Browsing by Author "Marsudi, Marsudi"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
- ItemEvaluasi Kinerja Teknis Mesin Pencacah Hijauan Pakan Ternak(Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, 2006-10) Hidayat, Muhammad; Harjono, Harjono; Marsudi, Marsudi; Gunanto, Andri; Balai Besar Pengembangan Mekanisasi PertanianStabilitas usaha ternak ruminansia sangat tergantung pada ketersediaan pakan baik kualitas, kuantitas dan kontinyuitas pakan sepanjang tahun. Ketersediaan hijauan pakan umumnya tidak bisa terpenuhi terutama pada musim kemarau. Jerami padi yang persediaannya cukup melimpah dapat digunakan untuk bahan pakan yang bernutrisi tinggi setelah melalui beberapa proses pengkayaan nutrisi seperti yang telah dilakukan peternak. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa jerami padi yang akan diolah menjadi bahan pakan harus dicacah sepanjang 2 – 5 cm agar pengaruh mikroorganinsme dapat lebih cepat dan merata. Proses pencacahan yang dilakukan petani masih secara manual dengan kapasitas 5 – 6 kg jerami segar/jam. Untuk meningkatkan kapasitas kerja petani telah direkayasa mesin pencacah jerami padi yang mampu untuk mencacah jerami segar maupun jerami kering. Hasil Rancang bangun alat-mesin pencacah jerami terdiri dari 5 komponen utama yaitu rangka utama, unit pengumpan, unit pencacah, unit penyaluran hasil dan sistem penerusan daya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kinerja teknis mesin pencacah jerami untuk bahan pakan ternak. Metode yang dilakukan terdiri dari persiapan bahan uji, instrumen uji, uji unjuk kerja dan analisa hasil. Uji unjuk kerja mnggunakan jerami segar dengan kadar air 55 % dan jerami kering dengan kadar air 23 % masing masing dilakukan 5 kali ulangan. Uji unjuk kerja menghasilkan kapasitas 401,13 kg/jam untuk jerami kering dan 1126,06 kg/jam untuk jerami basah dengan konsumsi bahan bakar rata-rata 1,34 l/jam, efisiensi pencacahan rata-rata 94,33 % dan tingkat kebisingan suara 84 db
- ItemKajian Teknis Unit Perlakuan Panas Metode Uap (VHT) untuk Pengendalian Larva Lalat Buah pada Apel(Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, 2007-04) Marsudi, Marsudi; Suroso, H; Rokhani, H; Balai Besar Pengembangan Mekanisasi PertanianAkhir-akhir ini, penggunaan metode perlakuan panas (Heat Treatment) guna mempertahankan kualitas, mengendalikan hama/penyakit pascapanen maupun sebagai teknik karantina terhadap buah-buahan dan sayuran semakin meningkat. Perlakuan tersebut merupakan syarat bagi produk yang akan di ekspor ke Jepang, Amerika dan negara lainnya. Sejak tahun 1988, buah-buahan dari Indonesia diekspor ke Amerika dan Jepang setelah produk tersebut di disinfestasi hama/penyakit. Vapor Heat Treatment (VHT) merupakan metode disinfestasi yang dapat digunakan untuk mengendalikan pertumbuhan hama/penyakit pada produk hortikultura, seperti buah segar, sayuran, ubi-ubian, dan bunga potong. Penelitian ini bertujuan mengkaji secara teknis performansi unit perlakuan panas menggunakan media uap panas dan aplikasinya pada buah apel manalagi. Percobaan dilakukan dengan memberikan media pemanas berupa campuran uap panas dan udara pada suhu 47,5 oC hingga suhu pusat buah mencapai 46,5 oC serta dipertahankan selama 30 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa unit perlakuan panas metode VHT efektif untuk melakukan disinfestasi hama/penyakit pasca panen buah apel manalagi. Pencapaian suhu target pusat buah membutuhkan waktu sekitar 135 menit. Apel manalagi toleran terhadap panas sampai 30 menit tanpa kerusakan (heat injury) dan kualitas buah relatif tetap berdasarkan perubahan kadar air, kekerasan bahan serta warna kulit. Populasi cendawan yang dominan terdiri dari Acremonium strictum, Cladosporium cladosporioides dan Gloesporium fructigenum dapat ditekan secara efektif (95,8 – 100%).
- ItemRekayasa Mesin Tanam Langsung Benih Padi Pada Lahan Sawah(Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, 2008-04-10) Marsudi, Marsudi; Harjono, Harjono; Purwanto, C. Yusup; Sulistyosari, Novi; Balai Besar Pengembangan Mekanisasi PertanianHingga saat ini tanam padi di Indonesia masih dilakukan dengan sistem pindah tanam bibit yang membutuhkan tenaga kerja cukup besar. Kekurangan tenaga kerja di pedesaan khususnya untuk tanam bibit akan mengganggu produksi beras nasional. Salah satu alternatif untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan mengoptimalkan sistem tanam benih langsung secara mekanik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh mesin tanam langsung benih padi yang dapat diterapkan di lahan sawah. Metode yang dilakukan adalah dengan membuat disain dan kontruksi prototipe mesin, kemudian menguji dan menyempurnakannya. Prototipe mesin ini dirancang untuk menjatuhkan benih pada 4 baris. Rancangan struktural terdiri dari tabung penampung dan penakar benih, transmisi gigi dan rantai serta motor penggerak. Bobot mesin 50 kg ditopang oleh 2 roda, sehingga mudah dioperasikan di lahan sawah Hasil uji fungsional menunjukkan sistem penakaran menghasilkan rata-rata 170 benih per 5 putaran. Uji lapang menunjukkan kapasitas kerja mesin adalah 4,3 jam/ha dan efisiensi 86 %, dengan kebutuhan benih 25 kg/ha.