Browsing by Author "Nugroho, Herry"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
- ItemPROSPEK PENGEMBANGAN BEBERAPA JENIS TANAMAN UMBI – UMBIAN DENGAN MENGGUNAKAN KARUNG PLASTIK DI DKI JAKARTA(BB Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Sugiartini, Emi; Nugroho, Herry; BPTP JambiPermasalahan pangan dan gizi mengalami perkembangan yang sangat cepat dan kompleks. Kecenderungan untuk mengabaikan terhadap sumber pangan lokal dikhawatirkan akan mengancam ketahanan pangan dan gizi nasional. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi ketergantungan terhadap pangan impor,yaitu dengan pengembangan beberapa jenis tanaman umbi-umbian, salah usaha ekstensifikasi dan pengembangan dapat dilakukan dengan pemanfaatan lahan pekarangan dengan menggunakan pot atau karung plastik. Pengembangan umbi-umbian ini memerlukan sentuhan teknologi, salah satunya adalah usaha untuk mengembangkan beberapa jenis tanaman umbi-umbian dengan membudidayakan di lahan pekarangan dengan menggunakan karung beras dari plastik. Tujuan pengkajian adalah untuk memperoleh jenis tanaman umbi-umbian yang sesuai untuk dibudidayakan dan dikembangkan dengan menggunakan karung plastik di wilayah DKI Jakarta.Kegiatan pengkajian ini dilaksanakan mulai bulan Januari sampai bulan Desember 2014, di W.K. Jakarta Utara dan W.K. Jakarta Timur. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan menggunakan 5 varietas ubi jalar, antara lain: Varietas Sukuh, Antin 1, Beta 1, Sari dan Benyazuma, tanaman Talas dan tanaman Ganyong. Dari hasil pengkajian menunjukkan bahwa beberapa jenis tanaman umbi-umbian, ternyata dapat dibudidayakan dan dikembangkan dengan menggunakan karung plastik. Untuk lokasi di WK. Jakarta Utara, terdapat 4 varietas ubi yang beradaptasi yaitu varietas Sari, Sukuh, Antin 1 dan Beta 1, masing – masing menghasilkan berat umbi/tanaman, yaitu : 270.25 gr, 212,67 gr, 151,5 gr dan 137.20 gr. Sedangkan pada tanaman Ganyong dan tanaman Talas di Jakarta Timur, masing - masing menghasilkan berat umbi 1083 gr dan 309 gr, jauh lebih tinggi dibandingkan berat Ganyong (272,55 gr) dan Talas (160,05 gr) yang ditanam di Jakarta Utara.