Repository logo
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
Repository logo
  • Communities & Collections
  • All of Repositori
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
  1. Home
  2. Browse by Author

Browsing by Author "Nani Zuraida"

Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Pencitraan Ubikayu sebagai Sumber Karbohidrat untuk Diversifikasi Pangan
    (Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 2010-12-16) Nani Zuraida
    Bahan pangan pokok bangsa Indonesia yang terdominasi oleh satu komoditas utama beras, dinilai kurang menjamin keberlanjutan ketahanan pangan nasional, karena produksi beras nasional tidak selalu terus dapat ditingkatkan. Ketersediaan ubikayu yang kaya energi dan lebih mudah diproduksi dibandingkan beras perlu digalakkan pemanfaatannya sebagai bahan pangan pokok alternatif, sehingga bersifat substitutif terhadap konsumsi beras. Produk olahan kue basah, mie, kue kering, biskuit, kerupuk dan sejenisnya menggunakan bahan berasal dari ubikayu yang jumlahnya cukup besar, tetapi tidak dapat secara nyata menjadi substitusi terhadap konsumsi beras. Oleh karena itu, usahatani ubikayu harus dibagi menjadi dua fungsi, yaitu menyediakan bahan baku industri, termasuk industri pakan ternak, dan menyediakan bahan pangan pokok berasal dari umbi segar. Agar ubikayu diterima sebagai bahan pangan pokok altenatif, perlu peningkatan citra olahan ubikayu menjadi makanan yang modern dan bergengsi tinggi. Contoh produk olahan bercitra tinggi antara lain adalah mashed cassava atau kasava tumbuk mentega (kastumen), singkong goreng keju (singgorju) dan singkong kukus berbumbu (singkubu). Jenis olahan ubikayu tersebut perlu diperkenalkan melalui restoran, pesta diner formal, restoran-hotel, restoran cepat saji, dan masyarakat kelas atas, agar ditiru oleh masyarakat menengah ke bawah. Penyediaan varietas unggul ubikayu yang bermutu olah tinggi perlu digalakkan agar pilihan varietas lebih banyak. Pada waktu sekarang tersedia varietas Valenca, Adira 1, Malang 1, dan Malang 2, yang dapat dianjurkan sebagai food cassava atau ubikayu untuk pangan. Citra ubikayu perlu disejajarkan dengan kentang, gandum, beras, jagung, dan semua jenis tanaman, karena kedudukannya sama dihadapkan Sang Maha Pencipta.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Pengelolaan Plasma Nutfah secara Terpadu Menyertakan Industri Perbenihan
    (Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 2007-12-16) Nani Zuraida; Sumarno
    Plasma nutfah sering disalah-maknai dengan keanekaragaman hayati atau kumpulan berbagai spesies tahaman. Padahal plasma nutfah atau sumber daya genetik adalah koleksi keragaman (fenotipik dan genotipik) dalam masing- masing spesies tanaman. Kesalahpahaman makna tersebut mengakibatkan kegiatan konservasi ìplasma nutfahî menjadi tidak kena sasaran. International Plant Genetic Resources Institute menekankan pentingnya pemerintah nasional (negara) mengelola plasma nutfah sejalan dengan ketentuan National Soverignity Right of Plant Genetic Resources/CBD. Pengelolaan plasma nutfah merupakan kegiatan penggunaan dana (cost center), tanpa secara langsung menghasilkan pemasukan uang. Pemerintah yang mendanai kegiatan demikian pada umumnya tidak dapat menyediakan pembiayaan secara cukup dan berkelanjutan. Perusahaan benih yang memanfaatkan penjualan benih varietas unggul secara komersial sewajarnya ikut mendanai pengelolaan plasma nutfah atas dasar iuran wajib (check off) dari hasil penjualan benih. Ketersediaan varietas unggul yang benihnya dijual oleh perusahaan benih, berasal dari pemanfaatan plasma nutfah. Pengelolaan plasma nutfah secara teknis yang meliputi evaluasi, identifikasi sifat penting, studi genetik, pemanfaatan gen ke dalam varietas unggul harus melibatkan peneliti multi disiplin, perusahaan benih, masyarakat konsumen dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) agar efektif dan optimal. Kerja secara tim terdiri dari pihak-pihak yang berkepentingan ini diistilahkan sebagai tim GEUC (Genetic Evaluation, Utilization and Commercialization). Di negara-negara lain pengelolaan plasma nutfah tanaman dilakukan oleh Pemerintah Pusat dilengkapi unit Regional yang ditugasi mengkoleksi plasma nutfah jenis-jenis tanaman spesifik. Indonesia belum mengelola plasma nutfah semua jenis tanaman secara nasional dan dinilai tertinggal dibandingkan negara lain
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Penyediaan Ubijalar yang Sesuai untuk Diversifikasi Pangan Pokok
    (Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 2010-12-15) Nani Zuraida
    Ubijalar sebagai bahan pangan pokok alternatif relatif mudah diproduksi. Penggunaannya sebagai bahan divertifikasi pangan pokok di masyarakat terhambat oleh faktor psikologis, yang memposisikan ubijalar sebagai pangan murah bagi masyarakat lapisan bawah. Di negara maju seperti Eropa dan Amerika Serikat, ubijalar memiliki status yang tinggi sebagai alternatif pangan pokok menggantikan kentang. Pemasyarakatan ubijalar sebagai pengganti nasi (beras) di Indonesia harus dilakukan dengan menaikkan citra dan gengsi ubijalar di masyarakat. Makanan olahan seperti mashed sweetpotato, baked sweetpotato, fried sweet potato with sesame seed and honey, sweet potato pie dessert, dan vacuum fried sweet potato snack sangat mungkin dipromosikan kepada masyarakat lapisan atas dan menengah, yang berfungsi menggantikan pangan nasi (beras). Varietas dan klon ubijalar yang sesuai untuk produk pengolahan tersebut telah tersedia. Diperlukan sosialisasi dan contoh tindakan oleh pejabat secara konsisten, agar divertifikasi pangan menggunakan ubijalar dapat terlaksana, dan dimulai dari masyarakat lapisan atas dan menengah.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Status Ubi Jalar sebagai Bahan Diversifikasi Pangan Sumber Karbohidrat
    (Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 2009-12-16) Nani Zuraida
    Ubi jalar menghasilkan karbohidrat yang lebih efisien dibandingkan dengan padi, dengan biaya produksi yang lebih murah, lebih mudah, dan risiko kegagalan panen yang lebih kecil. Produktivitas nasional ubi jalar hingga saat ini masih rendah, 10-11 t/ha umbi segar. Di sentra produksi, petani mampu memanen ubi jalar 35 t/ha umbi segar. Rendahnya produktivitas nasional ubi jalar diperkirakan karena rendahnya estimasi (under estimate) dan disarankan untuk dilakukan verifikasi dan validasi data. Usaha produksi ubi jalar pada umumnya dilakukan secara komersial. Areal dan wilayah produksi yang relatif rendah tanpa fasilitasi dan bantuan Pemerintah, mengindikasikan bahwa usahatani ubi jalar cukup kompetitif terhadap palawija lain dan menguntungkan secara ekonomis. Ubi jalar sebagai bahan pangan mengandung kalori, vitamin, dan mineral cukup tinggi. Produk olahan ubi jalar sebagai pangan sangat beragam, memungkinkan untuk memperbesar porsi penggunaannya sebagai pangan substitusi. Diperlukan peningkatan citra ubi jalar sebagai makanan bermartabat tinggi, tidak lagi diposisikan sebagai makanan lapisan masyarakat bawah. Di Amerika Serikat, Eropa, dan Asutralia, ubi jalar justru menjadi makanan istimewa. Ekspor ubi jalar goreng ke Jepang dari Indonesia secara kontinu dalam jumlah yang besar menunjukkan bahwa masyarakat Jepang mengapresiasi ubi jalar sebagai makanan yang layak.Adanya kesadaran masyarakat Indonesia untuk tidak merasa malu mengonsumsi ubi jalar dipastikan akan meningkatkan permintaan ubi jalar dan diversifikasi bahan pangan nasional

Copyright © 2025 Kementerian Pertanian

Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian

  • Cookie settings
  • Privacy policy
  • End User Agreement
  • Send Feedback