Browsing by Author "Palupi, Norry Eka"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemBioaktif Jeruk Fungsional Nusantara Dan Potensinya Dalam Bioindustri(b, 2017) Palupi, Norry Eka; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuProduk hortikultura tidak hanya mengandung senyawa vitamin, serat dan mineral, namun memiliki nilai positif yang dapat di manfaatkan untuk kebutuhan dasar bahan industri yang nilainya mampu bernilai tinggi. Senyawa bioaktif di manfaatkan sebagai bahan baku bioindustri kosmetik, kesehatan dan biopestisida ramah lingkungan. Komponen bioaktif salah satunya berupa flavonoid, kumarin, karotenoid, dan limonoid telah banyak ditemukan di dalam produk buah-buahan. Pada buah jeruk dilaporkan memiliki senyawa metabolit sekunder yang memiliki sifat antioksidan, antireppelent, biolarvasida dan sebagainya. Analisa bioaktif dilakukan pada sel kalus, daun, jus dan kulit jeruk yaitu total senyawa flavonoid, fenolik, limonoid dan komponen flavonoid dengan menggunakan HPLC, serta pengujian aktivitas bioaktifnya dengan metode DPPH. Hasil penelitian menunjukkan jeruk memiliki senyawa bi oaktif yang dapat di analisis konsentrasinya secara kuantitatif, jus jeruk pummelo mengandung senyawa limonoid dan komponen flavonoid, yaitu limonin, naringin, naringenin, eriocitrin, neoeriocitrin and narirutin, neohesperidin dihydrochalcone dan hesperidin. Kandungan naringin pada Citrus grandis (L) Osbeck sebesar 11,90 mg/100 g dan limonoid pada buah jeruk berkisar antara 95,46 mg/100 g. Sedangkan limonin kulit buah pummelo berkisar antara 253,46 hingga 415,93 ppm. Senyawa naringin berkisar antara 17,92 hingga 25,94 ppm. Pengujian bioaktif menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi total senyawa fenolik maka semakin besar pula kemampuan bahan menghambat oksidasi.
- ItemKeanekaragaman, Pemanfaatan Dan Usahatani Jeruk Dataran Rendah Di Indonesia(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017) Palupi, Norry Eka; Suneth, Risma Fira; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuTanaman jeruk merupakan komoditas hortikultura yang memiliki keanekaragaman sumberdaya genetik yang tersebar di seluruh Indonesia. Keberadaannya telah mengalami adaptasi pertumbuhan berdasarkan ketinggian tempat sesuai asalnya. Manfaat dan nutrisi buah jeruk telah dikenal masyarakat Indonesia, sehingga usaha pengelolaan jeruk berkaitan dengan sistem budidayanya telah dilakukan oleh petani dan stakeholder. Agribisnis jeruk juga menarik bagi petani pengusaha untuk terus dikembangkan, karena sesuai analisis usaha tani jeruk hasil yang diperoleh sangat menguntungkan baik bagi petani maupun pedagang. Budidaya tanaman jeruk secara umum adalah sama antara jenis jeruk dataran tinggi maupun dataran rendah, namun diperlukan rekomendasi khusus bagi permasalahan lahan spesifik lokasi agar hasil yang diperoleh lebih optimal dan memiliki daya saing. Rasa dan kenampakan warna yang matang fisiologis berbeda antara jenis jeruk dataran tinggi dan dataran rendah. Jeruk dataran tinggi umumnya lebih menarik dibandingkan jeruk dataran rendah, namun dalam hal rasa jeruk dataran rendah tidak kalah unggul dibandingkan dengan jeruk dataran tinggi. Beberapa jenis jeruk dataran rendah yang dikenal sesuai dokumen Balitbangtan Kementerian Pertanian adalah jeruk Borneo Prima, Keprok Siompu, Keprok Selayar, Keprok Tejakula, Keprok Terigas, Keprok Madura, Siam Banjar, Pamelo dan Siam Pontianak.