Browsing by Author "Prasetyo, Dwi"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
- ItemDampak Sistem Pemeliharaan Intensif dan Semi Intensif Terhadap Ukuran Tubuh Sapi Bali Jantan di Balai Pembibitan Ternak Unggul (BPTU) Sapi Bali(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2020) Volkandari, Slamet Diah; Sudrajad, Pita; Prasetyo, Dwi; Subiharta; Prasetyo, Amrih; Pujianto, Jack; Cahyadi, Muhammad; Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi PertanianSapi Bali berasal dari pulau Bali Indonesia dan tersebar sampai wilayah Malaysia. Sapi Bali dikenal sebagai sapi potong dengan persentase karkas tinggi dan performans reproduksi yang baik. Terdapat tiga sistem pemeliharaan ternak sapi Bali yaitu ekstensif, intensif dan semi intensif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi ukuran tubuh sapi Bali jantan yang dipelihara pada sistem pemeliharaan intensif dan semi intensif di BPTU Sapi Bali Pulukan Bali. Sebanyak 20 sapi Bali jantan yang dipelihara dengan sistem pemeliharaan berbeda diukur Panjang Badan, Tinggi Pinggul, Tinggi Gumba, Lingkar Dada, Dalam Dada, dan Berat Badannya. Analisis data menggunakan independent sample t-test untuk membedakan rata-rata ukuran tubuh sapi Bali dengan software SPSS. 17.0. Hasil menunjukkan bahwa ukuran tubuh sapi Bali jantan pada pemeliharaan intensif di BPTU Sapi Bali lebih baik dibanding dengan pemeliharaan semi intensif (P<0,05). Berat badan sapi Bali pada sistem pemeliharaan intensif mencapai 373,20 ± 36,09 kg sedangkan pada semi intensif hanya 210,75±30,14 kg. Ukuran tubuh sapi Bali pada sistem pemeliharaan intensif lebih tinggi dibandingkan semi intensif (P<0,05). Hal ini disebabkan sapi Bali jantan yang dipelihara pada sistem intensif memperoleh nutrisi pakan yang lebih baik dan komplit sehingga potensi genetik pertumbuhan terekspresi penuh. Dengan demikian, sistem pemeliharaan intensif pada sapi Bali jantan dapat diaplikasikan untuk memperoleh performans pertumbuhan yang lebih baik dan dapat digunakan untuk program pemuliaan atau seleksi dalam pemenuhan daging nasional kedepannya.