Browsing by Author "Lia Mulijanti, Siti"
Now showing 1 - 5 of 5
Results Per Page
Sort Options
- ItemAdopsi Teknologi PTT Padi Pada Display VUB Padi Sawah Di Kabupaten Sumedang(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)/BBSIP Padi, 2015-08-06) Lia Mulijanti, Siti; Sinaga, AnnaDisplay PTT padi sawah merupakan salah satu metoda penyebarluasan teknologi pertanian. Melalui kegiatan display diharapkan teknologi yang direkomendasikan dapat diketahui dan diadopsi petani. Untuk itu tujuan dari pengkajian ini adalah mengetahui tingkat adopsi petani terhadap inovasi teknologi PTT padi sawah di kabupaten Sumedang dan merumuskan rekomendasi PTT padi sawah di kabupaten Sumedang yang spesifik lokasi. Penggkajian dilaksanakan di tiga desa pada tiga kecamatan yang berbeda, pada bulan April - Agustus 2014. Pengkajian dilaksanakan berupa display PTT padi sawah yang dilakukan secara partisipatif di lahan petani seluas 1,5 ha oleh 3 orang petani. Data diperoleh melalui survey dengan menggunakan kuesioner. Survey dilakukan sebelum dan sesudah pelaksanaan display PTT padi sawah dengan responden sebanyak 66 orang petani dan Petugas Lapang. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa tingkat adopsi petani terhadap inovasi teknologi PTT padi sawah meningkat setelah pelaksanaan display. Peningkatan adopsi terutama pada komponen teknologi : penggunaan benih bermutu, pemupukan spesifik lokasi dan penggunaan bahan organik. Rekomendasi teknologi di kabupaten Sumedang adalah penggunaan VUB, pemupukan berdasarkan PUTS, dan penggunaan jerami sebagai pupuk organik.
- ItemAnalisis Profitabilitas Usahatani Beberapa VUB Padi Pada Musim Kemarau Panjang Di Kabupaten Sumedang(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), 2017) Lia Mulijanti, Siti; Sianipar, Ratima; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)Upaya peningkatan produksi padi dalam menghadapi perubahan iklim global memerlukan upaya seperti mitigasi dan adaptasi. Inovasi teknologi perlu diterapkan antara lain pendekatan PTT. Varietas unggul baru perlu digunakan dan penerapan teknologi PTT. Peranan varitas unggul yang mampu beradaptasi pada kondisi kekeringan sangat dibutuhkan. Untuk itu diadakan demplot mitigasi kekeringan panjang dengan menggunakan varietas unggul baru. Kajian bertujuan untuk mengetahui tingkat produktivitas dan keuntungan masing-masing varietas. Pengkajian dilaksanakan dengan metode demplot di lahan petani pada areal seluas 3 hektar di Desa Kebun Cau Kecamatan Ujung Jaya Kabupaten Sumedang pada musim kemarau panjang tahun 2015 dengan tujuan untuk menguji potensi masing-masing VUB terhadap dampak perubahan iklim global yang berdampak kekeringan. Teknologi yang digunakan adalah pendekatan PTT dan varietas yang ditanam adalah Inpari 1, Inpari 7, dan Inpari 10, yang diharapkan mampu menjawab tantangan tersebut dan varietas eksisiting di lokasi yaitu Mekongga sebagai pembanding. Data yang dikumpulkan meliputi data input output produksi dan data keragaan tanaman. Analisis data usahatani dengan menggunakan R/C dan data keragaaan tanaman dengan analisis deskriptif. Hasil kajian menunjukkan semua varietas unggul Inpari 1, Inpari 7, Inpari 10 dan Mekongga dapat berproduksi dan tahan terhadap cekaman kekeringan. Produktivitas varietas Inpari 7 lebih tinggi dibandingkan varietas lainnya. Selain itu varietas Inpari 7 memiliki kalayakan usahatani paling tinggi.
- ItemKajian suplementasi urea molases serbuk terhadap kinerjadomba garut di kelompok ternak lembur sauyunan kabupaten garut(BPTP Jawa Barat, 2017-10-12) Tedy, Sumarno; Fahmi, Taemi; Lia Mulijanti, Siti; BPTP Jawa BaratDalam usaha pengembangan peternakan domba, perlu diketahui beberapa faktor yang sangat erat hubungannya dengan produktivitas, karena faktor inilah yang akan merupakan dasar dalam pengembangan ternak domba. Bobot lahir merupakan salah satu faktor yang mempunyai korelasi dengan pertumbuhan dan bobot badan domba dewasa dan juga mempunyai korelasi dengan kemampuan hidup anak domba tersebut. penelitian yang bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana produktivitas domba induk yang diberikan suplementasi urea molases serbuk ditinjau dari bobot lahir, bobot sapih, tingkat mortalitas. Pengkajian dilaksanakan di kelomternak Lembur Sauyunan Desa Dano Kecamatan Leles Kabupaten Garut. Pada bulan Mei 2016 sampai bulan Desember 2016. yang dipergunakan dalam pengkajian adalah induk domba Garut yang sedang bunting sebanyak 40 ekor yang dibagi menjadi dua perlakuan yaitu induk yang diberikan UMS dan cara petani (tanpa pemberian UMS) data sekunder dari recording. Data yang diamati antara lain : Bobot lahir, Bobot sapih, Mortalitas (kematian). Data yang didapat selanjutnya dideskripsikan. Hasil pengkajian diperoleh rataan bobot lahir Domba Garut yang induknya diberikan perlakuan UMS yaitu seberat 2,51 kg, sementara rata-rata bobotlahir cara petani seberat 2,37 kg. Nilai tingkat mortalitas dari lahir sampai disapih yang diperoleh dari hasil pengkajian ini11,25 %, cara petani yaitu sebesar 12, 10%.
- ItemPemanfaatan limbah ternak di sentra usahaternak sapi perah (Studi Kasus di Kelompok S 28 Desa Pangalengan Kec. Pangalengan Kab. Bandung)(BPTP Jawa Barat, 2016-11-11) Lia Mulijanti, Siti; Rismayanti, Yayan; Dianawati, MeksyPemanfaatan limbah ternak sapi perah belum sepenuhnya dilaksanakan peternak. Hal ini karena keterbatasan pengetahuan, ketrampilan, minat dan waktu yang dimiliki peternak sapi perah. Pemanfaatan limbah ternak di sentra peternakan sapi perah menjadi pupuk organik, energi alternative biogas merupakan upaya yang harus dilaksanakan melalui pembinaan pelatihan dan display teknologi. Desa Pangalengan Kecamatan pangalengan Kabupaten Bandung merupakan salah satu sentra usaha ternak sapi perah, tapi pemanfaatan kotoran ternak selama ini belum optimal. Keterbatasan modal, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki peternak dalam mengolah limbah kotoran sapi menjadi biogas dan pupuk organik menjadi permasalahan utama. Makalah ini memaparkan upaya pemanfaatan limbah ternak menjadi energi alternative biogas yang dilaksanakan dengan metode pembinaan, pelatihan dan display teknologi pada kelompok ternak Sukamenak 28 Desa Pangalengan Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung. Tahapan kegiatan yang adalah: (1) Sosialisasi pemanfaatan limbah kotoran sapi perah; (2) pembinaan ; (3) pelatihan; (4) Demplot teknologi dan (5) inisiasi dukungan kelembagaan. Hasil pengkajian antara lain: (1) Limbah ternak sapi perah dapat dimanfaatkan sebagai kompos, biogas dan pupuk cair (POC), (2) Pembinaan peternak dalam memanfaatkan limbah ternak melalui pelatihan dan display teknologi telah meningkatkan pengetahuan dan minat peternak dalam mengolah limbah ternak. (3) Dinas instansi terkait mendukung pemanfaatan limbah ternak sebagai energi alternative dan pupuk organik dengan bantuan 21 instalasi biogas.
- ItemPreferensi Petani Terhadap Display Varietas Unggul Baru Di Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), 2017) Sianipar, Ratima; Lia Mulijanti, Siti; Desi Jarwowati, Restu; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)Display varietas unggul baru (VUB) merupakan salah satu metoda penyebarluasan varietas unggul baru. Melalui display varietas petani dapat melihat langsung keragaan pertumbuhan tanaman sebelum memutuskan untuk memilih varietas yang paling disukai untuk diadopsi. Display varietas unggul baru padi dilaksanakan pada bulan April - Agustus 2015 di Desa Ganeas, Kecamatan Ganeas, Kabupaten Sumedang. Display dilakukan di lahan petani (on farm participatory research) seluas 3 ha, varietas yang ditanam: Inpari 10, Inpari 9, Inpari 13, Inpari 18, Inpari 20. Komponen utama teknologi yang diterapkan adalah sistem tanam jajar legowo 2:1. Tujuan pengkajian untuk mengetahui preferensi Petaniterhadap VUB padi. Responden pada pengkajian ini adalah petani kooperator dan anggota kelompok tani sebanyak 30 orang. Data yang dikumpulkan adalah produktivitas padi dan data preferensi responden terhadap VUB yang didisplaykan. Data yang diperoleh ditabulasikan dan diprosentasi untuk dianalisis secara deskriptif. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa seluruh varietas baru yang didisplaykan dapat tumbuh dengan baik. Preferensi Petani terhadap produktivitas padi pada display memiliki modus disukai (S) dan terhadap performance mempunyai modus disukai (S) sebanyak 70%. Petani memilih Inpari 19 sebagai VUB yang sangat disukai (SS) karena produktivitas cukup tinggi, mudah di rontok, tahan akan penyakit busuk leher.