Browsing by Author "Manzila ...[at al], Ifa"
Now showing 1 - 6 of 6
Results Per Page
Sort Options
- ItemAnalisis Molekuler Gen CP-PStV pada Tanaman Kacang Tanah Transgenik(Balai Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian, 2003-12) Manzila ...[at al], Ifa; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianPengujian analisis molekuler gen CP-PStV pada tanaman kacang tanah trans-genik R1 telah selesai dilaksanakan di Laboratorium Virologi dan Biologi Molekuler, Kelti RPI Balitbio Bogor, pada tahun anggaran 2002. Kegiatan di-mulai dengan dua bagian, yaitu (1) isolasi DNA total 17 nomor tanaman dan 1 nomor kontrol (non-trasgenik) dari daun tanaman yang berumur 1 minggu dan (2) konfirmasi gen CP-PStV dengan teknik PCR. Optimasi PCR dilakukan ter-hadap 5 nomor yang diperkirakan tahan PStV dari hasil bioasai dan 1 nomor ta-naman kontrol (non transgenik). Keberadaan gen CP-PStV dideteksi menggu-nakan sepasang primer spesifik dengan teknik PCR dan gel elektroforesis. Se-bagai pembanding menggunakan DNA tanaman non-transgenik. DNA plasmid yang mengandung CP-PStV berukuran +300 bp dan DNA plasmid wereng yang berukuran 500 bp. Hasil analisis terhadap foto gel elektroforesis menunjukkan 3 tanaman positif mengandung pita berukuran +300 bp, yaitu R2Dd1.4, R2Dd1.2, dan Cp4Dd2.
- ItemBioasai Tanaman Kacang Tanah Transgenik terhadap Virus Bilur Kacang Tanah (PStV)(Balai Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian, 2003-12) Manzila ...[at al], Ifa; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianKegiatan bioasai tanaman kacang tanah transgenik R1 telah dilakukan di laboratorium Virologi dan rumah kaca kelti Rekayasa Protein dan Imunologi, Balai Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian, tahun anggar-an 2002. Keberhasilan dalam memproduksi tanaman transgenik adalah dengan diperolehnya ekspresi gen yang disisipkan dan muncul fenotipe baru yang diinginkan. Dalam hal ini adalah tanaman yang tahan terhadap serangan PStV. Salah satu metode yang dilakukan adalah dengan pengujian bioasai (langsung). Dalam penelitian ini telah diperoleh kacang tanah transgenik yang mengandung CP-PStV. Hasil penelitian dari putatif tanaman transgenik R1 diperoleh 3 kategori yaitu 8 nomor tanaman tahan terhadap PStV (R2Dd1.(1), R2Dd1.(3), R2Dd1.(4), R2Dd2.(2), R2Dd.(5), Eel 2, Cp4Dd2.2, dan Cp4Dd2.3) dengan ting-kat serangan 0%, 5 nomor tanaman agak tahan (Eel 5, Eel 6, R2Dd2.(4), R2Dd2.(3) dan R2Dd1.(1) dengan tingkat serangan 33,33%, dan 5 nomor tanaman tidak tahan (R2Dd1.2, R2Dd2.(1), Eel 1, Eel 3, dan kontrol) dengan tingkat serangan 66,66%.
- ItemDeteksi Virus Bilur Kacang Tanah dari Biji Kacang Tanah menggunakan Teknik Hibridisasi Nonradioaktif(Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan, 2001-12) Manzila ...[at al], Ifa; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianTeknik hibridisasi menggunakan DNA berciri digoxigenin (Dig-sistem) telah dilakukan untuk mendeteksi virus bilur kacang tanah (Peanut Stripe Virus, PStV) dari benih kacang tanah. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa Dig-sistem dapat mendeteksi PStV dari contoh daun kacang tanah, tetapi ketika di-adopsi untuk mendeteksi virus di dalam benih, PStV tidak dapat terdeteksi. Menggunakan bufer yang telah dimodifikasi, yaitu 1 M Tris-HCl, pH 7,6, me-ngandung 200 mM LiCl, 2% SDS, dan 20 mM EDTA yang diikuti dengan perla-kuan pemberian fenol/kloroform dan ditambah 1/10 M sodium asetat, reaksi po-sitif dapat terlihat. PStV dapat terdeteksi sampai 100 kali lipat lebih peka ketika deteksi menggunakan penciri yang digandakan menggunakan PCR dengan pa-sangan primer PST-1 - PST-2 atau PST-1 - PST-4. Tidak semua biji yang di-hasilkan oleh tanaman terinfeksi akan menghasilkan biji terinfeksi PStV.
- ItemKetahanan dan Karakter Fenotipe Galur Mutan (M2) Cabai terhadap Chilli Veinal Mottle Virus(BB Biogen, 2015-08) Manzila ...[at al], Ifa; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianInfeksi Chilli veinal mottle virus (ChiVMV) menurunkan kualitas dan kuantitas cabai serta kehilangan hasil mencapai 60–100%. Di antara varietas cabai yang dilepas, belum ada yang tahan terhadap serangan ChiVMV. Hal ini terutama disebabkan oleh variasi strain ChiVMV yang sangat tinggi di lapangan dan belum terpetakan dengan baik. Oleh sebab itu, pencarian sumbersumber gen tahan ChiVMV perlu dilakukan. Pendekatan melalui teknik induksi mutasi in vitro menggunakan mutagen ethyl methanesulfonate (EMS) merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan keragaman genetik. Dari hasil penelitian sebelumnya melalui induksi kalus cabai varietas Gelora dengan mutagen EMS telah berhasil diperoleh 800 galur M2. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh sejumlah galur M2 hasil induksi mutasi kimia varietas Gelora yang tahan ChiVMV dan berpenampilan agronomis baik. Sebanyak 800 galur M2 cabai yang berasal dari mutasi menggunakan mutagen EMS telah diuji ketahanannya terhadap ChiVMV dan dipelajari karakter fenotipenya di rumah kaca. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 800 galur yang diuji diperoleh 28 galur yang menunjukkan respons toleran dan tahan terhadap ChiVMV. Delapan galur di antaranya memiliki karakter agronomis baik. Galur-galur tersebut adalah M2.100, M2.108, M2.200, M2. 122, M2.238, M2.353, M2.420, dan M2.517. Delapan galur ini perlu diseleksi dan diobservasi lebih lanjut hingga diperoleh galur-galur harapan cabai yang tahan terhadap ChiVMV dan berdaya hasil tinggi.
- ItemPemurnian Wereng Coklat Biotipe Laboratorium(Balai Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian, 2002-11) Manzila ...[at al], Ifa; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianHasil penelitian biotipe wereng coklat (WBC) tahun 1999/2000 mengindikasikan bahwa biotipe WBC laboratorium Balitbio tidak murni. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan biotipe yang murni sekaligus metode pemurni-an yang sesuai. Pemurnian dilakukan dengan menyeleksi WBC biotipe-1 (yang sudah dianggap tidak murni) dengan uji honeydew pada varietas Mudgo dan ASD7. WBC yang menunjukkan kecocokan pada satu varietas padi, sebagai-mana dilihat dari banyaknya honeydew yang dikeluarkan, dipisahkan dan dipeli-hara pada inang yang disukai. Setelah 3-4 generasi, keturunan biotipe tersebut dikonfirmasi karakter biotipenya dengan uji diferensial dan honeydew pada beberapa varietas padi pembeda. Dengan teknik ini, telah diperoleh populasi biotipe-1 yang relatif murni. Namun demikian, teknik ini belum menghasilkan populasi biotipe-2 dan 3 yang murni. Dari sini terlihat bahwa teknik ini masih perlu disempurnakan untuk menghasilkan biotipe WBC yang murni.
- ItemProduksi Antibodi Monoklonal untuk Deteksi Dini Rice Tungro Virus (RTV)(BB Biogen, 2005) Manzila ...[at al], Ifa; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianRice Tungro Virus (RTV) merupakan penyakit penting yang dapat menyebabkan kehilangan hasil sebesar 10% sampai puso. Dalam upaya pengendaliannya dilakukan deteksi dengan antibodi monoklonal. Mencit Balb/c disuntikan dengan antigen RTV secara berkala dengan interval seminggu. Sel limposit dipanen dari limpa mencit yang telah diimunisasi, selanjutnya difusikan dengan sel mieloma SP2 untuk memperoleh hibridoma yang selanjutnya diseleksi untuk memperoleh hibridoma penghasil McAb RTV. Dari 22 hibridoma yang terbentuk dilakukan uji kandungan antibodinya menggunakan metode ELISA. Ternyata hanya dua hibridoma yang memproduksi antibodi, yaitu antibodi monoklonal RTV-2B2 (McAb-RTV2B2) dan RTV-3D7(McAb-RTV3D7). Koloni hibridoma ini disimpan secara kriogenik dalam tabung yang berisi nitrogen cair. Hibridoma ini akan digunakan sebagai sumber untuk kloning guna memperoleh koloni satu sel hibridoma yang potensial memproduksi McAb tinggi, stabil dan mempunyai reaksi spesifik.