Browsing by Author "Oktavia, Farida"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
- ItemDiversifikasi Horizontal Kelapa-Kakao-Kambing Sebagai Usahatani Ramah Lingkungan(BB Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Wungkana, Jerry; Oktavia, Farida; Rubiana, Ratna; BPTP JambiTanaman kelapa merupakan komoditas ekspor yang potensial untuk dikembangkan. Seluruh bagian tanaman kelapa memiliki manfaat, sehingga dikenal sebagai pohon kehidupan. Jarak tanam kelapa yang efektif hanya menggunakan 20% lahan, sedangkan 80% merupakan lahan tidur. Tingginya tingkat lahan tidur pada areal pertanaman kelapa sangat berpotensi untuk pengembangan sistem diversifikasi horizontal dalam upaya menciptakan usahatani ramah lingkungan. Program diversifikasi horizontal kelapa bertujuan untuk meningkatkan daya hasil dalam suatu luasan lahan, pada waktu tertentu dan berkelanjutan. Ditinjau dari aspek morfologi, diversifikasi horizontal kelapa dapat dilakukan dengan hampir semua jenis tanaman lain dan ternak. Jarak dan sistem tanam 6 x 16 m adalah jarak paling efektif dan fleksibilitas dalam memilih jenis komoditas yang sesuai iklim dan permintaan pasar. Kakao merupakan komoditas perkebunan yang banyak dipilih petani untuk dikembangkan sebagai tanaman sela pada pertanaman kelapa. Sebagai tanaman sela, kakao mulai produksi pada umur 30-36 bulan setelah tanam. Hasil lain yang dapat dimanfaatkan adalah limbah yang dihasilkan oleh tanaman kelapa dan kakao sebagai pakan ternak dan pupuk kompos. Dengan demikian, pola diversifikasi horizontal kelapa-kakao-kambing dapat menunjang kebutuhan ekonomi petani masa kini dan masa yang akan datang serta ramah lingkungan.
- ItemPERKEMBANGAN PENELITIAN KULTUR JARINGAN PADA TANAMAN PALMA(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2018) Oktavia, Farida; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua BaratTanaman palma dikenal sebagai the tree of life karena hampir seluruh bagiannya dapat diambil manfaatnya bagi manusia. Tanaman palma yang berkembang di Indonesia sebagian besar telah berumur lebih dari 25 tahun sehingga mengalami penurunan jumlah produktivitas. Melalui program peremaajan tanaman tidak produktif, pemerintah mendorong pihak swasta untuk bersama-sama membangkitkan gairah perkebunan rakyat. Program peremajaan dan penataan kembali areal perkebunan tanaman palma mutlak membutuhkan bibit yang sangat banyak. Teknologi kultur jaringan menjadi alternatif yang sangat layak dikembangkan untuk perbanyakan tanaman secara massal, seragam dan dalam waktu singkat. Dimasa mendatang, produksi benih somatik akan lebih mendapat perhatian khususnya bagi tanaman kehutanan dan tanaman berkayu lainnya karena hanya dengan menumbuhkan satu sel somatik pada media tertentu dan dalam keadaan aseptik telah dapat menghasilkan bibit baru yang mempunyai sifat sama dengan induknya.
- ItemRAGAM ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN KELAPA SAWIT DI PT. INTI KEBUN SEJAHTERA KABUPATEN SORONG(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2018) Irfan, Abdul M.; Oktavia, Farida; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua BaratResistensi hama dan menurunnya populasi musuh alami memungkinkan terjadinya perubahan serangga bukan OPT berubah menjadi OPT bagi tanaman kelapa sawit. Terlebih pada perkebunan dengan sistem monokultur yang secara terus menerus pakan serangga dan adanya iklim mikro yang sesuai bagi perkembangbiakan serangga. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui keragaman OPT di perkebunan sawit yang menggunakan benih asal Costarica. Penelitian dilaksanakan di perkebunan kelapa sawit milik PT. Inti Kebun Sejahtera yang berlokasi di Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat. Metode yang digunakan yaitu total sampling. Sampel berupa serangga dan cendawan yang ditemukan di lapangan dikoleksi dan diberi label sesuai tempat pengambilannya, kemudian dibawa ke Laboratorium Entomologi dan Fitopatologi, Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Sorong untuk diidentifikasi. Luas lahan pengamatan 50 m² dengan umur tanaman 6 tahun dan telah menghasilkan. Ragam serangga yang teridentifikasi antara lain Mahasena corbetti, Locusta migratoria, Valanga nigricornis, Lepidoptera, Metisa plana, Nympalidae, Oryctes sp.,dan Spodoptera litura. Jenis serangga OPT yang dapat ditemukan pada hampir setiap blok pengamatan adalah Valanga nigricornis. Sedangkan cendawan yang berhasil teridentifikasi terdapat 6 jenis, yaitu Nigrospora sacari, Aspergillus flavus, Aspergillus niger, Ganoderma sp., dan Gymnopus sp.