Browsing by Author "Nurmauli, Niar"
Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
- ItemPENGARUH WAKTU PELEMBABAN PADA VIGOR BENIH KEDELAI (Glycine max [L.] Merrill) ASAL PEMUPUKAN NPK SUSULAN SAAT R1 PASCA SIMPAN 7 BULAN(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017-10) Anggun; Nurmiaty, Yayuk; Nurmauli, Niar; Balai Pengkajian Teknologi PertanianBenih kedelai yang tidak tahan disimpan lama menyebabkan ketersediaan benih kedelai sedikit. Penyimpanan yang lama berdampak pada penurunan viabilitas dan vigor benih, sehingga kemampuan tumbuh benih kedelai menurun saat ditanam. Upaya untuk mengembalikan performa kedelai yang sudah mengalami penyimpanan dapat dilakukan dengan pelembaban benih. Tujuan penelitian ini untuk (1) mengetahui waktu pelembaban yang menghasilkan vigor benih terbaik, (2) mengetahui lot benih kedelai asal pemupukan NPK susulan saat R1 pascasimpan 7 bulan yang menghasilkan vigor benih terbaik, dan (3) mengetahui interaksi antara waktu pelembaban dan lot benih kedelai asal pemupukan NPK susulan saat R1 pada vigor benih kedelai. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 2 faktor yang disusun secara faktorial (3x5) dan diulang 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) waktu pelembaban 24 jam lebih tinggi dibandingkan 12 jam dalam meningkatkan vigor benih kedelai pasca simpan 7 bulan berdasarkan persentase kotiledon yang membuka, persentase daun pertama yang muncul, persentase kotiledon yang gugur, dan panjang kecambah, (2) lot benih asal pemupukan NPK susulan saat R1 dosis 25 hingga 100 kg.ha-1 meningkatkan persentase kotiledon yang membuka, persentase daun pertama yang muncul, persentase kotiledon yang gugur, panjang kecambah, dan panjang akar, dan (3) pelembaban 12 jam pada lot benih asal pemupukan NPK susulan 100 kg.ha-1 menghasilkan vigor benih terbaik berdasarkan persentase perkecambahan dan kecepatan perkecambahan. Sementara itu pelembaban 24 jam pada lot benih asal pemupukan NPK susulan 100 kg.ha-1 menghasilkan bobot kering kecambah paling tinggi.
- ItemPENGARUH WAKTU PELEMBABAN PADA VIGOR BENIH KEDELAI (Glycine max [L.] Merrill) ASAL PEMUPUKAN NPK SUSULAN SAAT R1 PASCA SIMPAN 7 BULAN(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Lampung, 2017-10) Anggun; Nurmiaty, Yayuk; Nurmauli, Niar; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian LampungBenih kedelai yang tidak tahan disimpan lama menyebabkan ketersediaan benih kedelai sedikit. Penyimpanan yang lama berdampak pada penurunan viabilitas dan vigor benih, sehingga kemampuan tumbuh benih kedelai menurun saat ditanam. Upaya untuk mengembalikan performa kedelai yang sudah mengalami penyimpanan dapat dilakukan dengan pelembaban benih. Tujuan penelitian ini untuk (1) mengetahui waktu pelembaban yang menghasilkan vigor benih terbaik, (2) mengetahui lot benih kedelai asal pemupukan NPK susulan saat R1 pascasimpan 7 bulan yang menghasilkan vigor benih terbaik, dan (3) mengetahui interaksi antara waktu pelembaban dan lot benih kedelai asal pemupukan NPK susulan saat R1 pada vigor benih kedelai. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 2 faktor yang disusun secara faktorial (3x5) dan diulang 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) waktu pelembaban 24 jam lebih tinggi dibandingkan 12 jam dalam meningkatkan vigor benih kedelai pasca simpan 7 bulan berdasarkan persentase kotiledon yang membuka, persentase daun pertama yang muncul, persentase kotiledon yang gugur, dan panjang kecambah, (2) lot benih asal pemupukan NPK susulan saat R1 dosis 25 hingga 100 kg.ha-1 meningkatkan persentase kotiledon yang membuka, persentase daun pertama yang muncul, persentase kotiledon yang gugur, panjang kecambah, dan panjang akar, dan (3) pelembaban 12 jam pada lot benih asal pemupukan NPK susulan 100 kg.ha-1 menghasilkan vigor benih terbaik berdasarkan persentase perkecambahan dan kecepatan perkecambahan. Sementara itu pelembaban 24 jam pada lot benih asal pemupukan NPK susulan 100 kg.ha-1 menghasilkan bobot kering kecambah paling tinggi.
- ItemVIABILITAS BENIH KEDELAI (Glycine max (L.) Merill) VARIETAS DERING1 PASCASIMPAN 5 BULAN ASAL PEMUPUKAN SUSULAN SAAT AWAL BERBUNGA (R 1 )(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017-10) Erna Sari, Sinta; Nurmiaty, Yayuk; Nurmauli, Niar; Balai Pengkajian Teknologi PertanianKebutuhan kedelai akan terus meningkat setiap tahunnya, sehingga diperlukan suatu usaha seperti penggunaan benih bermutu dan pemberian pupuk susulan. Salah satu kendala dalam penyediaan benih bermutu adalah penyimpanan. Pemberian pupuk susulan saat awal berbunga dapat mempertahankan viabilitas benih selama penyimpanan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui perbandingan viabilitas benih kedelai asal pemupukan susulan dan tanpa pupuk susulan pascasimpan 5 bulan (2) mengetahui pengaruh dosis optimum pada benih asal pemupukan susulan dengan dosis 25 sampai 100 kg/ha saat R 1 dapat menghasilkan viabilitas yang lebih tinggi pada benih kedelai Varietas Dering-1 pascasimpan 5 bulan. Penelitian menggunakan RKTS yang diulang tiga kali. Rancangan perlakuan tunggal yaitu dosis pupuk susulan NPK majemuk yang terdiri dari 5 taraf, 0 kg/ha (d 0 ), 25 kg/ha (d 1 ), 50 kg/ha (d 2 ), 75 kg/ha (d 3 ) dan 100 kg/ha (d 4 ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) benih kedelai asal pemupukan susulan (25 sampai 100 kg/ha) menghasilkan viabilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa pupuk susulan (0 kg/ha) (2) benih kedelai asal pemupukan susulan saat R 1 pascasimpan 5 bulan menghasilkan respon viabilitas benih terhadap dosis pupuk susulan 25 sampai 100 kg/ha masih linear berdasarkan persentase perkecambahan, kecepatan perkecambahan, keserempakan perkecambahan, panjang kecambah normal, panjang akar kecambah normal, bobot kering kecambah normal, dan daya hantar listrik.
- ItemVIABILITAS BENIH KEDELAI (Glycine max (L.) Merill) VARIETAS DERING1 PASCASIMPAN 5 BULAN ASAL PEMUPUKAN SUSULAN SAAT AWAL BERBUNGA (R1)(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Lampung, 2017-10) Sari, Sinta Erna; Nurmiaty, Yayuk; Nurmauli, Niar; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian LampungKebutuhan kedelai akan terus meningkat setiap tahunnya, sehingga diperlukan suatu usaha seperti penggunaan benih bermutu dan pemberian pupuk susulan. Salah satu kendala dalam penyediaan benih bermutu adalah penyimpanan. Pemberian pupuk susulan saat awal berbunga dapat mempertahankan viabilitas benih selama penyimpanan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui perbandingan viabilitas benih kedelai asal pemupukan susulan dan tanpa pupuk susulan pascasimpan 5 bulan (2) mengetahui pengaruh dosis optimum pada benih asal pemupukan susulan dengan dosis 25 sampai 100 kg/ha saat R1 dapat menghasilkan viabilitas yang lebih tinggi pada benih kedelai Varietas Dering-1 pascasimpan 5 bulan. Penelitian menggunakan RKTS yang diulang tiga kali. Rancangan perlakuan tunggal yaitu dosis pupuk susulan NPK majemuk yang terdiri dari 5 taraf, 0 kg/ha (d0), 25 kg/ha (d1), 50 kg/ha (d2), 75 kg/ha (d3) dan 100 kg/ha (d4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) benih kedelai asal pemupukan susulan (25 sampai 100 kg/ha) menghasilkan viabilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa pupuk susulan (0 kg/ha) (2) benih kedelai asal pemupukan susulan saat R1 pascasimpan 5 bulan menghasilkan respon viabilitas benih terhadap dosis pupuk susulan 25 sampai 100 kg/ha masih linear berdasarkan persentase perkecambahan, kecepatan perkecambahan, keserempakan perkecambahan, panjang kecambah normal, panjang akar kecambah normal, bobot kering kecambah normal, dan daya hantar listrik.