Browsing by Author "Pramono, Djoko"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemBeternak Kambing Etawa Kaligesing Secara Profesional(BPTP Jawa Tengah/CV. LOKA AKSARA, 2014) Pramono, Djoko; Muryanto; BPTP JatengKambing Peranakan Etawah (PE) merupakan aset ternak di Jawa Tengah yang mempunyai nilai ekonomi dan sosial yang tinggi. Ternak ini sudah dibudidayakan secara turun-temurun khususnya di Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo dan terbukti memberikan manfaat bagi masyarakat. Kambing ini termasuk, tipe produksi dwiguna yaitu penghasil daging/anak dan susu, bobot badannya dapat mencapai 90 kg, prolifik (beranak lebih dari satu/ kelahiran) serta mempunyai sifat penotipik yang khas yaitu profil kepala yang melengkung dan bulu surai di kaki depan dan belakang (gembol).
- ItemPenyediaan Pakan Konsentrat Berbahan Baku Lokal sebagai Pengungkit Sistem Petanian Bioindustri Berbasis Sapi Perah(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2020) Pramono, Djoko; Herianti, Isnani; Sejati, Gunawan; Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi PertanianPakan adalah salah satu unsur penting dalam menjalankan usaha terna termasuk sapi perah, apabila pakan yang diberikan tidak memenuhi standar kebutuhan untuk hidup pokok dan berproduksi maka hasilnya tidak akan optimal. Secara alami pakan sapi perah adalah berupa hijauan (rumput dan daun-daunan), namun untuk mendapatkan produksi susu yang optimal diperlukan pakan tambahan (konsentrat) dengan kandungan protein dan energy yang seimbang. Pakan konsentrat bersifat mudah dicerna dan mempunyai kandungan protein cukup tinggi. Ketersediaan pakan konsentrat dilokasi usaha peternakan merupakan terobosan untuk memperoleh konsentrat secara lebih murah dan terjamin ketersediaannya. Oleh karena itu Kelompok Tani Ternak (KTT) Sidomakmur di Dusun Ngemplak, Desa Banyuanyar, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali berupaya memproduksi pakan konsentrat dengan menggunakan bahan lokal dari sekitar lokasi. Bahan pakan yang tersedia di lokasi kegiatan antara lain kulit kopi, bungkil kelapa, roti afkir, dedak padi, kulit kedelai, kulit singkong, kulit kacang hijau dan ampas singkong (onggok). Hasil analisa menunjukkan bahwa kandungan protein baru mencapai 12,98 %, pada hal untuk sapi perah sebetulnya memerlukan protein sekitar 14%. Meskipun demikian pemberian pakan konsentrat telah memberikan dampak kenaikan produksi susu pada sapi-sapi yang mendapakan pakan tambahan (konsentrat), yaitu 9,69 vs 13,45 l/ek/hr. Jadi dengan menyediakan pakan konsentrat secara mandiri selain mendapat harga lebih rendah juga mampu meningkatkan nilai tambah dari bahan yang tersedia disekitar lokasi.