Browsing by Author "Perdhana, Fyannita"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemPemanfaatan lahan di bawah tegakan kelapa dalam mendukung swasembada kedelai(BPTP Jawa Barat, 2017-10-12) Perdhana, Fyannita; Sutrisna, Nana; Basuno; BPTP Jawa BaratDalam upaya untuk mencapai swasembada kedelai perlu memanfaatkan lahan sub optimal salah satunya di kawasan areal perkebunan kelapa dalam. Oleh karena itu, dilakukan sistem usahatani kedelai di bawah tegakan kelapa dalam yang berumur 10-15 tahun, dimana populasi tanaman kelapa menggunakan jarak tanam 8 m x 5 m. Lokasi pengkajian di Kelompok tani Samudra Harapan I di desa Ciheras, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya pada MT 2017. Kondisi topografi nya datar pada ketinggian tempat sekitar 2 m di atas permukaan laut (dpl). Tingkat kesuburan lahan dicirikan oleh kadar hara N-total (0,11 %) termasuk rendah, P (41 mg/100 g tanah) termasuk tinggi, K (172 mg/100 g tanah) termasuk rendah, dan C-organik (1,9 %) termasuk rendah, C/N sekitar 17 yang dikatagorikan tinggi, pH tanah atau reaksi tanah termasuk Agak Alkalis (7,81). Di lokasi pengkajian ini dikategorikan tekstur tanah pasir yang mempunyai kadar pasir 96 %, debu 4%, dan liat 0%. Oleh karena itu, tanah ini membutuhkan hara N, K yang cukup banyak baik pupuk yang berupa N (urea), dan pupuk K (KCl) yang tunggal maupun pupuk majemuk lengkap NPK. Hal itu juga diperlukan penambahan bahan organik baik berupa kompos atau pupuk kandang dan Zeolit sebagai pembenah tanah agar tanah ini tidak menjadi poros air sehingga pertumbuhan kedelai optimal. Pertumbuhan tinggi tanaman pada saat panen berkisar 48,90 cm hingga 73,70 cm dengan rerata tinggi tanaman 64, 27 cm. Untuk komponen hasil yang meliputi jumlah polong berkisar 13,00 polong hingga 126,00 polong per tanaman dengan rata-rata 52,04 polong per tanaman. Jumlah biji per tanaman berkisar 20 - 304 biji per tanam dengan rata-rata 125 biji per tanaman. Bobot biji per tanaman berkisar 4,23 - 17,50 g per tanaman dengan rata-rata 8,13 g per tanaman. Peubah bobot 100 butir bernas berkisar 4,68 - 19,10 g, dengan rata-rata 14,46 g. Kemudian untuk hasil biji kering kedelai varietas Dena 1 di bawah tegakan kelapa dalam berkisar 0,45 - 0,91 t/ha dengan rata-rata 0,74 t/ha. Apabila dilakukan analisis ekonomi secara sederhana memperlihatkan nilai B/C dari hasil produktivitas tertinggi (910 kg/ha) dengan nilai 1,71. Jika dari hasil rata-rata produktivitas (740 kg/ha) maka B/C ratio sekitar 1,30. Oleh karena itu, pengkajian usahatani kedelai di bawah tegakan kelapa dalam menunjukkan layak secara teknis, sosial maupun secara ekonomi, sehingga perlu ada pengembangan dengan skala lebih luas dan ke wilayah lain.
- ItemSistem tanam legowo dan mina padi meningkatkan pendapatan petani di Kabupaten Cianjur (Studi kasus petani demfarm SLPTT Kabupaten Cianjur)(BPTP Jawa Barat, 2014-11-15) Perdhana, Fyannita; Rokayah, Euis; Ishaq, Iskandar; BPTP Jawa BaratUpaya peningkatan produksi pangan, utamanya beras semakin berat dengan berbagai permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam pembangunan pertanian saat ini, diantaranya laju konversi lahan sawah yang tinggi, akses petani terhadap teknologi relatif rendah, dan lain sebagainya. Melihat potensi lahan sawah irigasi yang cukup baik, maka pemanfaatan lahan secara optimal dapat dilakukan dengan menetapkan pertanian terpadu (integrated farming). Salah satu contohnya adalah sistem usahatani minapadi yaitu sistem pertanian terpadu antara budidaya padi sawah dan ikan. Mina padi dapat dilakukan secara tumpang sari (ikan bersama padi) maupun “penyelang” (saat menunggu). Sedangkan sistem tanam jajar legowo 2 :1 merupakan sistem tanam padi yang dapat menghasilkan produksi cukup tinggi, yaitu tanam padi sawah yang memberikan ruang (barisan yang tidak ditanami) pada setiap dua barisan tanam, tetapi jarak tanam dalam barisan lebih rapat yaitu 10 cm – 15 cm. Penelitian bertujuan untuk mengetahui peningkatan produktivitas padi sawah dengan system tanam jajar legowo dan mina padi sebagai upaya peningkatan pendapatan petani. Penelitian dilaksanakan di areal sawah Kelompok tani Rindu Alam, Desa Bobojong, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, dalam bentuk demfarm PTT Padi Sawah dengan system jajar legowo 2:1 jarak tanam (30x15x50) cm dan 1 kali mina padi, system tanam jajar legowo 2:1 dengan jarak tanam sama (30x15x50 cm) tanpa mina padi dan untuk perbandingan juga digunakan kontrol pertanaman padi yang menggunakan sistem tanam tegel (17x20 cm) tanpa mina padi. Hasil pengkajian memberikan pengaruh terhadap peningkatan produktivitas padi sebesar 24,42% (6,918 ton/ha, rata-rata di desa Bobojong 5,560 ton/ha), dan tambahan penghasilan Rp.600.000/ha skali panen mina padi.