Browsing by Author "Normahani"
Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
- ItemInfo Teknologi Pertanian Lahan Rawa Volume 10, Nomor 3 Tahun 2021(Balittra, 2021) Khairullah, Izhar; Nuruaida; Simatupang, Smith; Normahani; Saleh, Muhammad; Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa
- ItemMengenal Pupuk Fosfat dan Fungsinya bagi Tanaman(Balittra, 2022) Normahani; Balai Penelitian Pertanian Lahan RawaFungsi pupuk adalah sebagai salah satu sumber zat hara buatan yang diperlukan untuk mengatasi kekurangan nutrisi terutama unsur-unsur nitrogen , fosfor, dan kalium. Unsur fosfor diperlukan dalam jumlah lebih sedikit daripada unsur nitrogen. Fosfor diserap oleh tanaman dalam bentuk apatit kalsium fosfat, FePO4, dan AlPO4. Macam-macam pupuk fosfor sebagai berikut : pupuk superfosfat (Ca(H2PO4)2) yang sangat mudah larut dalam air sehingga mudah diserap oleh akar tanaman. Contoh: Engkel superfosfat (ES) yang mengandung sekitar 15% P2O5, Double superfosfat (DS) yang mengandung sekitar 30% P2O5, dan Tripel Superfosfat (TSP) yang mengandung sekitar 45%P2O5.Pupuk FMP (Fused Magnesium Phosphate) atau Mg3(PO4)2 yang baik digunakan pada tanah yang banyak mengandung besi dan aluminium. Pupuk aluminium fosfat (AlPO4) Pupuk besi (III) fosfat (FePO4).
- ItemPemanfaatan Kayu Apu (Pistia Stratiotes) pada Pertanaman Padi Inpara 2 di Lahan Rawa Lebak Tengahan(IAARD Press, 2019) Normahani; Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianLahan rawa lebak pada umumnya berada pada daerah cekungan, terdapat dalam beragam ketinggian dan lama genangan air. Untuk mempertahankan kesuburan tanah dan konservasi lengas tanah, petani di lahan rawa lebak memanfaatkan gulma in situ seperti kayu apu (Pistia stratiotes), kiambang (Salvinia molesta), dan enceng gondok (Eichhornia crassipes). Ketiga gulma tersebut merupakan bahan pupuk organik potensial karena mengandung unsur-unsur penting bagi tanaman. Percobaan dilaksanakan di rumah kaca Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa dari September sampai Desember 2018. Tanah yang digunakan berasal dari lahan rawa lebak tengahan di Kebun Percobaan Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Percobaan ini bertujuan melihat keragaan pertumbuhan dan hasil padi Inpara 2 di lahan rawa lebak tengahan. Lebak tengahan bukan nama wilayah/tempat/lokasi tetapi salah satu kelompok kategori lahan lebak, berdasarkan tinggi kedalaman air dan lama genangan, lahan rawa lebak dikelompokkan menjadi 3 Kategori; (1). Lahan rawa lebak dangkal, (2). Lahan rawa lebak tengahan, dan (3). Lahan rawa lebak dalam Perlakuan terdiri dari dua faktor dengan 3 ulangan yang disusun dalam rancangan acak lengkap. Faktor pertama pemberian kayu apu yang terdiri: 1. segar, 2. setengah matang, dan 3. matang. Sedangkan faktor kedua adalah komposisi pemberian, yaitu (a). urea 100% (pemupukan DSS), (b). urea 75% + Kayu apu 25% (15 ton/Ha BB), (c). urea 50% + Kayu apu 50%, (d). urea 25% + Kayu apu 75%, dan (e). Kayu apu 100%. Hasil percobaan menunjukkan perlakuan pemberian kayu apu dalam bentuk matang dengan komposisi pemberian urea 75% + Kayu apu 25% menunjukkan hasil gabah kering panen tertinggi sebesar 4,40 ton/Ha. Penggunaan kayu apu matang dapat mengurangi biaya penggunaan pupuk urea sebesar 25% yang berarti menghemat pembelian saprodi pupuk urea.
- ItemTanaman perkebunan Kelapa Sawit Adaptif di Lahan Rawa Bongkor(Balittra, 2021) Saleh, Muhammad; Normahani; Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa