Browsing by Author "Pangarso, Nugroho"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemInovasi Teknologi Olahan Berbasis Buah-Buahan(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur, 2009) Yuniarti; Suhardi; Pangarso, Nugroho; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur
- ItemPENGKAJIAN KELANGKAAN TENAGA KERJA DAN KONTRIBUSI MEKANISASI PERTANIAN PADA USAHATANI PADI DI JAWA TIMUR(BB Pengkajian Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Sudaryono, Tri; Pangarso, Nugroho; BPTP JambiSampai saat ini, pelaku/pekerja di sektor budidaya padi, masih didominasi petani tua, sementara pelaku berusia produktif minim. Kondisi tersebut dapat mengancam keserentakan waktu tanam, produktivitas dan susut panen yang pada akhirnya mengancam swasembada beras. Salah satu strategi agar terhindar dari ancaman tersebut adalah dengan intervensi mekanisasi pertanian khususnya untuk alat tanam dan panen padi, sekaligus menarik minat pemuda terjun kesawah. Untuk mengetahui kontribusi dan opsi kebijakan mekanisasi pada sektor budidaya padi, maka telah dilakukan pengkajian di 9 kabupaten di Jatim (Juni-Oktober 2015), dengan responden petani, bengkel, penjual jasa dan pengusaha Alsin. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa ada beberapa jenis transplanter yang secara nyata dapat mempercepat waktu tanam, mengurangi biaya tanam, serta combine harvester yang dapat mengurangi biaya panen, meningkatkan harga gabah serta mengurangi susut panen. Jenis/merk Alsin yang berada di lapangan sangat banyak dan mempunyai kinerja yang bermacam-macam, sehingga diperlukan rumusan kebijakan dari pemerintah yang mengatur pemanfaatan, penggunaan dan produksi Alsin. Opsi kebijakan yang sesuai antara lain sebagai berikut : (1) Pemerintah menguji dan merekomendasi jenis Alsin yang dapat dioperasionalkan, bermanfaat, menguntungkan dan menunjang swasembada, (2) Pemerintah membina pabrikan Alsin, (3) Sebelum Alsin dibantukan, terlebih dahulu dilatih tenaga teknis mesin dan tenaga operatornya, (4) Bantuan Alsin seyogyanya satu paket dengan tenaga pendampingnya, (5) Demplot Alsin yang dilakukan pemerintah harus “berhasil”, untuk meyakinkan petani, (6) Pemerintah hendaknya memfasilitasi suku cadang dan kredit Alsin, (7) Belum semua wilayah siap menerima Alsin, pemerintah daerah perlu melakukan pendekatan aktif pada masyarakat, (8) Perlu pengkajian cara tanam spesifik lokasi sesuai Alsin, (9) Petani memerlukan Alsin multiguna (untuk padi dan palawija), sehingga dapat dioperasionalkan maksimal (satu tahun penuh), (10) Pemerintah membina kelembagaan petani pemanfaat Alsin, sehingga kelembagaan dan Alsin lebih berdaya guna