Repository logo
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
Repository logo
  • Communities & Collections
  • All of Repositori
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
  1. Home
  2. Browse by Author

Browsing by Author "Mulyadi, Nono Sutrisno, Balai Penelitian Lingkungan Pertanian"

Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    PENCEMARAN LINGKUNGAN PADA LAHAN PERTANIAN DAN TEKNOLOGI PENANGGULANGANNYA
    (Balittra, 2007-08) Mulyadi, Nono Sutrisno, Balai Penelitian Lingkungan Pertanian
    Penyebab pencemaran pada lahan pertanian dapat digolongkan ke dalam 1) kegiatan non pertanian, yaitu dari kegiatan industri dan pertambangan 2) kegiatan pertanian, dari penggunaan bahan-bahan agrokimia, dan 3) kegiatan manusia sehari-hari meliputi sampah rumah tannga, limbah rumah sakit dan dari aktifitas lainnya. Bahan beracun berbahaya (B3) dan logam berat yang masuk dalam tanah akan menurunkan kualitas tanah, 'air dan prod uk pertanian yang lambat laun menyebabkan lingkungan ekosistem akan hancur dan tidak berfungsi sesuai peruntukkannya. Untuk membersihkan lingkungan dari zat pencemar dilakukan tindakan pemulihan (remediasi). Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu eks-situ yaitu pembersihan yang dilakukan tidak di lokasi yang tercemar dan in-situ dilakukan pada lokasi yang tercemar. Cara in-situ sering dilakukan karena lebih murah dan mudah dibandingkan eks-situ. Adapun remediasi pada lahan yang tercemar dapat dilakukan melalui, kemoremediasi, fitoremediasi dan bioremediasi. Penerapan kemoremediasi dengan memodifikasi tingkat kemasaman tanah melalui pengapuran dapat menurunkan ketersediaan Pb dari 0,06 ppm menjadi 0,04 ppm. Bahan organik juga dapat digunakan untuk mengimobilkan logam berat di dalam tanah. Asam fulvat dan asam humat yang dikandung dalam bahan organik dapat mengikat logam Pb, Fe, Mn, Cu, Ni, Zn dan Cd. Arang aktif merupakan bahan absorbensia yang sangat baik pada berbagai zat toksik termasuk pestisida. Selain itu, arang aktif dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan urea berkarbon (urea+arang aktif), dimana dengan urea berkarbon tersebut pelepasan nitrogen akan terkendali (slow release). Penerapan fitoremediasi dengan menanami enceng gondok (Eichornia crassipes) dalam waktu 24 jam dapat menyerap Cd, Hg dan Ni masing-masing sebesar 1,35; 1,77 dan 1,16 mg/g. Demikian pula pada tanaman mendong (Fimbiristyllis globulosa), Brassica juncea dan yang lain. Penerapan bioremediasi melalui inokulasi Bacillus sp pada tanaman padi, rata-rata menurunkan serapan Pb pada beras sebesar 47% dan Cd 41%.

Copyright © 2025 Kementerian Pertanian

Pusat Perpustakaan dan Literasi Pertanian

  • Cookie settings
  • Privacy policy
  • End User Agreement
  • Send Feedback