Browsing by Author "Oktavia, Vera"
Now showing 1 - 6 of 6
Results Per Page
Sort Options
- ItemGambaran Serologis Antibodi Rabies dengan Beberapa Jenis Vaksin Rabies di Kabupaten Tanah Datar(Balai Veteriner Bukittinggi, 2016) Fitria, Yul; Oktavia, Vera; Putri, Rahmi Eka; Febrianto, Niko; MartdelizaProgram penanggulangan Rabies di Sumatera Barat telah dilakukan yaitu vaksinasi rutin yang dilakukan pada HPR dan eliminasi HPR liar. Pemilihan vaksin harus dipertimbangkan sesuai yang disarankan oleh OIE manual, vaksin yang dipilih harus memberikan kekebalan minimal satu tahun setelah vaksinasi. Penggunaan vaksin yang berbeda dilakukan pengukuran dengan deteksi antibodi rabies berupa ELISA, RFFIT ataupun alat ukur yang lain, sehingga akan memberikan gambaran serologis yang ditimbulkan setelah dilakukan vaksinasi. Metode sampling dilakukan dengan targeted pada HPR yang masih mungkin diambil atau dikendalikan serta terjangkau oleh petugas Dinas dengan syarat pernah dilakukan vaksinasi sebelumnya di Kabupaten Tanah Datar. Pengambilan sampel dilakukan dua kali dalam satu tahun anggaran. Hasil titer antibodi akan dianalisa berdasarkan vaksin yang digunakan dan waktu vaksin. Sample diuji dengan kit ELISA x dan RFFIT. Protektifitas yang ditimbulkan setelah vaksin rabies setelah umum 2 bulan dengan vaksin b dengan kit ELISA rabies x adalah 23%. Vaksin Rabies a masih protektif dalam waktu 1 tahun dengan kit ELISA yang masih terdeteksi dengan uji netralisasi RFFIT. Sehingga dari hasil ini diharapkan harus ada penelitian yang lebih komprehensif tentang penggunaan vaksin yang tepat dan kit ELISA yang tepat dalam pengujian dan anjing muda ras besar harus dilakukan booster vaksinasi.
- ItemPatogenisitas Molekuler Virus Avian Influenza Subtipe H5N1 Beberapa Isolat Ayam Tahun 2010-2011 di Propinsi Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan Riau(BPPV Regional II Bukittinggi, 2011) Miswati, Yuli; Oktavia, Vera; Safitria, Kiki; Yade E.P.Sekuens asam amino gen HA virus Avian Influenza pada cleavage site yang ditentukan secara patogenisitas molekuler pada unggas di Indonesia sampai dengan tahun 2007 menunjukkan Highly Pathogenic Avian Influenza (HPAI) dengan pola PRERRRKKR//GLF dan PQRESRRKKR//GLF. Sebanyak 7 isolat virus Avian Influenza subtipe H5N1 yang berasal dari ayam di Propinsi Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan Riau tahun 2010 dan 2011 dianalisa patotipenya berdasarkan sekuen asam amino cleavage site (daerah pemotongan) gen HA menggunakan metode sekuensing. Produk PCR (724bp) dari setiap isolat disekuensing di Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner Regional II Bukittinggi dengan metode dideoksi menggunakan sekuenser automatis CEQ 8000 (Coulter Backman), Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua isolat H5N1 memiliki sekuens asam amino gen HA pada cleavage site dengan pola PQREGRRKKR//GLF dan PQRESRRKKR//GLF.
- ItemPengujian Avian Influenza di BPPV Regional II Bukittinggi Tahun 2008(BPPV Regional II Bukittinggi, 2008) Oktavia, Vera; Hartini, Rina; Syamsi; Erdi; Syibli, MuhammadBalai Penyidikan dan Pengujian Veteriner Regional II selama tahun 2008 telah melakukan diagnosa terhadap penyakit Avian Influenza. Sebanyak 3299 swab kloaka/trachea dan organ unggas telah di uji, yang berasal dari kegiatan-kegiatan aktif dan pasif. Metode uji yang dilakukan adalah Metode ITET (Inokulasi pada Telur Embrio Tertunas) dan PCR (Polymerase Chain Reactions). Berdasarkan uji tersebut didapatkan hasil bahwa kasus Avian Influenza tahun 2008 telah terindikasi di semua Provinsi Wilayah Kerja BPPV Regional II yakni di Propinsi Sumatera Barat (10 Kabupaten/Kota), di Propinsi Raiu (8 Kabupaten/Kota), di Propinsi Jambi (1 Kota) dan Kepulauan Riau (2 Kabupaten/Kota).
- ItemPenyidikan Penyakit Avian Influenza di Kabupaten Lima Puluh Kota dan Kota Payakumbuh(BPPV Regional II Bukittinggi, 2011) Miswati, Yuli; Rahmi; Oktavia, Vera; Eka P, Yade; Safitria, KikiAdanya kasus suspect pada manusia yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota membuat semua pihak merasa lebih waspada dalam menghadapi adanya kematian ternak unggas (ayam) di Kabupaten Lima Puluh Kota dan Kota Payakumbuh. Penyidikan dan pengambilan sampel di lokasi kejadian dilakukan untuk memastikan penyebab adanya kematian ternak unggas di daerah tersebut. Pengujian isolasi dan identifikasi virus dilakukan dengan metode ITET dan RT PCR menunjukkan bahwa penyebab terjadinya kematian ternak ayam di Kabupaten Lima Puluh Kota dan Kota Payakumbuh disebabkan oleh virus Avian Influenza subtipe H5N1.
- ItemStudy Epidemiologi Kejadian Penyakit Avian Influenza dan Penyakit Rabies Tahun 2006 s/d 2008 di Regional II Bukittinggi(Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner Regional II Bukittinggi, 2008) Hartini, Rina; Rudi H.N.; Oktavia, Vera; Faizal, Daniel; Syibli, MuhammadAnalisis kasus kejadian Avian Influenza dan Rabies di Wilayah Regional II Bukittinggi yang meliputi Propinsi Sumatera Barat, Riau, Jambi dan Kepulauan Riau, bertujuan mengetahui tingkat kejadian dan kecenderungan kejadian AI dan Rabies di wilayah ini selama 3 tahun terakhir. Data yang diambil merupakan data hasil diagnosa positif AI dengan metode pemeriksaan secara Isolasi Virus dan PCR. Serta data hasil diagnosa Rabies dengan Metode FAT maupun Sellers. Di BPPV Regional II Bukittinggi Analisa kejadian dilakukan menurut analisa deret waktu (Time Series Analicys) dan kecenderungan kejadian ini dianalisa dengan metode statistik regresi linier menggunakan Program Komputer Excell. Dari hasil analisis didapatkan bahwa kejadian penyakit AI dan Rabies cenderung menurun. Penurunan kejadian AI sesuai dengan persamaan Y = -0.22X + 31.37 yang diperkirakan mencapai kejadian negatif diagnosa terjadi di tahun 2017. Sedangkan penurunan kejadian Rabies sesuai dengan persamaan Y = -0.16X + 18.08 yang diperkirakan upaya pembebasan Rabies di Regional II baru akan tercapai pada pertengahan tahun 2015.
- ItemSurveilans dan Monitoring Avian Influenza dalam Rangka Penanganan dan Pengendalian Wabah Virus Flu Burung di Wilayah Regional II Bukittinggi Tahun 2009(Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner Regional II Bukittinggi, 2009) Oktavia, Vera; Sybli, MuhammadPada tahun 2009 telah dilakukan pengambilan dan pemeriksaan sampel pada ayam buras, itik, puyuh, entok, ayam broiler dan ayam layer. Kasus Avian Influenza di Sumatera Barat terjadi pada 13 kabupaten/kota, 37 kecamatan dan 66 desa. Propinsi Riau terjadi pada 6 kabupaten/kota dari 11 yang ada, 14 kecamatan dan 15 desa. Propinsi Jambi terjadi pada 1 kabupaten/kota, 4 kecamatan dan 4 desa. Sedangkan Kasus Avian Influenza di Kepulauan Riau pada tahun 2009 terjadi pada 2 kabupaten/kota dari 6 kab/kota yang ada, 2 kecamatan dan 2 desa.