Browsing by Author "Paramawati, Raffi"
Now showing 1 - 6 of 6
Results Per Page
Sort Options
- ItemAplikasi Sistem Kendali On-Off Pada In Store Dryer (ISD) Untuk Pengering Jagung(Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, 2009-04) Hendarto, Deni; Nelwan, Leopold O.; Subrata, I Dewa Made; Paramawati, Raffi; Balai Besar Pengembangan Mekanisasi PertanianSistem pengeringan dalam penyimpanan In Store Dryer (ISD) adalah metode pengeringan dalam penyimpan menggunakan udara lingkungan yang dihembuskan melalui tumpukan biji-bijian yang akan dikeringkan. Sebagai negara tropis, kondisi udara lingkungan di Indonesia pada umumnya memiliki RH yang tinggi, akan tetapi pada siang hari suhu rata-rata dapat lebih tinggi dari 30oC dengan kelembaban lebih rendah dari 70 %. Udara dengan kondisi demikian cukup potensial untuk digunakan sebagai media pengeringan jagung, mengingat kadar air keseimbangan jagung pada kondisi tersebut dapat mencapai kurang dari 14 %. Untuk itu dibutuhkan sistem kendali yang dapat mengendalikan pengaliran udara pada saat yang tepat. Diharapkan dengan sistem kendali pada ISD ini, maka konsumsi energi dapat dihemat dan kualitas dapat dipertahankan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini mencakup rancang bangun sistem kendali on-off berdasarkan algoritma sistem kendali yang membandingkan kondisi udara lingkungan dan di dalam ISD, rancang bangun hardware sistem kendali on-off pada ISD, mengkalibrasi sensor suhu dan kelembaban, validasi metode perhitungan kadar air, serta menguji performansi sistem kendali on-off pada ISD. Dengan suhu lingkungan rata-rata 32,8 oC dan RH rata-rata 51,93 %, pengeringan pada ISD dengan beban 1201,2 kg mampu menurunkan kadar air dari sekitar 17,61 % hingga 12,37 %b.k. selama pengeringan 50 jam. Sedangkan pengeringan dengan beban 915 kg mampu menurunkan kadar air dari sekitar 18,02 % menjadi 12,25 %b.k. dengan suhu lingkungan rata-rata 31,14 oC dan RH lingkungan rata-rata 54,16 % selama 40 jam.
- ItemMekanisasi Pasca Panen Padi di Indonesia(Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, 2012-01) Paramawati, Raffi; Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian
- ItemRekayasa dan Pengujian Mesin Perajang Rimpang Tipe Horisontal(Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, 2007-10) Paramawati, Raffi; Mardison, Mardison; Triwahyudi, Sigit; Gultom, Reni Yuliana; Balai Besar Pengembangan Mekanisasi PertanianMasih banyak kendala yang dihadapi pengrajin/pengolah dalam memproduksi simplisia rimpang-rimpangan guna memenuhi permintaan pasar. Petani menghasilkan simplisia dengan cara mencuci, merajang dan mengeringkan rimpang, semuanya dilakukan secara manual-tradisional. Tidak adanya mesin perajang mempengaruhi produktivitas pengolahan, yang kemudian juga mempengaruhi mutu dan harga produk. Tujuan dari penelitian ini adalah merekayasa mesin perajang yang sesuai dengan kebutuhan petani atau pengrajin. Metode yang digunakan terdiri dari beberapa tahap, yaitu analisis teknis, pembuatan disain, pabrikasi dan pengujian teknis. Pengujian fungsional yang dilakukan dengan menggunakan sampel jahe, temu putih dan lengkuas, menunjukkan bahwa mesin perajang telah dapat berfungsi dengan baik. Uji teknis menunjukkan bahwa simplisia kering yang dihasilkan memenuhi parameter mutu sesuai standar SNI, antara lain kadar minyak atsiri dan kadar abu. Kapasitas dari mesin ini adalah 133-137 kg input/jam atau 125-135 kg output/jam, tergantung jenis dan varietas rimpang. Kapasitas ini sangat besar bila dibandingkan dengan kapasitas pengolahan secara manual dengan menggunakan pisau (4 kg/jam) atau menggunakan alat perajang manual (5,53-7,19 kg input/jam).
- ItemRekayasa Mesin Penepung Tipe Double Jacket untuk Komoditas Biofarmaka(Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, 2008-10) Paramawati, Raffi; Triwahyudi, Sigit; Mardison, Mardison; Gultom, Reni Yuliana; Balai Besar Pengembangan Mekanisasi PertanianTeknologi pengolahan biofarmaka, terutama mesin-mesin pengolahan merupakan salah satu kendala dalam mengembangkan pengolahan biofarmaka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan mesin penepung biofarmaka, yang dapat mempertahankan komponen aktif dalam rimpang maupun dedaunan yang termasuk dalam kelompok biofarmaka. Metode yang digunakan adalah analisis teknis, perancangan desain, pabrikasi dan pengujian. Perekayasaan ini telah menghasilkan mesin penepung tipe double jacket untuk menghancurkan dan menepung simplisia rajangan kering. Komponen utama adalah ruang penepung yang terdiri dari piringan berputar yang di dalamnya terdapat pin-pin, yang akan membuat gesekan dengan pin-pin lain yang terdapat dalam piringan diam, gesekan memberikan efek menghancurkan dan menepungkan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa komponen pelapis double jacket mampu menahan kenaikan suhu di dalam ruang penepung dan mampu mempertahankan kadar air tepung setara dengan kadar air simplisia asalnya. Tepung yang dihasilkan mencatat keseragaman ukuran partikel yang tinggi dan mempunyai kandungan minyak atsiri dan oleoresin yang lebih tinggi dibandingkan tepung komersial yang dibeli di pasar.
- ItemRekayasa Prototipe Mesin Evaporator Vakum(Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, 2009-10) Paramawati, Raffi; Mardison, Mardison; Gultom, Reni Yuliana; Mulyantoro, FX Lilik Tri; Triwahyudi, Sigit; Balai Besar Pengembangan Mekanisasi PertanianRekayasa Prototipe Mesin Evaporator Vakum. Pembuatan tepung kristal dari rimpang telah banyak dilakukan industri rumahan, dengan menggunakan peralatan sederhana dan secara manual. Keluhan yang sering dikemukakan pengolah tepung kristal adalah kejerihan kerja akibat pengadukan yang terlalu lama (5-8 jam), warna produk yang cenderung terlalu coklat dan tidak seragam serta kadar air yang masih relatif tinggi (>10%). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merekayasa mesin evaporator vakum, yang diharapkan dapat menghasilkan tepung kristal dengan kualitas yang lebih baik. Metode yang digunakan adalah analisis teknis, perancangan desain, pabrikasi dan pengujian. Perekayasaan ini telah menghasilkan prototipe mesin evaporator vakum yang telah dapat digunakan untuk membuat tepung kristal dari ekstrak rimpang jahe segar, dengan lama operasional 3-5 jam menghasilkan tepung kristal dengan kadar air 2.67% dan rendemen rata-rata 59,20%. Warna tepung kristal jahe adalah kuning cerah pada kisaran nilai 0Hue 1020 dan derajat putih 56. Tepung kristal yang dihasilkan mempunyai aroma jahe yang sangat kuat khas seperti rimpang segarnya, dan mempunyai rasa pedas yang sama dengan jahe mentah varietas Merah.
- ItemUpaya Menurunkan Kontaminasi Aflatoksin B1 pada Kacang Tanah Dengan Teknologi Pasca Panen (Sudi Kasus di lampung)(Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, 2006-04) Paramawati, Raffi; Arief, Ratna Wylis; Triwahyudi, Sigit; Balai Besar Pengembangan Mekanisasi PertanianKacang tanah merupakan komoditas penting di propinsi Lampung, dimana pada umumnya ditanam di lahan kering. Sebagai tanaman di negara tropis dengan suhu dan kelembaban relatif yang tinggi, kacang tanah rentan sekali terhadap kontaminasi aflatoksin yang diakibatkan oleh kapang Aspergillus flavus and A. Parasiticus. Untuk meminimalkan kontaminasi aflatoksin, perlu dilakukan upaya untuk memproses kacang tanah dalam waktu yang relatif cepat. Dalam penelitian ini dilakukan percobaan dengan menggunakan mesin pascapanen kacang tanah dalam rangka mempersingkat waktu proses untuk meminimalkan kontaminasi aflatoksin. Hasil percobaan dibandingkan dengan teknologi yang biasa dilakukan petani. Hasil percobaan menunjukkan bahwa teknologi petani menghasilkan kacang polong kering dengan kontaminasi aflatoksin B1 sangat kecil tetapi kacang kupas (ose) dengan kontaminasi yang relatif tinggi. Sementara itu percobaan percepatan waktu proses pascapanen dengan mesin menghasilkan kacang tanah baik polong maupun ose dengan kontaminasi yang relatif kecil. Penelitian ini juga melakukan sampling ose di beberapa pasar di Lampung. Hasil sampling menunjukkan kontaminasi aflatoksin B1 yang beragam dari 4,4 hingga 205 ppb dengan rata-rata kontaminasi 69,76 ppb. Ose yang dikemas dengan kemasan hermetik masih menunjukkan peningkatan kontaminasi yang cukup tinggi selama penyimpanan dibandingkan polong kering.