedur (SOP).
- ItemSatu Dasa Warsa Kiprah BPTP Jambi(BPTP Jambi, 2005) Prayudi, Bambang; BPTP JambiJauh sebelum dilaksanakannya era otonomi daerah pada tahun 2001, Departemen Pertanian sejak tahun 1994 telah mendesentralisasikan kegiatan penelitian dan pengkajian di daerah melalui pembentukan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP).
- ItemTEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH RAMAH LINGKUNGAN DI KABUPATEN TEGAL(BPTP Jawa Tengah, 2015) Pangestuti, Retno; Prayudi, Bambang; Cahyo Mardiyanto, Tri; Endrasari, Retno; Suparman, Eman; Chanifah; BPTP Jawa TengahSecara umum penerapan teknologi budidaya bawang merah di tingkat petani penggunaan input kima dengan dosis yang tinggi dan jangka waktu lama menyebabkan terjadinya akumulasi residu bahan kimia berbahaya di dalam tanah dan berpotensi mencemari lingkungan. Fenomena yang lain timbul sebagai akibat langsung dari penggunaan bahan kimia ini adalah menurunnya kualitas fisika dan kimia tanah yang berdampak pada berkurangnnya keragan hayati dan musuh alami organisme pengganggu tanaman serta munculnya hama - hama yang resisten.
- ItemTeknologi Budidaya Padi Sawah Dengan Sistem Legowo Menunjang Pengelolaan Tanaman Terpadu(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi, 2004) Bobihoe, Julistia; Endrizal; Prayudi, Bambang; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian JambiTanaman padi merupakan komoditas tanaman pangan penting di daerah provinsi Jambi, sehingga komoditas ini menjadi prioritas dalam menunjang program pertanian. Sehubungan dengan hal tersebut, maka upaya peningkatan produktivitas padi terus dilakukan antara lain melalui Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT). Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) merupakan suatu pendekatan holistic yang bersifat partisipatif yang disesuaikan dengan kondisi spesifik lokasi, yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan petani melalui penerapan teknologi yang cocok untuk kondisi setempat yang dapat meningkatkan hasil gabah dan mutu beras serta menjaga kelestarian lingkungan. Diantara teknologi yang menunjang kegiatan PTT adalah “Budidaya Padi Sawah dengan Sistim Legowo” yang merupakan teknik penanaman padi dengan mengatur jarak tanam antar rumpun dan antar barisan. Pada system ini terjadi pemadatan rumpun padi di dalam barisan pinggir dan pelebaran jarak antar barisan, sehingga jumlah tanaman per hektar tetap dipertahankan seperti pada system tanam biasa.
- ItemTeknologi Budidaya Padi Sawah dengan Sistem Legowo Menunjang Pengelolaan Tanaman Terpadu(BPTP Jambi, 2004) Bobihoe, Julistia; Endrizal; Prayudi, Bambang; BPTP JambiLaju peningkatan produktivitas tanaman padi sawah di Indonesia cenderung melandai. Sistem intensifikasi khusus dan supra insus padi sawah yang selama ini diterapkan belum mampu meningkatkan produksi secara signifikan.
- ItemTeknologi dan program bali ndeso bangun deso(BPTP Jawa Tengah / Warta inovasi, 2010) Budi P, Eko; Prayudi, BambangDalam kiprahnya di Jateng, BPTP menyelenggarakan program strategis Kementerian Pertanian di 2009 - 2010 yang dititikberatkan antara lain, pada program Sekolah Lapang Pengolahan Tanaman Terpadu (SL-PTT). Dalam program SL-PTT, Peneliti dan penyuluh pada BPTP berfungsi sebagai pendamping pada kurang lebih 9 ribu unit SL.PTT, dari 15 ribu unit (60%) yang ada di Jwa Tengah pada tahun 2009 - 2010, TIM pendamping BPTP memberikan fasilitas inovasi teknologi melalui strategi.