Browsing by Author "Marawali, Hendrik Hunga"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
- ItemPengkajian Pemanfaatan Bahan Pakan Lokal Terhadap Budidaya Sapi Bali Jantan Mendukung Bioindustri Pada Puncak Musim Kemarau(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017) Marawali, Hendrik Hunga; Lidjang, Ignas Kalukur; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuSuatu pengkajian yang bertujuan untuk memperoleh rekomendasi pemanfaatan bahan pakan lokal darilimbah pertanian dan legum pohon (daun gamal) sebagai pakan konsentrat untuk ternak sapi Bali jantanmendukung program bioindustri telah dilakukan di kandang percobaan BPTP Naibonat dari tanggal 22September - 22 Deseber 2015. Perlakuan pakan adalah: A (jerami padi adlibitum + konsentrat (40% daungamal+ 33% tongkol jagung + 13 jerami kacang hijau + 7% jerami jagung + 7 % dedak halus), Pelakuan B (jerami padi adlibitum + konsentrat (40% daun gamal+ 33% tongkol jagung + 13 jerami kacang hi jau +7 %jerami jagung + 7 % jagung giling dan perlakuan C (jerami padi adlibitum + konsentrat (40% daun gamal+33% tongkol jagung + 13 jerami kacang hijau +7 % jerami jagung + 7 % tepung kayu) Hasil pengkajian menunjukkan bahwa rata- rata konsumsi pakan (jerami padi adlibitum dan konsentrat) pada masing – masing untuk perlakuan A sebesar 4,52 kg/ekor/ hari, perlakuan B, 4,57 kg/ekor/hari dan perlakuan C sebesar 4,66kg/ekor/hari. Ketiga perlakuan tidak berbeda nyata (P > 0,05) baik rata-rata konsumsi pakan maupun pertambahan bobot badan harian. Pertambahan bobot badan harian (PBBH) pada ternak yang mendapat perlakuan B ( jerami adlibitum + konsentrat + jagung giling) mempunyai kecepatan pertambahan bobotbadan lebih tinggi (0,32 kg/ekor/hari) dibandingkan dengan dua perlakukan lainnya yakni (perlakuan Asebesar 0,24 kg/ekor/hari dan perlakuan C sebesar 0,28 kg/ekor/hari). Ketiga perlakuan dalam pengkajian ini,baik konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan harian tidak berbeda nyata serta member ikan responpositif antar perlakuan. Karena itu ketiga perlakuan dapat direkomendasikan kepada petani/peternak ataukelompok tani untuk memanfaatkan sumber daya bahan pakan lokal yang tersedia di petani sebagai pakanternak dalam mendukung kegiatan biondustri
- ItemPerbaikan Manajemen Pemeliharaan Ternak Kerbau Untuk Meningkatkan Produktiviatas Menunjang Program M-P3MI(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017) Marawali, Hendrik Hunga; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuProduktivitas kerbau di pulau Sumba, NTT tergolong rendah. Faktor internal penyebab penurunan produktivitas adalah lama bunting, jarak beranak yang panjang, sedangkan faktor eksternal adalah pakan dan sosial budaya. Perbaikan ini dapat dilakukan dengan tiga cara: (1) Perbaikan manajemen pemeliharaan, khususnya perbaikan pakan dan kesehatan ternak, (2) Perbaikan manajemen reproduksi untuk meningkatkan populasi ternak dan perbaikan mutu genetik dan (3) Perbaikan manajemen penggemukan untuk mempercepat tercapainya bobot badan potong ternak dan meningkatkan bobot badan perunit ternak. Oleh karena itu, pengetahuan dan keterampilan peternak tentang produktivitas ternak kerbau perlu ditingkatkan sehingga pendapatan dan kesejahteraan peternak juga akan meningkat. Komitmen dan kebijakan pemerintah, khususnya Pemerintah Daerah yang mendukung upaya peningkatan produktivitas dan populasi ternak kerbau sangat diperlukan. Hasil dari perbaikan manajemen ternak kerbau diharapkan dapat meningkatkan populasi, tetap menjaga kelestarian plasma nutfah kerbau Sumba dan dari aspek sosial dapat mempertahankan kondisi budaya dan berbagai seremonial masyarakat Sumba.
- ItemTeknologi Pakan Sebagai Alternatif Perbaikan Produktivitas Sapi Sumba Ongole Di Pulau Sumba(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017) Marawali, Hendrik Hunga; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuPropinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang memiliki angroekosistem lahan kering merupakan salah satuprodusen sapi potong di Inndonesia. Masalah yang dihadapi adalah rendahnya produktivitas ternak sebagaakibat menurunnya persediaan dan kualitas pakan pada musim kemarau. Oleh karena itu diperlukan reviewhasil pengkajian terdahulu sebagai upaya untuk mendukung pengembangan teknologi anatara lain : kandangkelompok "model litbang pertanian", pengembangan beberapa legum pohon (lamtoro dan gamal)pengawetan pakan, pemberian pakan suplemen (konsentrat) dari bahan lokal sesuai fisiologis ternak sapSumba Ongole (induk, anak sapi dan penggemukan). Pemanfaatan teknologi pakan dalam kandang kelompokyang diikuti pemberian pakan bahan lokal (konsentrat) pada sapi induk laktase mencapai pertambahan bobotbadan harian (PBBH) 0,30 kg/ekor/hari vs 0,10 kg/ekor/hari non konsentrat, pada anak sapi lepas sapihmencapai 0,35 kg/ekor/hari vs 0,14 kg/ekor/hari. Pemberian jerami fermentasi dan konsentrat pada sappenggemukan mencpai pertambahan bobot badan sebesar 1,107 kg/ekor/hari vs 0,10 kg/ekor/hari nonkonsentrat, serta berdampak pada keuntungan petani yang berkisar 3 - 4 juta/ periode penggemukan (4 - 6)bulan penggemukan. Perbaikan manajemen pemeliharaan, pemberian pakan suplemen (konsentrat) sesuaumur dan fisiologis sapi Sumba Ongole dapat meningkatkan produktivitas (pertambahan bobot badan indukanak dan penggemukan), calving interval induk dipersingkat serta meningkatkan pendapatan petani.