Browsing by Author "Lestari ...[at al], Endang G."
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemSeleksi In Vitro dan Identifikasi Tanaman Padi Varietas Gajahmungkur, Towuti, dan IR64 yang Tahan Kekeringan(BB Biogen, 2005) Lestari ...[at al], Endang G.; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianKebutuhan beras akhir-akhir ini terus meningkat, sementara itu produksi terus menurun yang disebabkan oleh kemarau panjang yang melanda beberapa daerah seperti di NTB, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan lain-lain. Selain itu, beralihnya lahan subur menjadi pemukiman dan industri menyebabkan lahan potensial menjadi berkurang. Salah satu masalah yang dihadapi petani saat ini adalah masih terbatasnya bibit padi yang tahan kekeringan dan berproduksi tinggi sedangkan varietas padi gogo yang dikembangkan saat ini produksinya masih rendah selain itu tidak tahan terhadap serangan penyakit blas. Untuk mengatasi hal ini perlu dilakukan penelitian untuk mendapatkan varietas padi yang berproduksi tinggi dan tahan cekaman kekeringan seperti pada varietas IR64. Untuk mengatasi kebutuhan bibit unggul tersebut, telah dilakukan penelitian induksi mutasi menggunakan sinar gamma dikombinasikan dengan kultur in vitro dan seleksi in vitro pada padi varietas Gajahmungkur, Towuti, dan IR64. Dari hasil penelitian berhasil diperoleh somaklon yang menunjukkan keragaman genetik yang tinggi dan tahan kekeringan. Untuk mengetahui mekanisme masingmasing genotipe terhadap cekaman kekeringan dan mendapatkan nomor yang tahan cekaman kekeringan telah dilakukan pengujian secara bertahap terhadap somaklon yang didapatkan, yaitu (1) penapisan dini menggunakan larutan PEG konsentrasi 20%, (2) uji daya tembus akar menggunakan lapisan lilin, (3) analisis kandungan prolin, (5) uji produksi pada kondisi cekaman kekeringan di rumah kaca. Hasil evaluasi tersebut telah diperoleh 23 somaklon Gajahmungkur, 9 somaklon Towuti, dan 13 somaklon dari varietas IR64 yang diduga tahan kekeringan berdasar uji PEG dan uji tembus akar serta kandungan prolinnya tinggi. Pemberian cekaman kekeringan pada somaklon yang diduga tahan kekeringan tersebut diperoleh 9 somaklon asal Towuti, 5 somaklon asal Gajahmungkur, dan 8 somaklon asal IR64 yang unggul. Pada varietas Towuti dihasilkan tanaman dengan anakan lebih banyak dan tanaman lebih tinggi demikian pula produksi gabah. Pada varietas IR64 diperoleh somaklon yang dapat berbulir dalam kondisi cekaman kekeringan, sedangkan tanaman yang berasal dari benih tidak berbulir. Tanaman hasil seleksi tersebut menghasilkan anakan dan gabah isi lebih tinggi dibandingkan tanaman induknya.
- ItemStudi Regenerasi pada Beberapa Varietas Padi Indica(Balai Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian, 2002-11) Lestari ...[at al], Endang G.; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianPadi merupakan komoditas pertanian yang penting sebagai bahan makanan pokok. Dengan bertambahnya penduduk dunia maka kebutuhan akan padi se-makin meningkat pula sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut perlu di-kembangkan varietas padi yang berproduksi tinggi dan toleran pada lingkungan tertentu. Dengan semakin menyempitnya lahan untuk sawah maka perlu dicari alternatif agar kebutuhan padi tersebut tetap terpenuhi. Beberapa cara yang da-pat diterapkan antara lain dengan mengembangkan varietas padi yang toleran pada lahan bercekaman tertentu, seperti tanah masam, tanah salin maupun ta-nah kering. Untuk itu, diperlukan varietas padi yang tahan/toleran pada lingkungan tersebut. Untuk menghasilkan varietas baru yang toleran/tahan pada lingkungan tertentu dapat dilakukan secara konvensional maupun bioteknologi, yaitu dengan persilangan dan seleksi dari genotipe yang ada dan secara kultur in vitro dengan variasi somaklonal maupun dengan seleksi in vitro. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan formula media yang optimal untuk regenerasi tunas pada beberapa varietas padi Indica. Bahan tanaman yang digunakan embrio zigotik varietas Cisadane, Bengawan Solo, dan Gajah Mungkur. Peneli-tian terdiri dari 2 tahap, yaitu induksi kalus dan regenerasi tunas. Media dasar yang digunakan ialah Murashige dan Skoog (MS) + vitamin grup B + gel rite 2,5 g/l dan sukrose 3%. Zat pengatur tumbuh yang ditambahkan ialah auksin (2,4-D, NAA dan IAA) dan sitokinin (benzil adenin, kinetin, dan zeatin). Hasil peneliti-an menunjukkan bahwa media untuk induksi kalus yang terbaik dari ketiga varietas tersebut ialah MS + 2,4-D 2 mg/l + casein hidrolisat 2 g/l. Media untuk regenerasi pada varietas Cisadane ialah BA 5 mg/l + IAA 0,1 mg/l + zeatin 0,1 mg/l. Untuk penggandaan tunas pemberian benzil adenin 0,5 mg/l setelah 3 minggu dapat menghasilkan tunas sebanyak 1,8. Padi varietas Bengawan Solo ialah benzil adenin 3 mg/l + NAA 0,1 mg/l + kinetin 1 mg/l + zeatin 0,1 mg/l. Pada varietas Gajah Mungkur regenerasi paling banyak berasal dari media benzil adenin 3 mg/l + IAA 0,1 mg/l + zeatin 0,2 mg/l.