Browsing by Author "Kristamtini ...[at al]"
Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
- ItemGenetic diversity of local red rice cultivars collections of Yogyakarta AIAT, Indonesia based on morphological character(IAARD Press, 2020) Kristamtini ...[at al]; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianIdentification of local red rice was important to study for genetic diversity. The objective of the study was to identify the morphological characteristics to estime the genetic diversity and heritability in the broad sense of 11 local red rice cultivars. The quantitative data (plant height, leaf length, leaf width, number of productive tillers, panicle length, 1,000-grain weight and number of grain per panicle) were measured by their CVg values for determining their relationships and heritability. The results can be used for parent selection in a breeding program. Results showed that the number of productive tillers, leaf length and the number of grain content per panicle for 11 local red rice from Yogyakarta were efficient and effective characters in selection because the characters have wide of the coefficient of variation genetics and high heritability value.
- ItemKeragaman genetik lima kultvar lokal padi beras hitam asal Yogyakarta berdasarkan sifat morfologi(IAARD Press, 2015-06) Kristamtini ...[at al]; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianPadi beras hitam merupakan salah satu kultivar lokal asal Yogyakarta yang memiliki keunggulan karena kandungan antosianin dengan warna perikarp beras ungu sampai hitam. Penelitian dilakukan untuk mengidentifikasi keragaman genetik lima kultivar lokal beras hitam asal Yogyakarta berdasarkan karakter morfologi baik pada masa pertumbuhan vegetatif maupun generatif berdasarkan Panduan Sistem Karakterisasi dan Evaluasi Tanaman. Identifikasi meliputi karakter tinggi tanaman, kemampuan beranak, jumlah anakan produktif, umur tanaman, warna batang, warna kaki, warna helai daun, panjang daun, lebar daun bendera, warna telinga daun, warna ligula, bentuk ligula, sudut daun, sudut daun bendera, warna gabah, bentuk gabah, panjang beras pecah kulit, tipe malai, kerontokkan, bentuk cabang sekunder malai, jumlah gabah isi per malai, warna perikarp dan warna aleuron. Pengamatan agromorfologi berupa data tinggi tanaman, jumlah anakan produktif, panjang gabah, lebar gabah, umur tanaman dan jumlah gabah isi per malai selanjutnya dianalisis keragaman genetiknya berdasarkan nilai Koefisien Keragaman Genetik (KKG), dan selanjutnya dibuat analisis gerombol sehinga diketahui kedekatan hubungannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat tinggi tanaman dan jumlah anakan produktif memiliki keragaman genetik yang luas, sedangkan sifat panjang gabah, lebar gabah, jumlah gabah isi per malai dan umur tanaman memiliki keragaman genetik yang sempit. Berdasarkan sifat morfologi, terdapat tiga kelompok kultivar padi beras hitam lokal Yogyakarta, yaitu kelompok I (kultivar padi beras hitam Melik dan Pari ireng); kelompok kultivar padi beras hitam II (Cempo ireng dan Jlitheng) serta kelompok III (kultivar padi beras hitam Bantul).
- ItemPelestarian partisipatif padi beras hitam lokal di Yogyakarta(IAARD Press, 2015-06) Kristamtini ...[at al]; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianPlasma nutfah tumbuhan merupakan salah satu kekayaan hayati yang perlu dikelola dengan baik agar berdayaguna dan tidak punah. Punahnya keanekaragaman hayati selain disebabkan oleh kejadian alam dapat pula terjadi karena penggunaan kultivar jenis baru yang mendesak keberadaan kultivar lokal. Salah satu jenis kultivar lokal yang terancam keberadaannya adalah jenis-jenis padi lokal khususnya padi beras hitam. Padi beras hitam memiliki nama yang berbeda di setiap daerah. Belum diketahui jenis padi hitam tersebut memiliki kesamaan karakter genetis atau hanya berbeda nama sehingga perlu diketahui ketahanan variabilitas kultivar unggul lokal di setiap wilayah agroklimat spesifik dan upaya pelestariannya. Pelestarian plasma nutfah tidak dapat dilakukan pemerintah saja, tapi diperlukan upaya yang kontinyu dan berkesinambungan antara aparat pemerintah (peneliti), petani, pedagang maupun konsumen. Hubungan kerjasama ini dinamakan pemuliaan partisipatif. Upaya pemuliaan partisipatif dilakukan petani dengan cara memisahkan (seleksi) gabah yang bercampur dengan beras hitam, melakukan perbanyakan benih beras hitam dan melakukan fungsi petani sebagai pelestari kultivar unggul sekaligus pihak yang memasarkan produk beras hitam. Melalui upaya yang dilakukan oleh petani di wilayah Sleman, permintaan terhadap produk beras hitam dalam periode bulan Januari hingga Juli 2010 mengalami peningkatan diikuti dengan semakin berkembangnya luas lahan penanaman padi beras hitam. Upaya pelestarian kultivar padi beras hitam, selain menambah kekayaan sumberdaya genetik, akan meningkatkan sisi finansial petani. Berdasarkan hasil penelitian hasil panen padi beras hitam dalam bentuk beras memberikan keuntungan B/C ratio sebesar 1,58 sehingga usahatani padi beras hitam ini layak dikembangkan khususnya di Yogyakarta.
- ItemVariasi Warna dan Kandungan Antosianin Varietas Lokal Beras Hitam Yogyakarta pada Dua Ketinggian(Sekretariat Komisi Nasional Plasma Nutfah, 2018) Kristamtini ...[at al]; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianDi wilayah Yogyakarta telah dikenal beberapa varietas lokal beras hitam dengan kualitas dan warna beras yang berbeda. Namun, pengaruh ketinggian tempat pada varietas lokal tersebut belum banyak diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman warna beras dan kandungan antosianin beberapa varietas lokal beras hitam asal Yogyakarta pada dua ketinggian tempat dan korelasinya. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai Desember 2015 yang disusun secara faktorial. Faktor pertama adalah tujuh varietas lokal beras hitam asal Yogyakarta (kode G). Faktor kedua adalah dua lokasi penelitian, di dataran rendah (26 m dpl) Dusun Gulon, Desa Sri Hardono, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul (A1), dan di dataran sedang (462 m dpl) Dusun Padasan, Desa Pakembinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman (A2). Variabel warna beras : L*, a*, dan b* diamati menggunakan Chroma Meter, Konica Minolta–Minolta CM-2006, dan pembakuan dilakukan dengan kalibrasi warna baku-putih. Analisis kandungan antosianin total dilakukan berdasarkan nilai absorban ekstrak tepung beras pada panjang gelombang 535 nm dengan alat spektrofotometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat keragaman warna dan kandungan antosianin total pada beras hitam yang ditanam di ketinggian tempat yang berbeda. Varietas lokal Tugiyo Umur Panjang memiliki kandungan antosianin tertinggi di lokasi dengan ketinggian rendah (Bantul), sedangkan varietas lokal Sembada Hitam menunjukkan kandungan antosianin tertinggi di lokasi dengan ketinggian medium (Sleman). Keeratan hubungan antarvariabel pengamatan menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif pada di antara warna L*, a*, b*, dan terdapat korelasi negatif antara karakter warna L*, a*, dan b* dengan kandungan antosianin total.