Browsing by Author "Mahrita Willis dan Maulia A. Susanti"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemHAMA DAN PENYAKIT UTAMA PALAWIJA DI LAHAN PASANG SURUT(Balittra, 2003-12) Mahrita Willis dan Maulia A. SusantiHama dan penyakit tanaman merupakan salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya hasil palawija di lahan pasang surut. Berbagai kegiatan penelitian mengenai hama dan penyakit tanaman palawija serta cara pengendaliannya telah banyak dilaksanakan, baik di lahan pasang surut maupun pada ekosistem lahan lainnya. Hasil penelitian tersebut perlu diinformasikan kepada berbagai khalayak pengguna agar bisa dimanfaatkan untuk mendukung pengembangan tanaman palawija di lahan pasang surut. Publikasi ini merupakan hasil analisis dan sintesis dari pustaka serta pengalaman dan hasil penelitian yang telah dilakukan di lahan pasang surut, khususnya Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Tujuannya adalah untuk memberikan informasi dan masukan kepada khalayak pengguna dalam pengendalian hama dan penyakit tanaman palawij a, sehingga kerugian yang diakibatkannya dapat diatasi. Diharapkan publikasi ini bermanfaat khususnya bagi pihak-pihak yang terkait dengan kegiatan penelitian dan pengembangan pertanian di lahan pasang surut. Terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada pihak yang terkait dalam penyusunan dan penerbitan serta penyebaran publikasi ini.
- ItemHama Utama Kedelai dan Alternatif Pengendaliannya di Lahan Pasang Surut(Balittra, 2003-12) Mahrita Willis dan Maulia A. SusantiLahan pasang surut adalah lahan marginal yang merupakan salah satu sumber daya nasional yang dapat digunakan sebagai altenatif untuk penyediaan pangan. Kedelai sebagai salah satu tanaman pangan yang stratejik dapat ditanam pada lahan ini. Kedelai di lahan pasang surut umurnnya ditanam pada lahan tipologi C atau D, kadangkadang ditemui juga pada tipologi B dengan menggunakan sistem surjan. Pada < pertanaman kedelai di lahan pasang surut ditemui 15 spesies serangga ham a dengan tingkat serangan ringan sampai berat. Hama penting adalah ulat grayak Spodoptera litura F, pengisap polong Riptortus linearis F dan penggerek po long Etiella zinckenella. Kehilangan hasil kedelai akibat serangan hama dapat mencapai 80% bahkan gagal panen apabila tidak ada tindakan pengendalian. Upaya pengendalian dapat dilakukan dengan penerapan konsep pengendalian hama terpadu (PHT) yaitu memadukan berbagai teknik pengendalian yaitu penggunaan varietas tahan, cara bercocok tanam (pengolahan tanah, sanitasi, eradikasi dan rotasi tanaman dan tanaman perangkap), serta penggunaan musuh alami dan pestisida yang diaplikasikan berdasarkan pemantauan.