Browsing by Author "Nasimun"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- Item6. Pengaruh Pemberian Pupuk Hayati Terhadap Efisiensi Penggunaan Pupuk Anorganik Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Padi(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2015-10) Pratomo, Al. Gamal; Nasimun; Suyamto; Balai Besar Penelitian Tanaman PadiTanaman untuk tumbuh dan berproduksi dengan baik dipengaruhi oleh faktor tanah, iklim dan tanaman itu sendiri yang semuanya saling berinteraksi satu sama lain. Lahan sebagai tempat tumbuh tanaman tidak selalu mengandung unsur hara yang cukup dan dalam keadaan siap untuk diserap tanam oleh karena itu perlu adanya pemupukan. Tetapi lahan sawah yang terus menerus dipupuk dengan takaran pupuk yang tinggi, menyebabkan terjadinya kemunduran produktivitas lahan. Dengan semakin sadarnya bahaya pencemaran lingkungan melalui penggunaan pupuk yang berlebihan mendorong berkembangnya pertanian organik, dimana penggunaan pupuk hayati merupakan bagian dari sistem produksinya.Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efi siensi pengurangan pupuk anorganik akibat pemberian pupuk hayati pada tanaman padi.Penelitian dilakukan di Desa Bugeman Kecamatan Kendit - situbondo pada bulan April hingga Agustus 2013. Rancangan yang digunakan adalah rancangan Acak kelompok diulang 3 kali dengan perlakuan 12 kombinasi perlakuan pupuk hayati dan pupuk anorganik serta 1 perlakuan cara petani. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa Pupuk hayati Probio, Biovam dan Remicr ternyata mampu mengurangi penggunaan pupuk anorganik hingga 50% .
- ItemStrategi Percepatan Penerapan Inovasi Pertanian Untuk Mewujudkan Kedaulatan Pangan Melalui Gelar Lapang Inovasi Pada Lahan Sub Optimal Kabupaten Sumenep(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017) Koesno, Tini Siniati; Nasimun; Dewi, Hanik Anggraini; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuPemicu krisis pangan adalah perubahan iklim global, penyusutan lahan produktif, degradasi kesuburan lahan, dan laju pertambahan penduduk terus meningkat sekitar 1,3 % per tahun. Kebutuhan pangan terutama beras tak bisa ditunda. Oleh sebab itu pemerintah mencanangkan program swasembada melalui UPSUS Pajale 20152017. Tahun 2015, Jatim memberikan kontribusi 17,4 % atau 13,054 juta ton dengan produktivitas 5,289 t/ha terhadap produksi nasional. Pada tahun 2016, target meningkat menjadi 13,379 juta ton dengan luas tanam 2,282 juta ha, luas panen 2,191 ha dengan produktivitas 6,144 t/ha. Salah satu peluang yang masih mungkin adalah memanfaatkan lahan marginal, dengan menerapkan inovasi: peningkatan Indeks pertanaman (IP), perbaikan sistem tanam jarwo 2:1, serta penggunaan VUB adaptif/toleran dengan kondisi setempat. Agar hilirisasi inovasi cepat terjadi, perlu melakukan pengelolaan sumberdaya petani sebagai pelaku utama. Agar sesegera mungkin melakukan perubahan dengan menerapkan inovasi tersebut. Untuk itu, dipilihlah strategi yang dirasa tepat dengan kegiatan Gelar Inovasi Pertanian (GLIP) berbasis padi pada Maret s/d Juli 2016. Luasanya 15 hektar di desa Bragung, kecamatan Guluk-guluk, kabupaten Sumenep dengan melibatkan tiga poktan. Hasil yang dicapai adalah terjadi hilirisasi penerapan inovasi menjadi 40 ha; tanam padi sekali menjadi 2 kali, menerapkan jarwo 2:1 yang semula tanam tegel rusak (tak beraturan) serta menanam 7 VUB toleran kekeringan, dari semula tanam Ciherang lebih 10 tahun. Panen perdana tanam padi ke 2 pada bulan Juli dengan rerata hasil 5,954 t/ha, dan GLIP dilanjutkan tanam padi ke 3 pada awal Agustus, seluas 40 ha, dan terjadi penambahan peserta menjadi 4 kelompok, diperkirakan panen pertengahan Nopember 2016. Melalui GLIP, wilayah ini mampu panen padi 3 kali, dalam sejarah belum pernah terjadi, karena sebelumnya hanya sekali panen padi dalam setahun.