Browsing by Author "Nasution, Anggiani"
Now showing 1 - 6 of 6
Results Per Page
Sort Options
- Item26. Komposisi dan Sebaran Ras Jamur Pyricularia Grisea Pada Padi Sawah Irigasi di Kabupaten Subang, Karawang dan Indramayu(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2015-10) Sudir; Nasution, Anggiani; Nuryanto, Bambang; Balai Besar Penelitian Tanaman PadiPenyakit blas yang disebabkan oleh jamur Pyricularia grisea merupakan penyakit penting pada tanaman padi di Indonesia terutama pada padi lahan kering. Akhirakhir ini penyakit blas sudah mulai banyak ditemukan di padi sawah irigasi. Penelitian untuk mengetahui komposisi dan sebaran ras jamur Pyricularia grisea penyebab penyakit blas padi sawah irigasi di Kabupaten Karawang, Subang, dan Indramayu Jawa Barat dilakukan pada musim tanam 2013. Kegiatan meliputi tiga tahapan yaitu pengamatan dan pengambilan sampel tanaman sakit dilapangan dengan metode survei, isolasi jamur P. grisea di laboratorium, dan pengujian ras di rumah kaca. Sampel tanaman bergejala sakit blas diambil secara acak di lapangan dan di masukkan ke dalam amplop kertas untuk diisolasi jamur P. grisea di laboratorium. Pengujian ras jamur dilakukan di rumah kaca dengan menginokulasikan jamur P. grisea yang diperoleh pada tujuh varietas diferensial. Hasil pengamatan di lapangan selama musim tanam 2013 menunjukkan penyakit blas leher di wilayah Kabupaten Subang ditemukan hampir merata dengan tingkat keparahan 1,0 sampai 8,0%, di Kabupaten Karawang, tingkat keparahan 2,7 sampai 4,6%, sedangkan di Kabupaten Indramayu, tingkat keparahan 3,1 sampai 10,9%. Hasil pengambilan sampel tanaman sakit blas diperoleh sebanyak 224 sampel tanaman sakit blas leher yang mewakili masing-masing wilayah, terdiri dari 60 isolat dari Kabupaten Subang, 40 isolat dari Kabupaten Karawang, dan 124 isolat dari Kabupaten Indramayu. Hasil isolasi jamur P. grisea diperoleh 224 isolat yang terdiri dari 60 isolat dari Kabupaten Subang, 40 isolat dari Kabupaten Karawang, dan 124 isolat dari Kabupaten Indramayu. Hasil identifi kasi ras dengan varietas diferensial diperoleh 18 kelompok ras. Secara umum, lima ras yang dominan keberadaannya yaitu ras 003 sebesar 19,6%, kemudian disusul dengan ras 053 (14,7%), ras 013 (14,3%), ras 001(12,5%) dan ras 073 sebesar 10,7%. Sebaran ras jamur Pyricularia grisea di Kabupaten Subang, Karawang, dan Indramayu berbeda-beda, di Kabupaten Subang ditemukan ada 16 kelompok ras, yang dominan adalah ras 053. Di Karawang ditemukan 11 kelompok ras, yang dominan adalah ras 003, sedangkan di Indramayu ditemukan 12 kelompok ras, yang dominan adalah ras 003. Hal yang perlu diwaspadai adalah ditemukannya ras yang memiliki virulensi tinggi seperti ras 353 dan ras 313 dengan frekwensi antara 0,4% sampai 5,4 %.
- Item29. Reaksi Ketahanan Galur-galur Padi Fungsional Terhadap Xanthomonas oryzae pv oryzae Kelompok IV dan VIII(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2015-10) Nasution, Anggiani; Trisnaningsih; Abdullah, Buang; Balai Besar Penelitian Tanaman PadiPengujian ketahanan dilakukan di Rumah Kaca Kebun Percobaan Muara Bogor. Galur fungsional yang diuji sebanyak 61 galur berasal dari UDHP, UDHL dan UML,galur-galur tersebut berasal dari Kelti Pemuliaan BB Padi. Tujuan penelitian ini adalah menguji ketahanan galur-galur padi fungsional yang tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri kelompok IV dan VIII. Dari 61 galur diuji ketahanannya ternyata hasilnya bervariasi ada yang menunjukan reaksi tahan (T) sampai sangat rentan (SR) pada pengamatan I, tapi pada pengamatan II galur yang semula bereaksi tahan bisa menjadi agak rentan (AR ) sampai rentan (R).Hasil Pengujian terhadap kelompok IV pada pengamatan II ada 8 galur bereaksi tahan (T), Sedang terhadap kelompok VIII pada pengamatan II ada 10 galur bereaksi tahan (T) dan yang bereaksi tahan terhadap kelompok IV dan VIII ada 7 galur yaitu galur B13025B-RS*1-6-9-PN-14-3-2, B13257B-RS*1-5-MR-8-11-8, B13257B-RS*1-5-MR-9-6-1, B13257B-RS*1-5-MR-9-7-2, B13257B-RS*1-6- MR-8-1-1, B13257B-RS*1-6-MR-8-2-1, dan galur B13017B-RS*1-2-5-PN-1-4-1
- Item31. Ketahanan Beberapa Varietas Padi Terhadap Pyricularia grisea dan Identifikasi Gen Ketahanan Pi33 dan Pir7(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2015-10) Santoso; Nasution, Anggiani; Balai Besar Penelitian Tanaman PadiIdentifi kasi dan penggunaan gen ketahanan merupakan pendekatan yang efektif dan ekonomis dalam pengendalian penyakit blas pada tanaman padi. Usaha untuk mendapatkan varietas yang tahan terhadap penyakit blas sangat ditentukan oleh tersedianya gen-gen ketahanan. Pengujian ketahanan varietas padi terhadap P. grisea dan identifi kasi gen ketahanan merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Nopember 2010 sampai Januari 2011. Penelitian ketahanan varietas padi terhadap P. grisea ras 033 dan 133 dilakukan di laboratorium dan rumah kaca Kebun Percobaan Muara Bogor BB PADI, sedangkan identifi kasi gen ketahanan Pi33 dan Pir7 dilaksanakan di laboratorium Virologi Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian IPB. Penelitian bertujuan untuk mempelajari ketahanan varietas padi terhadap P. grisea ras 033 dan 133, mengidentifi kasi gen ketahanan Pi33 dan Pir7 pada varietas padi, dan mengetahui hubungan antara gen ketahanan Pi33 dan Pir7 pada varietas padi dengan P. grisea ras 033 dan 133. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas Grogol, Padai Mas dan Gampai tahan terhadap ras 133 dan 033, varietas Sao tahan terhadap ras 133 dan agak tahan terhadap ras 033, dan varietas Gemija Jyanam agak tahan terhadap ras 133 dan 033. Varietas Grogol, Gampai, Silugonggo, dan Gemija Jyanam mengandung gen Pi33 dan Pir7, sedangkan varietas Dodokan hanya mempunyai gen Pir7. Sifat ketahanan terhadap P. grisea ras 033 dan 133 tidak dikendalikan oleh gen Pi33 dan Pir7.
- ItemKetahanan Galur - Galur Harapan Padi Gogo Dataran Tinggi Terhadap Penyakit Blas Daun Ras 033, 073, 133, 173 Dan Blas Leher(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB PADI), 2017) Santoso; Nasution, Anggiani; Hairmansis, Aris; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB PADI)Penyakit blas merupakan kendala utama dalam peningkatan produksi padi gogo di Indonesia. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi ketahanan galur - galur harapan padi gogo dataran tinggi terhadap penyakit blas daun ras 033, 073, 133, 173 dan blas leher. Uji ketahanan terhadap penyakit blas daun dilaksanakan di rumah kaca KP. Muara Bogor dan pengamatan blas leher dilakukan pada penelitian uji multi lokasi galur – galur harapan padi gogo dataran tinggi di Dairi dan Pakpak Barat, Sumatera Utara pada tahun 2015. Evaluasi ketahanan dilakukan berdasarkan metode standard evaluation system for rice (SES IRRI, 2014). Hasil penelitian menunjukkan bahwa galur B14168E-MR-6 mempunyai respon tahan dan agak tahan terhadap empat ras, yaitu tahan terhadap penyakit blas daun ras 133 dan agak tahan terhadap ras 033, 073 dan 173. Galur B12165D-MR-8-1-1-2 beres ponagak tahan terhadap penyakit blas daun ras 033 dan tahan terhadap ras 073 serta tahan terhadap penyakit blas leher di Dairi.
- ItemMetode Identifikasi Ras Pyricularia Grisea Sacc. Penyebab Penyakit Blas Pada Tanaman Padi(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)/BBSIP Padi, 2015-08-06) Milati, Laili Nur; Nasution, Anggiani; SudirPyricularia grisea Sacc, merupakan jamur penyebab penyakit blas pada tanaman padi. Kerusakan padi akibat penyakit blas di Indonesia mencapai 1.285 juta hektar atau kehilangan hasil 50-90%. Penyakit blas sulit dikendalikan di lapangan sehingga memerlukan tindakan pengendalian yang tepat salah satunya dengan penggunaan varietas tahan. Pemilihan varietas tahan disesuaikan dengan jenis ras patogen yang dominan pada suatu tempat. Identifikasi ras P. grisea di lapangan sangat berguna untuk menentukan varietas tahan yang akan ditanam sesuai dengan jenis ras dominan setempat. Identifikasi ras dilakukan di Kebun Percobaan Muara, Bogor pada 10 Februari – 27 Maret 2015. Metode yang digunakan dalam identifikasi ras adalah metode isolasi spora tunggal. Inokulasi menggunakan metode semprot pada tanaman padi stadia vegetatif berumur 21 hst. Pengamatan keparahan penyakit dilakukan dengan metode SES IRRI 2014, setelah itu dikelompokan berdasarkan reaksi ketahanan terhadap varietas diferensial Indonesia, yaitu Asahan, Cisokan, IR 64, Krueng Aceh, Cisadane, Cisanggarung, dan Kencana Bali. Hasil pengamatan dari 2 isolat jamur P. grisea, satu isolat menyebabkan reaksi rentan pada varietas Asahan, Cisokan, dan Kencana Bali sehingga dimasukkan dalam kelompok ras 301 sedang yang satu lagi, menimbulkan reaksi rentan pada varietas Asahan dan Kencana Bali sehingga dimasukkan dalam kelompok ras 201. Informasi dominasi ras penting kaitannya dengan program pengendalian dan penggunaan varietas tahan penyakit blas.
- ItemVarietas Lokal Sulawesi sebagai Sumber Ketahanan terhadap Penyakit Blas(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), 2019-12) Nasution, Anggiani; Santoso; Rahmini; Nani Yunani; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)Plasma nutfah tanaman pangan merupakan aset yang sangat penting sehingga harus di lestarikan. Pemuliaan tanaman padi dengan memanfaatkan varietas lokal dengan memperhatikan keunggulan spesifik yang dimiliki varietas lokal tersebut diharapkan dapat meningkatkan keunggulan varietas padi yang dibudidayakan di daerah tertentu, pemanfaatan sumber daya genetik sangat diperlukan dalam menghadapi perubahan l ingkungan dan dinamika permintaan konsumen, sert a sebagai cadangan sumber daya genetik bagi pemuliaan tanaman. Uji ketahanan plasma nutfah terhadap penyakit blas dilakukan pada MT I tahun 2018 sebanyak 114 aksesi dan 2 varietas pembanding yaitu Kencana Bali sebagai cek rentan dan Situpatenggang sebagai cek tahan. Tujuan dari uji ketahanan ini adalah mencari varietas lokal yang tahan terhadap penyakit blas. Hasil pengujian menunjukan adanya keragaman ketahanan antar aksesi dimana yang tahan terhadap 1 ras blas ada sebanyak 43 aksesi (37,7%), tahan terhadap dua ras blas ada sebanyak 15 aksesi (13,2%), tahan terhadap 3 ras blas ada sebanyak 13 aksesi (11,4%) dan 1 aksesi (0,9%) tahan terhadap 4 ras blas yaitu varietas lokal Galesong Takdir asal Sulawesi Selatan kabupaten Takalar, sedang sisanya sebanyak 42 aksesi (36,8%) bereaksi agak tahan sampai rentan.