Browsing by Author "Krisdianto, Arif Y."
Now showing 1 - 6 of 6
Results Per Page
Sort Options
- ItemKESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN JAGUNG DI KABUPATEN KEPULAUAN SULA, PROVINSI MALUKU UTARA(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2018) Aji, Himawan B.; Krisdianto, Arif Y.; Yunianti, Ika F.; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua BaratPemanfaatan lahan penanaman jagung yang belum mengacu pada kesesuaian lahan menyebabkan luas areal maupun produksi pertanaman jagung mengalami penurunan cukup signifikan. Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian lahan komoditas jagung di Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara. Pengkajian dilaksanakan pada bulan Januari-Desember 2015 dan berlokasi di 12 Kecamatan di Kabupaten Kepulauan Sula. Pengkajian menggunakan metode penyusunan peta dasar, penyusunan peta satuan lahan, penelitian lapangan, analisis contoh tanah, penyusunan basis data sumber daya lahan, dan evaluasi lahan. Hasil evaluasi menunjukkan Kesesuaian lahan untuk tanaman jagung yang sesuai (S) seluas 46.340,5 ha (26,0%) dan tidak sesuai (N) seluas 131.635,7 ha (74,0%). Potensi terbesar lahan yang sesuai untuk pengembangan tanaman jagung berada di Kecamatan Mangoli Tengah seluas 10.268,5 ha dan Mangoli Barat seluas 9.541,2 ha sisanya tersebar di 10 kecamatan yang lain. Lahan yang sesuai untuk tanaman jagung merupakan lahan sesuai marginal (S3) yaitu lahan dengan pembatas sedang sampai berat yang membutuhkan masukan pengelolaan sedang sampai tinggi untuk meningkatkan produktivitas lahan.
- ItemMETODE KRIGING UNTUK INTERPOLASI PARAMETER KESUBURAN TANAH DI LAHAN PERTANIAN KELURAHAN MALAWILI KABUPATEN SORONG(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua Barat, 2018) Krisdianto, Arif Y.; Musaad, Ishak; Djuuna, Irnanda A.F.; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua BaratInformasi mengenai status hara tanah seperti pH, N-total dan P-tersedia sangat penting untuk menunjukkan status kesuburan tanah. Untuk mendapatkan informasi yang mencakup keseluruhan area diperlukan waktu dan pembiayaan yang besar. Tujuan penelitian ini untuk menghasilkan informasi parameter kesuburan yang mencakup keseluruhan lahan yang diinginkan dengan menggunakan metode yang cepat dan murah. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan secara langsung di lapangan untuk kemudian dianalisis di laboratorium. Data parameter kesuburan tanah kemudian dianalisis penyebaran spasialnya dengan metode interpolasi Kriging. Berdasarkan hasil analisis diketahui nilai pH pada kawasan pertanian tersebut asam hingga agak asam yang tersebar hampir merata pada seluruh area. Nilai N-total dan P-tersedia dalam tanahnya memiliki tertinggi berada pada bagian selatan dari lahan pertanian tersebut.
- ItemMODEL ASARAN TUNGKU LUAR PENGERINGAN PALA PAPUA (Myristica Argentea) DI KABUPATEN FAKFAK PAPUA BARAT(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua Barat, 2018) Maruapey, Erny R.; Rouw, Aser; Krisdianto, Arif Y.; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua BaratPala merupakan tanaman perkebunan yang menjadi andalan kabupaten Fakfak dan merupakan komoditas unggulan di Papua Barat, sehingga perhatian pemerintah daerah pada perkembangan komoditas ini sangat besar. Permasalahan yang ada di Kabupaten Fakfak dikelompokkan menjadi dua sisi yaitu on-farm dan off-farm. Masalah dari sisi on-farm adalah terkait dengan teknik budidaya tanaman pala di lahan usahatani. Dari sisi off-farm terkait dengan penanganan pascapanen dan pengolahan hasil serta distribusi rantai pemasaran. Upaya-upaya yang telah dilakukan pemerintah daerah melalui Dinas Perkebunan, diantaranya pembangunan rumah-rumah pengeringan biji dan fuli yang merupakan sedikit modifikasi dari rumah pengasaran inovasi petani, namun masih ditemukan rumah-rumah pengeringan tersebut belum digunakan secara maksimal oleh petani dan inovasi teknologi sederhana berupa model asaran tungku luar merupakan salah satu solusi yang diharapkan mampu memaksimalkan penggunaan rumah-rumah pengeringan yang sampai saat ini masih belum terpakai maksimal.
- ItemPENGIDERAAN JAUH UNTUK IDENTIFIKASI PEMANFAATAN LAHAN (Studi Kasus Distrik Prafi Kabupaten Manokwari)(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua Barat, 2016) Krisdianto, Arif Y.; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua BaratSeiring dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk, kebutuhan akan sumber daya lahan juga semakin besar. Akibatnnya ketersediaan lahan yang memiliki daya dukung yang baik juga semakin sedikit. Hal ini mengakibatkan terjadinya perebutan kepentingan antara kebutuhan lahan untuk pemukiman dan kebutuhan lahan untuk pertanian. Dengan tuntutan seperti ini, terkadang terjadi pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dengan daya dukungnya sehingga memberikan sedikit sekali manfaat. Pada kegiatan pemanfaatan suatu lahan, sebaiknya dilakukan identifikasi dan klasifikasi kemampuan lahan agar peruntukannya sesuai dengan daya dukungnya. Dari hasil klasifikasi kemampuan lahan tersebut menghasilkan sebuah informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan dan kebijakan pemanfaatan suatu lahan. Food and Agriculture Organization (FAO) telah memasukkan informasi sebagai salah satu dari lima strategi kunci dalam pembangunan pertanian dunia. Informasi mengenai karakteristik dan sifat-sifat suatu lahan sangat penting, namun disisi lain untuk mendapatkan informasi tersebut secara lengkap dibutuhkan biaya yang besar dan waktu yang lama. Oleh karena itu, dengan memanfaatan teknologi dan metode yang tepat kita mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan biaya yang relatif lebih murah dan dalam waktu yang tidak terlalu lama, salah satunya dengan pengideraan jauh (inderaja) atau yang lebih dikenal dengan remotesensing. Distrik Prafi masuk kedalam wilayah adminstrasi Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat. Dengan luas wilayah seluas 388 km2 dan merupakan kawasan pertanian tanaman pangan, menjadikan Distrik Prafi menjadi salah satu sentra pertanian di Kabupaten Manokwari. karena itu maka perencanaan yang matang tentang tata kelola lahan pada Distrik Prafi sangat perlu dilakukan. Dengan demikian diharapkan pada akhirnya produksi dan produktifitas lahan tetap terjaga sehingga ketersediaan pangan untuk kawasan Manokwari dan sekitarnya tetap terjamin.
- ItemRENDEMEN BERAS DAN MUTU FISIK BERAS BERBAGAI VARIETAS DI KALIMANTAN BARAT(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2018) H., Jhon D.; Krisdianto, Arif Y.; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua BaratMutu gabah dan beras merupakan hal yang sangat penting, dikarenakan mutu gabah yang tinggi akan menghasilkan beras dengan kualitas terbaik. Dengan penerapan teknologi, sistem dan cara panen yang tepat, penggunaan mesin perontok, teknologi pengeringan (sinar matahari dan alat pengering), dan teknologi penyimpanan (cara dan lama penyimpanan), akan tercapai mutu gabah/beras yang baik. Tujuan penelitian ini adalah : 1) Untuk melihat dan mengetahui kualitas fisik beras yang dihasilkan oleh petani 2) Mendapatkan rendemen giling beras di berbagai penggilingan padi di sentra produksi beras. Proses pengkajian dilakukan dengan pendekatan melalui metode survei terhadap penggilingan padi. Analisa mutu fisik beras gabah dan rendemen giling beras dihitung dengan menganalisa mutu fisik beras yang sesuai dengan standar mutu SNI 01-6128-2008. Hasil kajian memperlihatkan bahwa analisa mutu fisik beras yang dihasilkan berada dalam standar Mutu SNI Mutu II dan III SNI 6128: 2008. Dari hasil kajian tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan varietas unggul Baru yang dikeluarkan Balitbangtan telah sesuai dengan SNI 6128: 2008.
- ItemUJI ADAPTASI VARIETAS UNGGUL BARU BAWANG MERAH DI DATARAN RENDAH, MANOKWARI - PAPUA BARAT(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2018) Basundari, Fransiska R.A.; Krisdianto, Arif Y.; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua BaratBawang merah (Allium ascalonicum) merupakan sayuran rempah yang memiliki nilai ekonomis tinggi, berfungsi sebagai penyedap rasa, dan dapat digunakan sebagai bahan obat tradisional. Prospek pengembangan bawang merah sangat baik, yang ditandai dengan meningkatnya konsumsi bawang merah. Peningkatan ini belum dapat diikuti oleh peningkatan produksinya, karena teknologi perbenihan untuk peningkatan produktivitas belum dapat diadopsi oleh petani secara progresif. Teknologi yang mudah diaplikasikan oleh petani perlu diterapkan, diantaranya melalui pengaturan pemupukan, jarak tanam, dan varietas yang tepat dalam produksi umbi benih bawang merah. Perbedaan varietas tidak hanya ditentukan oleh faktor genetik tetapi juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, diantaranya pemupukan dan populasi tanaman. Penelitian dilakukan pada bulan Mei hingga Juli 2016 di Kebun Percobaan di Anday, Kabupaten Manokwari, Papua Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui daya adaptasi varietas yang diuji, yaitu varietas Bauji, Bima Brebes, Katumi, Mentes, Pikatan, Trisula, dan lokal sebagai kontrol. Penelitian dirancang dalam Rancangan Acak Kelompok dengan tiga ulangan dan ketujuh varietas sebagai perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas yang memiliki hasil yang baik, dan dinilai mampu beradaptasi dengan baik adalah varietas Bauji, Bima Brebes, Mentes, dan Pikatan. Keempat varietas tersebut dinilai dapat dikembangkan untuk pengembangan bawang merah di lain di Papua Barat.