Browsing by Author "Munawarah, Tarbiyatul"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemKoordinasi, Bimbingan dan Dukungan Teknologi Upsus PJK dan Komoditas Utama Kementan(BPTP KALTIM, 2017) Hidayanto, Muhamad; Munawarah, Tarbiyatul; Purnamasari, Muryani; Nastiti P, Dhyani; Fiana, Yosita; Witardoyo, Dian; Sumarmiyati; Banu P, Wawan; Dewi, Rina; BPTP KALTIMPemenuhan kebutuhan bahan pangan bagi rakyat merupakan tugas negara yang tidak ringan. Kabinet Kerja era pemerintahan Jokowi menetapkan Swasembada Berkelanjutan padi dan jagung serta Swasembada Kedelai harus dicapai pada tahun 2017. Pada tahun 2017, lewat penambahan anggaran diharapkan mampu meningkatkan produktivitas di sektor pertanian khususnya pada 3 komoditas utama yakni padi, jagung, dan kedelai (Pajale). Tujuan kegiatan pendampingan/ pengawalan upaya khusus (Upsus) Pajale di Kalimantan Timur, yaitu : (1) Monitoring kegiatan bantuan dari Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana, (2) Melaporkan luas tambah tanam (LTT) padi, jagung, dan kedelai, (3) Melaksanakan koordinasi dengan Kabupaten/Kota, dan (4) Memberikan Bimbingan Teknis dan Dukungan Teknologi Balitbangtan. Hasil pendampingan yaitu : (1) Kegiatan perbantuan, perluasan lahan pertanian (cetak sawah) yaitu seluas 1.529 ha di Kab. Paser, Berau, Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara dan Kutai Timur; (2) Capaian realisasi Luas Tambah Tanam (LTT) Padi MT Oktober – Maret 2016/2017 dan MT April - September 2017 Prov. Kaltim yaitu masing-masing 63,04% dan 101,42%. Sedangkan capaian terhadap sasaran Kaltim tahun 2017 yaitu 82,23%; (3) Sinergisme lintas sektor melalui Gerakan Operasi Khusus Percepatan tanam di daerah sentra padi dalam rangka keserempakan tanam di Kab. PPU dapat mendongkrak LTT hingga 42% sehingga gerakan tsb perlu direplikasi di kabupaten lainnya; (4) Introduksi Varietas Unggul Baru (VUB) padi sawah dan padi gogo Balitbangtan (Inpari 29, 30, 32, 33; Inpara 2; dan Inpago 5 dan 8 serta Situ Bagendit) di 7 Kabupaten/Kota terjadi peningkatan produktivitas sehingga meningkatkan minat petani dalam menggunakan varietas unggul; (5) Monitoring OPT di lapangan pada komoditas padi masih aman (serangan OPT masih dibawah ambang batas; (6) Serapan gabah oleh Bulog pada tahun 2017 yaitu 23,26% (7.238 ton); (7) Gerakan panen telah dilaksanakan pada bulan Desember 2017 di 4 Kab/kota, yaitu Kab. PPU, Kutai Kartanegara, Paser, dan Samarinda dengan luas 400 – 500 ha, produktivitas rata-rata 4 – 4,5 ton GKP. Kata kunci : Upsus, padi, jagung, Kaltim, LTT, VUB
- ItemPengkajian Teknologi Spesifik Lokasi (Lahan Sub Optimal) Wilayah Perbatasan(BPTP KALTIM, 2017) Munawarah, Tarbiyatul; BPTP KALTIMPengkajian spesifik lokasi (lahan sub optimal) wilayah perbatasan. Terbatasnya sarana dan prasarana, transportasi dan telekomunikasi yang berdampak pada rendahnya tingkat aksesibilitas menyebabkan petani di pedalaman Kalimantan Timur memilih komoditas kakao sebagai sumber pendapatan mereka. Hal ini disebabkan selain tidak memakan volume yang besar, produk tahan disimpan, jaringan pasarnya sudah ada juga harga relatif stabil. Namun demikian kakao yang dibudidayakan berasal dari turun temurun sehingga dari aspek produktivitas maupun kualitasnya masih rendah. Pengkajian ini bertujuan menyusun rekomendasi paket teknologi spesifik lokasi, antara lain peremajaan tanaman kakao dan melakukan perbaikan budidaya kakao. Kegiatan pengkajian dilaksanakan di Kampung Long Pahangai 2 Kec. Long Pahangai Kab. Mahakam Ulu Provinsi Kalimantan Timur. Metode menggunakan pendekatan partisipatif melibatkan stakeholder dan peran aktif kelompok tani serta masyarakat adat, bimbingan teknis dan implementasi teknologi budidaya. Teknik sambung samping menjadi metode yang digunakan untuk peremajaan tanaman kakao, selain sambung samping juga dilakukan sambung pucuk. Sedangkan pembuatan kompos insitu dengan pembuatan rorak diantara tanaman kakao merupakan upaya pemberian unsur hara pada tanaman tersebut. Pengolahan hasil buah kakao. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa (1) Tanaman Kakao di Kabupaten Mahulu merupakan komoditas unggulan dikawasan perbatasan, dengan pertumbuhan dan produktivitas cukup baik/sesuai dengan agroekosistem wilayah tsb, sehingga perlu diremajakan karena sudah banyak yang tua dan tidak produktif, (b) Respon masyarakat tani/pekebun kakao sangat tinggi, Sehingga tanaman kakao yang telah ada perlu diremajakan melalui sambung samping atau sambung pucuk, (c) Hasil pengolahan hasil kakao antara perlakuan fermentasi dan tidak difermentasi tidak berbeda nyata, namun demikian perlu ditanamkan kesadaran pada petani, agar mempunyai posisi tawar karena kualitas kakao di Mahakam Ulu termasuk kakao organik dengan kandungan terbaik se-Indonesia. Kata kunci : kawasan perbatasan, Mahakam Ulu, kakao, sambung samping dan sambung pucuk.