Browsing by Author "Mulyanti, Nina"
Now showing 1 - 5 of 5
Results Per Page
Sort Options
- ItemPeluang Gapoktan sebagai Produsen Benih Padi Sawah di Prima tani Kabupaten Tulang Bawang(BPTP Jambi, 2008) Pujiharti, Yulia; Mulyanti, Nina; Hadipurwanta, Jamhari; BPTP JambiKesediaan benih varietas unggul bermutu atau bersertifikasi sangat terbatas, sehingga perlu dilakukan pembinaan kepada Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) Pulung Makmur untuk menjadi produsen benih pada umumnya khususnya untuk padi sawah varietas unggul baru (VUB) yang sesuai dengan agroekosistem setempat. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peluang Gapoktan menjadi produsen benih. Varietas unggul baru yang dicoba untuk dikembangkan di Kabupaten Tulang Bawang adalah Mekongga dan Batang Piaman. Kedua varietas tersebut mendapat sertifikasi benih dari BPSB (Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih) Provinsi Lampung. Berdasarkan agroekosistem, kebutuhan benih dan kemampuan petani, Gapoktan Pulung Makmur mempunyai peluang yang cukup besar untuk menjadi produsen benih di Kabupaten Tulang Bawang, terutama untuk varietas unggul baru yang belum dipasarkan secara komersil (belum ada produsen benih baik swasta atau BUMN yang memasarkan). Sistem pemasaran dapat dilakukan melalui kelompok atau melalui kios. Gapoktan dapat terus bekerja sama dengan BPTP Lampung untuk memperkenalkan benih padi VUB kepada masyarakat tani.
- ItemPengujian Produksi Delapan Klon Pisang di Kebun Percobaan Tegieneng Lampung Selatan(BPTP Jambi, 2008) Mulyanti, Nina; BPTP JambiIndonesia merupakan negara tropis yang kondisi lahan dan lingkungannya cocok untuk budidaya pisang. Di Propinsi Lampung banyak dibudidayakan berbagai varietas pisang baik jenis olahan dan konsumsi segar yang cocok ditanam pada daerah ketinggian tertentu, meskipun banyak varietas yang sesuai untuk dikembangkan pada berbagai ketinggian dan kondisi lahan.
- ItemPertumbuhan dan Hasil beberapa Varietas Jagung Komposit pada Berbagai Dosis Pemupukan(BPTP Jambi, 2008) Mustikawati, Dewi Rumbaina; Mulyanti, Nina; BPTP JambiPengkajian dilakukan pada agroekosistem lahan kering, Desa Budi Lestari, Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan dari bulan Oktober 2005-Februari 2006. Rancangan yang digunakan adalah Split Plot dengan dua faktor diulang lima kali. Faktor pertama adalah varietas jagung yaitu: Lamuru, Sukmaraga, Srikandi kuning, Srikandi Putih dan varietas lokal (pembanding). Faktor kedua adalah dosis pemupukan yaitu: A). 300 kg Urea + 100 kg SP36 + 150 kg KCl + 5 ton pupuk kandang /ha. B). 150 kg Urea + 50 kg SP36 + 75 kg KCl + 5 ton pupuk kandang /ha. C). 350 kg Urea + 150 kg SP36 + 100 kg KCl /ha. D). 300 kg Urea+ 100 kg SP36 + 150 kg KCl /ha.
- ItemPERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH DI LAMPUNG SELATAN(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017-10) Mulyanti, Nina; Pujiharti, Yulia; Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi PertanianPengkajian dilaksanakan untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi beberapa Varietas Unggul Baru Padi Sawah dengan varietas pembanding Mekongga dan 99. Dilaksanakan pada bulan Mei – September 2014 di Desa Bumi Jaya, Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan, pada lahan seluas 1 ha. Pupuk yang diberikan per unit adalah: 150 kg/ha urea, 450 kg/ha NPK Phonska, 2.000 kg/ha pupuk kandang. Sistem tanam yang digunakan adalah model legowo 4:1 dengan jarak tanam (30 cm × 15 cm) × 50 cm. Pengamatan yang dilakukan dan data yang dikumpulkan adalah komponen pertumbuhan (Tinggi tanaman dan jumlah anakan produktif per rumpun) dan komponen produksi (Panjang malai, jumlah gabah per malai, jumlah gabah hampa per malai, bobot 1000 butir gabah, produksi ubinan per ha gabah kering panen dan produksi per ha GKP) yang masing-masing dilakukan 1 bulan sekali. Dalam pengkajian ini digunakan rancangan acak kelompok dengan 6 orang petani sebagai ulangan. Sebagai perlakuan adalah lima varietas padi terdiri dari, 3 VUB (Inpari 10, 18 dan 19) dan 2 varietas pembanding yaitu, Varietas Mekongga dan 99. Data yang dikumpulkan dianalisis secara sidik ragam dan dilanjutkan dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf selang kepercayaan 5 %. Hasil kajian menunjukkan, keragaan tanaman tertinggi terdapat pada Varietas Inpari 10 (101,63 cm), sedangkan yang terendah varietas 99 (90,03 cm). varietas Mekongga mempunyai anakan produktif terbanyak (32 anakan per rumpun) dan yang terendah pada Inpari 19 (19,83 anakan per rumpun). Produksi gabah kering panen pada VUB, Inpari 19 mampu berproduksi 6,066 ton/ha GKP, namun Inpari 10 dan Inpari 18 hanya berproduksi masing-masing 4,769 ton/ha dan 4,025 ton/ha GKP. Sedangkan Mekongga dan 99 sebagai varietas eksisting secara berturut-turut mampu berproduksi 6,035 ton/ha dan 6,067 ton/ha GKP.
- ItemTeknologi Budidaya Pisang(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2008) Mulyanti, Nina; Suprapto; Hendra, JekvyDi Indonesia, pisang menduduki tempat pertama di antara jenis buah-buahan lainnya, baik dari segi sebaran, luas pertanamannya maupun dari segi produksinya. Total produksi pisang Indonesia tahun 2006 sekitar 5.037.472 ton dan Lampung menyumbang 535.732 ton, atau 10,6% dari produksi pisang nasional. Namun demikian secara umum produktivitas pisang yang dikembangkan masyarakat masih sangat rendah, seperti di Lampung produktivitas pisang hanya 10-15 ton/ha, padahal potensi produktivitasnya bisa mencapai 35-40 ton/ha. Kesenjangan produktivitas tersebut terutama disebabkan teknik budidaya tidak tepat dan tingginya gangguan hama dan penyakit terutama oleh serangan dua penyakit paling berbahaya dan mematikan, yaitu penyakit layu bakteri atau penyakit darah dan penyakit layu Fusarium.