Browsing by Author "Manwan, Sri Wahyuni"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
- ItemPOTENSI, KENDALA DAN PELUANG PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KELAPA RAKYAT DI KABUPATEN SARMI, PAPUA(BPTP Papua, 2022-06-01) Manwan, Sri Wahyuni; Lestari, Martina Sri; Dominanto, Ghalih Priyo; Kementrian PertanianKabupaten Sarmi termasuk penghasil kelapa dengan luas areal tanaman produktif 5.085 ha atau 19,9% dari total areal kelapa di Provinsi Papua seluas 25.585 ha pada tahun 2019. Terjadi peningkatan luas areal pertanaman kelapa 60,96% dari tahun sebelumnya, namun tidak disertai dengan peningkatan produktivitas yang signifikan. Rendahnya produktivitas kelapa karena sebagian besar sudah tua, tidak berasal dari bibit unggul, dan tidak menerapkan teknologi dalam perawatan tanaman. Hingga saat ini produktivitas kelapa di Kabupaten Sarmi hanya 0,22 t/ha, jauh lebih rendah dari produktivitas nasional yang mencapai 1,1 t/ha. Makalah ini membahas prospek, kendala, dan peluang pengembangan usahatani kelapa di Kabupaten Sarmi, Papua. Areal perkebunan kelapa yang produktif di daerah ini hanya 60,6%, sisanya tanaman belum menghasilkan, rusak, dan baru. Lahan yang masih luas menjadi peluang pengembangan perkebunan kelapa rakyat di Kabupaten Sarmi, Papua. Penggunaan bibit berkualitas dan pengelolaan budidaya yang tepat menjadi keniscayaan dalam meningkatkan produksi dan agribisnis kelapa. Kendala yang dihadapi dalam agribisnis kelapa ialah rendahnya produktivitas kelapa rakyat, pascapanen tidak optimal, dan produksi belum mampu diserap pasar setempat. Pendapatan petani dari sekali panen buah kelapa adalah Rp 600.449, pendapatan dari kopra Rp 900.766, dan pendapatan dari produk minyak kelapa Rp 1.000.871. Hasil analisis menunjukkan, produk usahatani kelapa rakyat di Kabupaten Sarmi mempunyai R/C ratio 1,71 dalam bentuk buah kelapa, 1,06 dalam bentuk kopra, dan 1,03 dalam bentuk minyak kelapa. Artinya, produk kelapa dalam bentuk buah yang layak. Pengembangan agribisnis kelapa memerlukan dukungan sarana prasarana pendukung, inovasi teknologi perbenihan, budidaya, pengelolaan panen dan pascapanen. Selain itu diperlukan pemberdayaan dan pembinaan petani serta pengembangan jejaring pemasaran melalui kelembagaan.