Browsing by Author "Pitoyo, Joko"
Now showing 1 - 7 of 7
Results Per Page
Sort Options
- ItemAnalisis Gaya Vertikal pada Sirip Roda Besi Traktor Tangan(Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, 2004-10) Hendriadi, Agung; Salokhe, V.M; Pitoyo, Joko; Balai Besar Pengembangan Mekanisasi PertanianAnallsis gaya vertical yang bekerja pada strip rods besi traktot tangan adalah penting sebagai parameter rancangan alat bantu traksi pada kendaraan yang bekerja di lahan sawah. Penelltian ini dilaksanakan dengan menggunakan satu buah roda besi traktor tangan di soil bin dengan menggunakan special testing rig yang dirancang untuk pencapaina tujuan penelitian. Sebuah transducer dirancang khusus untuk mengeukur besarnya gaya vertical yang bekerja pada sirip roda. Percobaan pengukuran gaya vertical dilahasanakan pada berbagai jumlah strip roda dan berbagai gaya penarikan horizontal. Sebagai tambahan, gaya vertical dinamis terukur dibandingkan juga dengan nilai perkiraan. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa untuk variasi jumlah sirip dan gaya tarik horizontal, pada awalnya gaya vertical dinamis meningkat,sampai nilal tertentu, dan setelah mencapai nilai maksimum tertentu. Nilai-nilai tersebut menurun secara continue sampai ke titik not dan bahkan negative. Untuk variasi gaya penarikan horizontal, nilai maksimum dicapal hampir pada pasial rotasi roda yang sama. Pada watiasi jumlah sisip roda, gaya vertikal dinamis meningkat dengan meningkatnya gaya tarik horizontal. Total gaya vertical dinamis roda dengan jumlah sirip 18 meningkat sangat tajam dengan meningkatnya gaya tarik horizontal dibandingkan roda dengan jumlah sirip 14 dan 16.
- ItemDesain dan Rekayasa Prototipe Mesin Pembenam Pupuk di Lahan Sawah(Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, 2009-04) Purwanto, C. Yusup; Sulistiadji, Koes; Pitoyo, Joko; Balai Besar Pengembangan Mekanisasi PertanianDesain dan Rekayasa Prototipe Mesin Pembenam Pupuk di Lahan Sawah. Pemupukan memegang peranan penting dalam peningkatan produksi padi. Pada umumnya petani mengaplikasikan pupuk tersebut dengan cara disebarkan ke permukaan lahan menggunakan tangan. Cara ini cukup efisien akan tetapi efektifitasnya relatif rendah akibat terjadi proses pencucian, volatilisasi, nitrifikasi yang diikuti denitrifikasi. Aplikasi pupuk makro dengan cara membenamkannya di daerah perakaran tanaman akan meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyerapan unsur NPK oleh tanaman dan selanjutnya meningkatkan produktivitas tanaman, menghemat kuantitas aplikasi pupuk, dan mengurangi pencemaran lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah mendesain dan merekayasa prototipe mesin pembenam pupuk di lahan sawah. Prototipe mesin pembenam pupuk didesain, difabrikasi, dan diuji di Laboratorium Perekayasaan Balai Besar Mekanisasi Pertanian, Serpong sesuai prosedur yang baku mulai perancangan, gambar teknis, fabrikasi, dan pengujian. Dalam rekayasa prototipe mesin ini jenis pupuk yang dijadikan parameter desain adalah pupuk anorganik (urea) untuk tanaman padi di sawah. Prototipe mesin pembenam pupuk mampu menebar pupuk rata-rata 3,95 g/m panjang lintasan pada 1 sisi hopper. Kapasitas kerja mesin adalah 9 jam/ha dengan dosis 200,89 kg/ha.
- ItemEvaluasi Sifat Mekanis Tanah untuk Mekanisasi Panen Padi Sawah (Studi Kasus di Sukabumi)(Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, 2007-10) Handaka, Handaka; Pitoyo, Joko; Balai Besar Pengembangan Mekanisasi PertanianPengukuran sifat mekanis tanah dapat digunakan untuk memprediksi parameter rancangan pengolahan tanah (tillage) seperti daya sangga tanah (soil bearing capacity) dan kemampuan bergerak (trafficability) dari suatu mesin pertanian. Pemetaan (mapping) dari sifat-sifat mekanis tanah dapat juga digunakan untuk memfasilitasi studi tentang pengaruhnya terhadap daya mesin dan ukuran ukuran mesin pengolah tanah, mesin panen, dan mesin-mesin pertanian lainnya. Tujuan dari studi ini adalah untuk melakukan pengukuran sifat mekanis tanah dengan menggunakan instrument pengukuran SR-2. Instrumen ini digunakan untuk memprediksi trafficability dari mesin pertanian yang berjalan di atas tanah, dan resistensi dari mesin yang sedang bekerja. Dengan melakukan pengukuran cone indeks dan sinkage, maka tahanan terhadap mesin yang sedang bekerja dapat diperhitungkan. Hasil pengukuran menunjukkan, bahwa sifat mekanis tanah di Sukamandi menunjukkan variabilitas cukup besar sesuai dengan kandungan lengas pada saat diukur, namun demikian sebagian besar memberikan indikasi memungkinkan untuk operasi combine harvester (cone indeks >2,5 kgf/m2). Pada penggunaan sinkage diperoleh indikasi bahwa penggunaan combine harvester tidak akan mengalami kesulitan karena masih dalam kisaran 6-10,5 kgf/cm2 .
- ItemKajian Traksi Roda Karet raktor Roda Dua Pada Bak Uji Tanah (Soil Bin)(Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, 2004-04) Pitoyo, Joko; Sembiring, E. Namakeln; Desria, Desria; Balai Besar Pengembangan Mekanisasi PertanianTraktor roda dua selama inin digunakan untuk pengolahan tanah di lahan kering dan lahan sawah . Pada pengolahan tanah dilahan kering menggunakan roda karet lebih memberikan kenyamanan dibanding roda besi. Unjuk kerja roda karet pada traktor roda dua selama ini belum banyak diteliti. Unjuk kerja roda karet dapat ditingkatkan tergantung pada cara pengoperasiannya dan kondisi lahan. Untuk mengetahui unjuk kerja roda karet dibangun satu peralatan uji roda berupa bak uji tanah (soil bin test), dengan harapan semua parameter uji dapat dikontrol dan diukur dengan cermat. Soil bin dirancang sesuai untuk satu roda karet traktor roda dua yang berdiameter 40 80 cm dan lebar 15 25 cm. Pengujian unjuk kerja roda karet dilakukan pada dua jenis roda yaitu roda karet jenis normal tanpa sirip (non lug tyre wheel) dan roda karet bersirip (lug trye wheel). Sedangkan tganah yang digunakan didalam soil bin menggunakan dua jenis yaitu: Latosol Darmaga dan Podsolik Jasinga. Salah satu parameter untuk meningkatkan unjuk kerja traksi roda yaitu dengan cara menambah beban berat diatas roda. Hasil percobaan menunjukkan bahwa penambahan beban diatas roda lebih menunjukkan peningkatan unjuk kerja traksi pada tanah Podsolik Jasinga dibandingkan tanah Latosol Darmaga. Penambahan beban diatas roda pada percobaan ini dilakukan pada satu roda bervariasi dari 125 kg samnpai 175 kg. Daya tarik roda mengalami peningkatan dengan adanya penambahan beban tersebut yaitu dari 35 Watt menjadi 65 Watt, disamping itu juga dapat menurunkan slip roda 25 persen menjadi 15 persen.
- ItemMaster Plan Pengembangan Pertanian Presisi(Agro Indo Mandiri dan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, 2023) Jamil. Ali; Hermanto; Rahmanto; Prabowo, Agung; Alihamsyah, Trip; Hadi, Prayogo U.; Hendayana, Rachmat; Syahyuti; Kustiari, Reni; Rahmarestia, Elita; Trimulyantara, FX. Lilik; Suparlan; Budiarti, Uning; Lugan, Alkasuma; Pitoyo, JokoPertanian presisi sebagai salah satu model pertanian modern berbasis smart farming, konsepnya akan mengubah pola pengelolaan pertanian konvensional menjadi lebih produktif dan efisien melalui sistem otomatisasi kontrol serta monitoring memanfaatkan teknologi Internet of Thing (IoT) mengacu pada: (a) Management Information System (MIS), (b) Precission Agriculture (PA) dan (c) Cyber Physical System (CPS). Pengembangan pertanian presisi akan menjadi solusi mengatasi tantangan pembangunan pertanian yang semakin kompleks, karena deraan perubahan iklim, degradasi dan alih fungsi lahan, serangan hama penyakit serta munculnya isu ketidakpastian keberlanjutan produksi pangan dan pertanian.
- ItemModifikasi Mesin Potong Rumput Untuk Mesin Panen Padi(Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, 2008-10) Handaka, Handaka; Pitoyo, Joko; Balai Besar Pengembangan Mekanisasi PertanianSalah satu titik kritis masalah pasca panen padi adalah mahalnya harga alsin panen yang memenuhi standar susut rendah dan terjangkau oleh konsumen, untuk itu mesin panen padi telah dimodifikasi dari sebuah mesin pemotong rumput komersial yang ada di pasar. Perubahan dilakukan pada : (1) desain pisau pemotong yang diganti dengan pisau putar, (2) keseimbangan dinamis mesin pemanen tipe mower, (3) penambahan guider dan pendorong, (4) tambahan sabuk operator. Uji kinerja pada 100 m2 dengan standar uji mesin panen menunjukkan bahwa mesin panen ini dapat mencapai kapasitas kerja 18-20 jam/ha, dengan konsumsi bahan bakar 15,0 l/ha, efisiensi 95%, dengan berat sekitar 10 kg. Semua komponen standar terdapat di pasar, sedangkan rangka pendorong dan sabuk (belt) dapat dibuat di dalam negeri. Total harga mesin berkisar antar Rp 2,5-3 juta per unit pada tahun 2007. Pada kondisi kapasitas dan harga seperti tersebut biaya operasi sekitar Rp 75.000-100.000/ha.
- ItemUji Kinerja Mesisn Panen padi untuk mendukung Pengembangan Lahan Gambut dan Pasang Surut(BPTP Jambi, 2008) Gunanto, Andri; Pitoyo, Joko; Sulistiadji, H. Koes; BPTP JambiPercepatan rehabilitasi dan revitalisasi kawasan PLG (Pengembangan Lahan Gambut) di Kalimantan Tengah merupakan pelaksanaan INPRES Nomor 2 Tahun 2007. Inpres tersebut intinya menugaskan 10 Menteri, Gubernur Kalimantan Tengah, Bupati Kapuas (Barat dan Selatan), Bupati Pulang Pisau dan Walikota Palangkaraya untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan, sesuai tugas, fungsi dan kewenangannya untuk mempercepat rehabilitasi dan revitalisasi kawasan PLG. Kelompok Kerja (Pokja) yang disebutkan dalam INPRES tersebut adalah 1) Pokja Konservasi (Menteri Kehutanan), 2) Pokja Budidaya (Menteri Pertanian) dan 3) Pokja Pemberdayaan Masyarakat (Menakertrans). Kegiatan dengan judul “Uji Kinerja Mesin Panen padi untuk Mendukung Pengembangan Lahan Gambut” merupakan salah satu bagian kegiatan pada Program On-Top Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Lahan Pasang Surut Kawasan PLG (Badan Litbang Pertanian) sesuai dengan Inpres terebut diatas yang telah dilaksanakan oleh Balai Besar Pengembangan (BBP) Mektan bekerjasama dengan Balai Penelitian Tanah Rawa (BALITRA) di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, pada 18 , 19, dan 20 September 2007 di lokasi Blok C3, Dadahup, Kawasan PLG, Kalimantan Tengah terhadap stripper Gunung Biru, dan mesin sabit (Mower). Hasil kinerja yang layak dan ditinjau dari kapasitas kerjanya tidak berbeda nyata dengan jenis teknologi alsintan stripper yang lain yang pernah di uji coba di P. Jawa, respon petani Dadahup, Blok C 3 terhadap alsintan panen stripper Gunung Biru sangat baik dan petani telah mampu mengoperasikannya sendiri.