Repository logo
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
Repository logo
  • Communities & Collections
  • All of Repositori
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
  1. Home
  2. Browse by Author

Browsing by Author "M. Muchlish Adie"

Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Kendali Genetik dan Karakter Penentu Toleransi Kedelai terhadap Salinitas
    (Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 2009-12-16) Ayda Krisnawati; M. Muchlish Adie
    Saat ini, salinitas menjadi salah satu ancaman bagi sistem produksi bahan pangan, termasuk kedelai. Salinitas pada kedelai menyebabkan penurunan tingkat perkecambahan, nekrosis daun, berkurangnya warna hijau daun, menghambat pertumbuhan akar, dan menurunkan jumlah nodul. Hal tersebut mengakibatkan penurunan biomass tanaman, tinggi tanaman, ukuran daun, hasil biji, kualitas biji, dan kemampuan tumbuh. Salah satu strategi untuk mengatasi dan mengeliminasi penurunan produksi kedelai akibat meluasnya salinitas adalah merakit varietas toleran salinitas. Keberhasilan perakitan varietas kedelai toleran salinitas ditentukan oleh tersedianya sumber gen toleran, yang dapat diperoleh melalui identifikasi terhadap koleksi plasma nutfah kedelai. Beberapa karakter morfologi dan fisiologi potensial digunakan sebagai dasar penentu toleran kedelai terhadap salinitas. Namun, pengalaman penelitian di beberapa negara menunjukkan bahwa penggunaan identifikasi toleransi terhadap salinitas berdasarkan karakter tunggal seringkali menyulitkan, sehingga diperlukan karakter gabungan yang potensial untuk digunakan sebagai penyeleksi toleransi kedelai terhadap salinitas.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    PRODUKSI BENIH SUMBER KEDELAI, KACANG TANAH, DAN KACANG HIJAU
    (BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN, 2007-12-22) Marwoto; Didik Harnowo; M. Muchlish Adie; M. Anwari; Joko Purnomo; Riwanodja; Subandi
    Program peningkatan ketahanan pangan dan agroindustri memerlukan dukungan subsistem sarana produksi di antaranya, benih. Untuk memproduksi benih sumber yang berkualitas, yakni sehat, bebas penyakit, vigor dan daya tumbuh yang baik diperlukan teknologi produksi benih baik pada periode prapanen maupun pascapanen. Sudah banyak varietas kedelai, kacang tanah, dan kacang hijau yang telah dilepas, namun belum banyak yang digu- nakan oleh petani. Berbagai sebab belum digunakannya varietas unggul, antara lain: kurangnya informasi keberadaan varietas unggul dengan berbagai sifat-sifat keunggulannya serta keterse- diaan benih varietas unggul terbatas, produksi varietas unggul kelas BS masih terbatas dan terputusnya aliran benih sumber dari BS ke ES. Untuk mendorong penyebaran benih varietas unggul diperlukan pengenalan varietas yakni melalui sosialisasi varietas dan pembekalan teknik produksi benih kepada penangkar di daerah sentra produksi. Salah satu kendala dalam memproduksi benih adalah terbatasnya pengetahuan tentang teknologi produksi yang dimiliki petugas produksi benih maupun penangkar benih. Panduan teknologi produksi benih ini disusun sebagai acuan untuk meningkatkan pemahaman bagi calon penangkar maupun penangkar benih kedelai, kacang tanah dan kacang hijau dalam menghasilkan benih bersertifikat ketiga komoditas tersebut sesuai dengan potensi genetiknya. Pada kesempatan ini, kami menyampaikan terima kasih kepada tim penulis panduan ini yang telah meluangkan waktu untuk menyusun buku panduan ini.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Strategi Pengembangan Produksi Menuju Swasembada Kedelai Berkelanjutan
    (Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 2010-10-23) Sumarno; M. Muchlish Adie
    Pencukupan kebutuhan produksi kedelai nasional telah diprogramkan sejak tahun1963, diteruskan dalam beberapa tahapan PELITA periode 1983-1998. Pada tahun 2000an diprogramkan swasembada melalui Gema Palagung dan Gerakan Kedelai Bangkit, dan pada tahun 2009 dicanangkan swasembada kedelai pada 2014. Program tersebut nampaknya sukar berhasil karena peningkatan luas areal panen kurang nyata dan tidak permanen. Untuk mencapai produksi kedelai pada tingkat swasembada perlu penambahan luas areal tanam dua juta ha, pada lahan kering bukaan baru, yang secara khusus diperuntukkan bagi pengembangan kedelai. Lahan sesuai untuk tanaman semusim menurut BBSDLP tersedia 7,1 juta ha, perlu direklamasi dan dilakukan ameliorasi untuk budi daya kedelai. Keuntungan perluasan areal tanam kedelai di lahan kering adalah: (1) tidak terjadi persaingan antarkomoditas, (2) penambahan areal tanam bersifat berkelanjutan, (3) skala usaha petani dapat dioptimalkan, dan (4) kenaikan produksi kedelai lebih nyata. Usahatani kedelai komersial (soybean farming) skala 8-10 ha setiap petani merupakan langkah rintisan dalam membangun pertanian maju yang berdaya saing secara internasional, dan memberikan kehidupan yang layak bagi petani. Teknologi produksi kedelai pada lahan kering yang mampu menghasilkan hingga 2 t/ha telah tersedia dan siap diaplikasikan pada skala luas. Teknik produksi kedelai perlu memasukkan mekanisasi terpilih, termasuk untuk penyiapan lahan, penanaman, penyiangan, dan pembijian. Peralatan mesin pertanian untuk kegiatan tersebut telah tersedia dan tidak memerlukan perawatan yang sulit. Insentif ekonomi berupa tingkat harga yang tinggi dan stabil, melalui proteksi dari persaingan produk impor yang berlebihan, perlu diberlakukan. Tanpa adanya alokasi peruntukan lahan yang definitif dan permanen untuk berproduksi kedelai, sangat sulit bagi Indonesia berswasembada produksi kedelai.

Copyright © 2025 Kementerian Pertanian

Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian

  • Cookie settings
  • Privacy policy
  • End User Agreement
  • Send Feedback