Browsing by Author "Martini, Tri"
Now showing 1 - 7 of 7
Results Per Page
Sort Options
- ItemBudidaya bawang merah dan cabai merah di lahan pasir pantai selatan D.I. Yogyakarta(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta, 2004) Budhi lestari, Sri; Marsyhudi, M.Fatchurochim; Hendrata, Reki; Martini, Tri; Sudihardjo; Arlina
- ItemMEMBANGUN SINERGI KELEMBAGAAN PENDAMPINGAN KAWASAN AGRIBISNIS HORTIKULTURA KRISAN (Dendrathema grandiflorum, Tzvelev) DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA(BB Pengkajian Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Hanafi, Hano; Martini, Tri; BPTP JambiSalah satu programRenstra BBP2TP tahun 2010 – 2014 adalah Pendampingan Program Strategis Kementerian Pertanian. Kegiatan ini dimulai pada tahun 2009 dalam bentuk kegiatan pendampingan teknologi yang diarahkan untuk mendukung Program Strategis Pertanian (BBP2TP, 2009), diantaranya Pendampingan Program Pengembangan Kawasan Hortikultura. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis korelasi yang positif terhadap efektivitas kerja dalam membangun sinergi kelembagaan pendampingan kawasan agribisnis hortikultura). Konsep pengembangan kawasan merupakan konsep yang sangat tepat dalam rangka mengintegrasikan beberapa kegiatan dengan Eselon I terkait lingkup Kementerian Pertanian dan instansi di luar Kementerian. Salah satu komoditas yang menjadi andalan di DIY untuk pendampingan pengembangan di kawasan agribisnis hortikultura adalah krisan.Metode pengambilan data dilakukan melalui evaluasi mulai dari perencanaan, pelaksanaan pencarian dan penentuan lokasi, pelaksanaan kegiatan sampai dengan evaluasi akhir kegiatan, evaluasi sistem koordinasi sinergi pihak terkait, mulai pemda setempat (Bupati), Dinas pertanian tingkat propinsi sampai kabupaten, BPP/BP3k, pemerintah tingkat kecamatan dan tingkat kelurahan, serta pelaku bisnis (para floris dan dekorator) penampung dan pedagang bunga. Hasil evaluasi menunjukkan koordinasi dan sinergi antar kelembagaan terkait seperti Pemda tingkat I dan II; Dinas Pertanian, BP2TPH, BPTP dan BPP berjalan sangat baik dan efektif dalam melaksanakan pendampingan kawasan agribisnis hortikultur (PKAH) Krisan , sesuai tupoksi kelembagaan masing-masing. Pengembangan kawasan agribisnis hortikultura krisan merupakan kegiatan yang melibatkan banyak pihak, maka koordinasi antar instansi yang terkait dengan pelaku usaha perlu dikembangkan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan.
- ItemProseding woekshop pendampingan kawasan rumah pangan lestari Daerah Istimewa Yogyakarta, Yogyakarta, 24-25 Juni 2013(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta, 2013-08) Gunawan; Indri Werdani, Wiendarti; Martini, Tri
- ItemSERANGAN PENYAKIT KARAT DAUN (Puccinia horiana ) SERTA PERAN KHITOSAN DALAM PENGENDALIANNYA PADA ADAPTASI KRISAN DI GUNUNGKIDUL(BB Pengkajian Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Martini, Tri; Widodo, Sugeng; Darwis, Darmawan; BPTP JambiUpaya pengendalian penyakit utama pada budidaya krisan (karat daun) lebih difokuskan pada pengendalian hama terpadu (PHT), yang salah satu komponennya adalah melakukan penekanan inokulum awal dengan merompes (menghilangkan) daun pada awal pertumbuhan. Ekologi penyakit karat serta keragaan tanaman krisan yang diadaptasikan di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) belum pernah dilaporkan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji keragaan tanaman krisan serta ekologi penyakit utamanya yakni penyakit karat daun yang disebabkan oleh Puccinia horiana, serta mempelajari teknik pengendalian dengan bahan alami berupa Khitosan, yang diduga dapat memberikan efek kekebalan pada krisan.Penelitian dilakukan di screenhouse pada lokasi Taman Teknologi Pertanian (TTP) di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, DIY. Ketinggian lokasi berada pada 430 mdpl, penelitian dimulai sejak bulan Desember 2015 sampai dengan April 2016. Aplikasi pengendalian penyakit karat disusun dalam rancangan lingkungan yang sesuai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas serangan penyakit karat pada daun di bagian bawah berkisar 40 – 70%, sedangkan pada daun atas hanya berkisar 10 – 30%; intensitas serangan paling tinggi mencapai 30% pada saat tanaman berumur 6 mst; Rerata intensitas serangan penyakit karat pada perlakuan Khitosan sebesar 21,53%, sedangkan pada perlakuan kontrol (tanpa Khitosan) sebesar 36,13%; serta penggunaan bahan alami berbahan aktif khitosan efektif mengendalikan serangan penyakit karat daun krisan (Puccinia horiana).
- ItemStandar operasional prosedur produksi benih krisan (Dendrathema grandiflora Tzelev Syn)(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Balitbangtan Yogyakarta, 2009-11) Martini, Tri
- ItemStandar prosedur operasional (Budidaya)pisang raja(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Balitbangtan Yogyakarta, 2010-11) Martini, Tri; Murwati; Purwaningsih, Heni; sardjiman
- ItemTeknologi pengendalian tikus sawah secara terpadu(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta, 2004-10) Wiranti, Endang wisnu; Martini, Tri