Browsing by Author "Maftuah, Eni"
Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
- ItemEkosistem Lahan Gambut(Balittra, 2020) Mawardi; Maftuah, Eni; Anwar, Khairil; Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa
- ItemFAUNA TANAH(Balittra, 2021) Maftuah, Eni; Asikin, Syaiful; Balai Penelitian Pertanian Lahan RawaTanah merupakan sumber daya alam yang penting bagi sejumlah ekosistem dan proses biosfer seperti produksi tanaman, siklus bahan organik dan nutrisi, penyimpanan C dan air, dan pelepasan N2O, CO2 dan metana (Lavelle, 1996). Tanah adalah sistem hidup yang mengandung berbagai jenis organisme dengan fungsi berbeda. Setiap jenis tanah mempunyai sifat kimia, fisika maupun biologi yang berbeda-beda. Komponen biologi tanah meliputi bagian yang berperan dalam proses biologi baik itu organisme tanah (mikroorganimse dan fauna tanah) maupun lingkungan yang memengaruhinya. Fauna tanah keberadaannya tergantung pada faktor biotik dan abiotik, di antaranya kondisi ekosistem, jenis tanah dan tingkat pengelolaannya
- ItemINOVASI TEKNOLOGI PENGELOLAAN LAHAN RAWA(Balittra, 2021) Simatupang, Smith; Berlian, Eva Berlian; Maftuah, Eni; Balai Penelitian Pertanian Lahan RawaPertambahan penduduk bagi setiap bangsa ataupun negara akan membawa dampak dan konsekuensi dengan masalah pangan, termasuk Indonesia. Pada awal tahun 2018 diinformasikan bahwa penduduk dunia mencapai 7,53 miliar, dan Indonesia penduduknya sudah mencapai 269 juta jiwa atau 3,49% dari total penduduk dunia dan Indonesia berada pada posisi nomor empat terbesar (Jayani 2019). Artinya bahwa kebutuhan pangan dunia setiap tahunnya akan terus meningkat sejalan dengan laju tingkat pertambahan penduduk termasuk Indonesia, kecuali angka kelahiran dapat dikendalikan sehingga peningkatan kebutuhan pangan juga dapat ditekan.
- ItemPEMULIHAN DAN KONSERVASI LAHAN GAMBUT(Balittra, 2017) Maftuah, Eni; Nurzakiah, Siti; Balai Penelitian Pertanian Lahan RawaDegradasi lahan gambut di Indonesia umumnya diakibatkan oleh kegiatan pembukaan lahan, pembuatan saluran drainase serta pengelolaan lahan yang tidak berdasarkan Kesatuan Hidrologi Gambut (KHG), sehingga daya dukung ekosistem gambut menurun. Degradasi lahan gambut berdampak terhadap penurunan fungsi lahan gambut, terutama fungsi lingkungan yaitu; menurunnya cadangan air, mudahnya gambut terbakar, meningkatnya emisi GRK, menurunnya cadangan karbon, menurunnya keanekaragaman biodiversitas baik flora, fauna maupun mikroorganisme tanah. Upaya pemulihan lahan gambut yang terdegradasi dimaksudkan untuk mengembalikan nilai, fungsi, dan manfaat ekosistem gambut termasuk upaya pencegahan kerusakan lahan, memberikan perlindungan, dan memperbaiki ekosistem. Pemulihan lahan gambut dapat dilakukan melalui remediasi, rehabilitasi dan restorasi. Konservasi ekositem gambut bertujuan untuk melindungi kawasan gambut agar tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Pemulihan ekosistem lahan gambut yang telah terdegradasi dan upaya konservasi lahan gambut pada zona konservasi diperlukan untuk menjaga keseimbangan ekosistem gambut, bukan hanya pada daerah gambut tapi juga pada kawasan di sekitarnya. Teknologi rehabilitasi lahan gambut terdegradasi dimaksudkan untuk mempercepat upaya pemulihan lahan agar dapat kembali berfungsi secara ekologi maupun sosial ekonomi. Teknologi rehabilitasi lahan gambut terdegradasi meliputi pengelolaan air, persiapan lahan, pemilihan jenis tanaman, ameliorasi, dan sistem agroforestri.