Browsing by Author "Prastowo, Bambang"
Now showing 1 - 11 of 11
Results Per Page
Sort Options
- ItemBerkontribusi Dalam Pembangunan Perkebunan Berkelanjutan(Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 2020) Soetopo, Deciyanto; Karmawati, Elna; Prastowo, Bambang; Ardana, I Ketut; Trisawa, Iwa MaraWorld Commission on Environment and Development pada tahun 1987 menetapkan definisi bahwa pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development) adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan hak pemenuhan kebutuhan generasi yang akan datang.Sutamihardja pada tahun 2004 menyebutkan lebih rinci bahwa pembangunan berkelanjutan meliputi pemerataan, pengamanan kelestarian, pengelolaan sumber daya alam, kesejahteraan masyarakat, dan pertahanan kualitas kehidupan manusia masa kini hingga masa yang akan datang. Upaya Pembangunan Berkelanjutan telah dijadikan aksi nyata secara global dalam bentuk Millenium Development Goals (MDGs), dan dilanjutkan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) dengan target pencapaian hingga 2030.
- ItemBiofuel B100 Menuju Energi Masa Depan(IAARD Press, 2019) Sulaiman, Andi Amran; Subagyono, Kasdi; Jufri, Fadjry; Simatupang, Pantjar; Soetopo, Deciyanto; Syukur, Mat; Pranowo, Dibyo; Herman, Maman; Aunillah, Asif; Prastowo, BambangIndonesia merupakan produsen dan pengekspor komoditi kelapa sawit serta turunannya termasuk CPO dengan nilai terbesar di dunia. Indonesia sudah unggul sebagai negara yang terbesar penggunaan B20 yang sudah digunakan dalam sektor industri maupun otomotif di dalam negeri maupun untuk kebutuhan ekspor. Melalui program B20 kita terbesar di Dunia dalam memanfaatkan pemakaian biodiesel, sementara saat ini Malaysia baru menuju B10 dari B7. Kita optimis ke depannya dapat mewujudkan B100 sesuai arahan Bapak Joko Widodo, Presiden RI. Penggunaan biofuel tidak hanya mengurangi impor bahan bakar fosil yang menyebabkan devisa kita lari ke luar negeri, namun juga menjaga kedaulatan energi dan ekonomi nasional. Saat ini kita telah memproduksi 46 juta CPO, dan mampu mengekspor 34 juta ton produk CPO. Menghadapi tekanan dunia internasional terhadap sawit kita yang masih negatif, apabila kita dapat mengurangi ekspor dan dimanfaatkan untuk biofuel, akan mengurangi ketergantungan dengan pasar internasional. Buku ini bertujuan sebagai pedoman bagi para pemangku kepentingan (stakeholders) untuk mengambil kebijakan dalam pengembangan biofuel dan menambah wawasan para pelaku usahauntuk berinvestasi di perkebunan kelapa sawit dan memproduksi biofuel.
- ItemBiofuel Generasi-1, Generasi-2(IAARD Press, 2014) Prastowo, Bambang; Richana, NurSejak terjadinya krisis energi tahun 1973 negara-negara di dunia khususnya negara maju mulai mengarahkan perhatiannya untuk mengembangkan sumber energi non fosil yang berasal pertanian dan kehutanan ataupun bahan biologi lainnya atau yang sering disebut bioenergi. Minyak bensin atau premium asal fosil kemudian diberi alternatifnya yaitu bioetanol, sedangkan minyak solar atau diesel dengan biodiesel. Bioetanol dibuat dari bahan berpati atau mengandung gula misalnya molasses, nira kelapa, nira batang sorgum, pati ubi kayu, pati sagu, dan sejenisnya. Biodiesel dibuat dari minyak nabati dari kelapa sawit (CPO), minyak kelapa dan dari tanaman lain yang menghasilkan minyak nabati. Biofuel tersebut dikenal dengan nama biofuel benerasi satu atau yang dihasilkan oleh teknologi biofuel generasi satu.
- ItemBudidaya dan Pasca Panen Kopi(Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 2010) Prastowo, Bambang; Karmawati, Elna; Rubiyo; Siswanto; Indrawanto, Chandra; Munarso, S. Joni; Pusat Penelitian dan Pengembangan PerkebunanTanaman kopi (Coffea sp.) merupakan salah satu komoditas unggulan nasional. Untuk mendukung pengembangan kopi dan terutama untuk membantu masyarakat yang tertarik kepada tanaman kopi, maka disusun buku ini. Budidaya sampai Pasca Panen kopi perlu diketahui masyarakat untuk menjadi pedoman umum terutama bagi praktisi di lapangan. Buku ini memuat pedoman awal secara umum, sehingga untuk praktek secara lebih rinci memang masih memerlukan semacam pemahaman mendalam lebih lanjut, baik melalui praktek sendiri maupun pelatihan serta pendalaman ilmunya.
- ItemBudidaya dan Pasca Panen KOPI(2010) Prastowo, Bambang; Karmawati, Elna; Rubijo.; Siswanto.; Indrawanto, Chandra; Munarso, S. JoniTanaman kopi (Coffea sp. ) merupakan salah satu komoditas unggulan nasional. Untuk mendukung pengembangan kopi dan terutama untuk membantu masyarakat yang tertarik kepada tanaman kopi, maka disusun buku ini. Budidaya sampai Pasca Panen kopi perlu diketahui masyarakat untuk menjadi pedoman umum terutama bagi praktisi di lapangan.
- ItemBUNGA RAMPAI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN DAYA SAING KOMODITAS PERKEBUNAN(Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 2020) Karmawati, Elna; Soetopo, Deciyanto; Prastowo, Bambang; Ardana, I Ketut; Trisawa, Iwa MaraBentuk korporasi inipun tidak berlangsung lama, perkebunan rakyat melakukan ekspansi sehingga luasnya melebihi yang ditargetkan. Walaupun produktivitasnya rendah tanaman perkebunan telah terbukti dapat bertahan pada saat resesi tahun 1998. Pada sepuluh tahun terakhir beberapa tanaman perkebunan luas arealnya menurun, begitu pula produktivitasnya. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya tanaman yang rusak tiap tahun, karena pekebun malas melakukan pemeliharaan dan adanya serangan hama penyakit. Upaya pekebun untuk meningkatkan produktivitasnya atau meningkatkan daya saing telah banyak dilakukan, namun kelihatannya belum ada kenaikan yang signifikan. Upaya-upaya lembaga penelitian juga telah melakukan berbagai kajian dan telah diajukan sebagai saran atau rekomendasi kebijakan Pada buku Bunga Rampai ini akan disajikan beberapa kajian komoditas perkebunan seperti tebu, kakao, tanaman penghasil bahan baku BBN dll. Semoga apa yang dihasilkan iv| Bunga Rampai "Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing Komoditas Perkebunan" dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi pembacanya. Terima kasih.
- ItemKinerja Mesin Sangrai Biji Kakao Tipe Silinder HorisontalDengan Sumber Panas Kompor Bertekanan Berbahan Bakar Minyak Nabati(Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, 2009-04) Widyotomo, Sukrisno; Mulato, Sri; Prastowo, Bambang; Balai Besar Pengembangan Mekanisasi PertanianPenyangraian adalah salah satu tahap pengolahan hilir kakao yang sangat menentukan cita rasa khas chocolate. Penyangraian bertujuan untuk mengembangkan rasa, aroma, warna, dan mengurangi kadar air. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia telah merekayasa alat sangrai biji kakao tipe silinder horisontal dengan sumber panas kompor bertekanan berbahan bakar minyak tanah yang cocok dan terjangkau oleh pengusaha kecil baik secara teknologis maupun harga. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kinerja mesin sangrai biji kakao tipe silinder horisontal dengan menggunakan sumber panas kompor bertekanan berbahan bakar minyak nabati (minyak jarak dan minyak sawit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan kompor bertekanan berbahan bakar minyak jarak dan minyak sawit, biji kakao pasca sangrai dengan kadar air 2-3% diperoleh setelah proses penyangraian berlangsung selama 40-50 menit dengan suhu sangrai antara 110-120oC. Tenaga yang dihasilkan kompor dengan bahan bakar minyak jarak sekitar 2,765 kilowatt dengan konsumsi bahan bakar antara 0,266-0,287 kg/jam, dan dengan bahan bakar minyak sawit sekitar 2,720 kilowatt dengan konsumsi bahan bakar antara 0,271-0,292 kg/jam. Mutu akhir yang dihasilkan dari proses penyangraian biji kakao baik dengan menggunakan minyak jarak maupun minyak sawit adalah baik dan dapat diterima oleh konsumen.
- ItemMembangkitkan Kejayaan Rempah Nusantara(IAARD Press, 2018) Amran Sulaiman, Andi; Subagyono, Kasdi; Pakpahan, Agus; Soetopo, Decianto; Bermawie, Nurliana; Hoerudin; Prastowo, Bambang; Syafaat, Nizwar; Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi PertanianPemikirian tentang bagaimana mengembalikan sejarah kejayaan rempah nusantara telah banyak diwacanakan. Namun, hasil pemikiran para pakar yang dilakukan secara lintas disiplin untuk membahas rempah Nusantara dan bagaimana mengembalikan kejayaan dalam sebuah buku belum banyak dilakukan. Buku ini membahas penggalian sejarah global , regional, dan local lintas millennium; pengetahuan teknos rempah dan manfaatnya dari masa lalu hingga sekarang dan pemikiran perkembangan ke depan, serta dimensi ekonomi makro dan mikro rempah nusantara dapat dijumai dan disajikan secara komprehensif. Melalui pendekatan regional, kepulauan rempah kemudian dibangun branding dari setiap keunikan regional rempah yang diintegrasikan dengan perencanaan pembangunan nasional yang utuh, rempah Nusantara dapat Kembali Berjaya pada waktu yang tidak terlalu lama. Buku ini sangat tepat dibaca oleh pimpinan nasional, para pemikir pembangunan, kepala daerah, perumus kebijakan, serta dosen dan mahasiswa
- ItemMesin pertanian untuk usahatani di lahan rawa pasang surut(Balittra, 1996) Prastowo, Bambang; Firmansyah, Imam Nurdin; Balai Penelitian Pertanian Lahan RawaBeberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa di hahan pasang surut dapat dikembangkan usahatani tanaman pangan, khususnya padi (Manwan el al.. 1992), Hal ini tentu harus disertai upaya-upaya untuk mengatasi kendala yang ada. Daerah pasang surut, baik daerah rawa maupun lahan keringnya antara lain didirikan dengan pentingnya pengelolaan tata air, pengolahan tanah, dan langkanya tenaga kerja
- ItemUji Kinerja Kompor Minyak Nabati Tipe Tekan (PROTOS)(Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, 2010-04) Prastowo, Bambang; Mulato, Sri; Hastomo, Abi Dwi; Wijaya, Elira Rahmarestia; Balai Besar Pengembangan Mekanisasi PertanianUji kinerja kompor tekan kapasitas 2,5 kW berbahan bakar minyak nabati telah dilakukan. Kompor ini diuji dengan bahan bakar minyak jarak mentah (CJO) dan minyak sawit mentah (CPO). Rata-rata efisiensi panas kompor dengan bahan bakar CJO dan CPO berturut-turut 45,5% dan 49,7%. Nilai efisiensi ini lebih tinggi dari kompor minyak tanah tipe sumbu (38%), tetapi sedikit lebih rendah dari kompor LPG (55%). Rata-rata konsumsi CJO adalah 223 g/jam, sedangkan CPO 249 g/jam. Residu spesifik CJO pada vaporizer bervariasi antara 7,5-9,9 mg/g, sedangkan residu spesifik CPO bervariasi antara 8,6-11,5 mg/g.
- ItemUJI KINERJA KOMPOR PROTOS‐2(Unit Penerbitan dan Publikasi, 2019) Prastowo, Bambang; Widjaya, Elita R; Balai Penelitian Tanaman Industri dan PenyegarPenelitian dan pengembangan energi alternatif pengganti bahan bakar minyak bumi terus dikembangkan. Indonesia, sebagai negara agraris, mempunyai potensi komoditas perkebunan yang dapat dijadikan sebagai bahan baku minyak nabati untuk keperluan bahan bakar nabati (BBN). Upaya pencarian sumber bahan baku minyak nabati perlu terus dilakukan, agar komoditas bahan baku BBN tidak berkompetisi dengan produk pangan dan produk industri lainnya. Salah satu potensi komoditas perkebunan yang dapat dijadikan BBN adalah kemiri sunan. Selain rendemen minyaknya cukup tinggi, produk ini juga tidak digunakan sebagai bahan pangan. Namun demikian, penelitian kinerja minyak kemiri sunan sebagai bahan bakar masih diperlukan. Penelitian ini melakukan uji kinerja kompor Protos 2 dengan bahan bakar minyak kemiri sunan mentah. Perlakuan pendahuluan pengeringan kemiri sebelum ekstraksi menghasilkan karakteristik fisiko kimia yang berbeda. Kemiri yang dijemur dengan sinar matahari, menghasilkan minyak yang berwarna kuning dan bilangan asam yang rendah. Pengeringan dengan suhu yang tinggi mempengaruhi hasil minyak yang terekstraksi, minyak teroksidasi sehingga bilangan asamnya tinggi. Hasil pengujian kedua jenis minyak ini memperlihatkan bahwa efisiensi panas pembakaran (thermal efficiency) cukup tinggi, 48‐53% hampir mendekati efisiensi kompor LPG 55%. Namun demikian, produk pembakaran masih mengeluarkan bau yang menyengat dan emisi NO2 yang masih cukup tinggi.