Browsing by Author "Prasetyo, Amrih"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
- ItemAnalisis Potensi Daya Dukung Pakan untuk Pengembangan Sapi Potong di Kabupaten Rembang(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2020) Prasetyo, Amrih; Kurnianto, Heri; Hayati, Rini Nur; Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi PertanianPenelitian dilaksanakan di Kabupaten Rembang pada bulan Maret hingga Juli tahun 2019. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui potensi daya dukung pakan limbah pertanian sapi potong berdasarkan pewilayahan dan daya dukung hijauan pakan di Kabupaten Rembang. Metode analisis yang di gunakan dalam penelitian adalah deskriptif analisis. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan menurut metode purposive sampling, dengan pertimbangan wilayah ini memiliki jumlah populasi sapi potong terbesar ke-4 di Provinsi Jawa Tengah. Data yang dikumpulkan meliputi data sekunder bersumber dari: a) BPS Kabupaten Rembang, b) Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Rembang, serta c) studi pustaka dari hasil penelitian yang di terbitkan oleh lembaga resmi. Data primer hasil survei lokasi melalui wawancara langsung dengan petani. Data yang terkumpul kemudian diolah dan dianalisis melalui perhitungan indeks daya dukung lahan (IDD). Kabupaten Rembang ini memiliki luas sebesar 1.014,08 km2, tersebar pada 14 wilayah kecamatan. Populasi sapi potong pada tahun 2012 hingga 2015 mengalami penurunan, dengan jumlah populasi tiap tahunnya 164.803 ekor, 117.179 ekor, 120.934 ekor dan 128.123 ekor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi sapi potong terbanyak berada di 9 kecamatan yang termasuk wilayah basis, yaitu: Kecamatan Sumber, Bulu, Gunem, Sale, Sarang, Sedan, Pamotan, Sulang dan Kaliori. Nilai Indeks Daya Dukung (IDD) pakan di atas 2 dikategorikan aman terdapat di 8 Kecamatan dengan nilai tertinggi berada di Kecamatan Lasem sebesar 3,8. Berdasarkan hasil analisis satuan ternak, populasi ternak sapi potong betina produktif sejumlah 81.937 ST, dimana daya tampung ternak sapi sebanyak 105.263,57 ST/tahun. Apabila dikurangi dengan populasi ternak sapi potong yang ada maka potensi penambahan populasi sebesar 23.326,33 ST/tahun. Hasil indeks daya dukung (IDD) lahan menunjukkan bahwa 8 kecamatan di Kabupaten Rembang berpotensi sebagai basis pengembangan wilayah sapi potong.
- ItemDampak Sistem Pemeliharaan Intensif dan Semi Intensif Terhadap Ukuran Tubuh Sapi Bali Jantan di Balai Pembibitan Ternak Unggul (BPTU) Sapi Bali(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2020) Volkandari, Slamet Diah; Sudrajad, Pita; Prasetyo, Dwi; Subiharta; Prasetyo, Amrih; Pujianto, Jack; Cahyadi, Muhammad; Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi PertanianSapi Bali berasal dari pulau Bali Indonesia dan tersebar sampai wilayah Malaysia. Sapi Bali dikenal sebagai sapi potong dengan persentase karkas tinggi dan performans reproduksi yang baik. Terdapat tiga sistem pemeliharaan ternak sapi Bali yaitu ekstensif, intensif dan semi intensif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi ukuran tubuh sapi Bali jantan yang dipelihara pada sistem pemeliharaan intensif dan semi intensif di BPTU Sapi Bali Pulukan Bali. Sebanyak 20 sapi Bali jantan yang dipelihara dengan sistem pemeliharaan berbeda diukur Panjang Badan, Tinggi Pinggul, Tinggi Gumba, Lingkar Dada, Dalam Dada, dan Berat Badannya. Analisis data menggunakan independent sample t-test untuk membedakan rata-rata ukuran tubuh sapi Bali dengan software SPSS. 17.0. Hasil menunjukkan bahwa ukuran tubuh sapi Bali jantan pada pemeliharaan intensif di BPTU Sapi Bali lebih baik dibanding dengan pemeliharaan semi intensif (P<0,05). Berat badan sapi Bali pada sistem pemeliharaan intensif mencapai 373,20 ± 36,09 kg sedangkan pada semi intensif hanya 210,75±30,14 kg. Ukuran tubuh sapi Bali pada sistem pemeliharaan intensif lebih tinggi dibandingkan semi intensif (P<0,05). Hal ini disebabkan sapi Bali jantan yang dipelihara pada sistem intensif memperoleh nutrisi pakan yang lebih baik dan komplit sehingga potensi genetik pertumbuhan terekspresi penuh. Dengan demikian, sistem pemeliharaan intensif pada sapi Bali jantan dapat diaplikasikan untuk memperoleh performans pertumbuhan yang lebih baik dan dapat digunakan untuk program pemuliaan atau seleksi dalam pemenuhan daging nasional kedepannya.
- ItemPakan Lengkap Untuk Sapi PO(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah, 2019) Prasetyo, Amrih; Suhendrata, TotaSapi PO (Peranakan Ongole) adalah salah satu jenis sapi yang berkembang pesat di Indonesia. Perkembangan dan pertumbuhan sapi PO ini dipengaruhi oleh adanya faktor pakan, salah satu inovasinya yakni inovasi pakan lengkap. Pakan lengkap adalah gabungan pakan hijauan, konsentrat dan sedikit mineral yang diberikan secara bersama melalui proses fermentasi. Fermentasi pakan bermanfaat untuk meningkatkan daya cerna dalam saluran pecernaan sapi, disebabkan kandungan selulosa dan hemiselulosa yang sulit dipecah sudah terdegradasi oleh bakteri selama proses berlangsung. Proses fermentasi sendiri mempunyai kelebihan antara lain: tidak menimbulkan efek negatif, mudah dilakukan, relatif tidak membutuhkan peralatan khusus, ramah lingkungan dan biaya relatif murah.