Browsing by Author "Kotadiny, Elizabeth"
Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
- ItemPembuatan kompos cair menggunakan kencing (Urine) sapi(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku, 2014) Kotadiny, Elizabeth; ; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku
- ItemPenggunaan Bahan Pakan Lokal dalam Ransum Ayam Buras(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2007) Kotadiny, Elizabeth; Kaihatu, Sheny S; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuPemanfaatan bahan pakan ayam buras menggunakan bahan pakan lokal yang telah dilakukan di Desa Ohoidertutu Kecamatan Kei Kecil di Maluku Tenggara sela 90 hari pemeliharaan dengan melibatkan 20 orang petani. Jenis pakan lokal yang digunakan adalah : 1) Tepung singkong (enbal), 2) ampas kelapa, 3) jagung kuning lokal, 4) kacang hijau lokal, 5) sisa ikan teri/jeroan ikan, dan kepada petani diarahkan untuk menggunakan sistem pemeliharaan semi intensif yaitu : perbaikan dan pengaturan pemeliharaan ayam di kandang berdasarkan umur ayam, pola penetasan dan pemisahan/pemeliharaan anak ayam, pola pemberian ransum, pengaturan vaksinasi dan sistem pencatatan kegiatan. Hasil gelar teknologi menunjukkan tingkat partisipasi petani dalam melaksanakan teknologi anjuran berupa : pemeliharaan secara semi intensif dapat dikategorikan dalam 3 tingkatan mulai dari [tingkat partisipasi sedang 25 %] sampai [tinggi 62 %] atau dapat dikatakan partisipasi petani cukup tinggi sedangkan yang [tingkat partisipasi rendah 13 %] terjadi peningkatan produktifitas ayam buras yaitu : a). Populasi ayam buras meningkat 2 – 3 kali lebih tinggi.; b). Adanya pertambahan berat badan/ BB pada ayam-ayam muda 15 gram/ekor/hari atau 474 gram/bulan ; c ). Peningkatan produksi telur rata-rata 11 12 butir / ekor / periode bertelur dan daya tetas telur rata-rata 71,2 % dan ; d). Tingkat kematian atau mortalitas sebesar rata-rata 22,1 % (umur 0 – 4 minggu) dan umur 4 – 8 minggu 17,2% sedangkan diatas 8 minggu rata-rata sebesar 8,5 %.
- ItemProduktivitas Itik Lokal Sistem Gembala pada Daerah persawahan lrigasi di Desa woekasar, Kecamatan Waeapo Kabupaten Buru(Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2005-11-22) Matitaputty, Procula Rudlof; Hutuely, Lutfhi; Titahena, Max L J; Kotadiny, Elizabeth; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuPengkajian produktivitas itik lokal sistem gembala pada lahan sawah irigasi telah dilakukan di Kabupaten Buru. Desa Waekasar tahun 2003. Keberhasilan itik lokal yang mampu beradaptasi dengan lingkungan Indonesia. Membuat ternak ini dapat hidup dan berkembang biak dimana saja. Provinsi Maluku dengan beberapa kabupaten yang ada memiliki potensi dalam pengembangan ternak itik. Kabupaten Buru merupakan salah satu daerah pengembangan ternak itik dengan populasi ternak itik sekitar 43.675 ekor, namun ternyata belum mampu berperan sebagai sumber pangan andalan. Sebagai penghasil telur dan daging, ternak itik dapat menyumbangkan 19% kebutuhan telur dan 0,94% kebutuhan daging, utuk komsumsi nasional. Sementara untuk kebutuhan telur komsumsi di provinsi masih sangat rendah 0,26 g/hari dan kebutuhan ini masih disubtitusi dari telur ayam ras petelur dan ayam buras. Pemeliharaan itik lokal di Kabupaten Buru yang merupakan daerah persawahan dilakukan secara tradisional. Pengkajian ii dilaksanakan denga menggunakan metode survei dan monitorig selama 5 bulan. Hasil pegkajian diperoleh produksi Duck Day itik gembala adalah 24,7% dengan rata-rata bobot telur per butir adalah 66,72 g. secara finansial usaha ternak itik memberi keuntungan sebesar Rp. 975.000,-
- ItemUpaya Pengendalian Penyakit Rabies Sebagai Penyakit Zoonosis Di Kota Ambon(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2007) Kotadiny, Elizabeth; Matitaputty, Procula R; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuPenerapan agroinovasi bidang veteriner dalam rangka mendukung peningkatan ketahanan pangan asal ternak memiliki peran strategis dalam mengacu peningkatan populasi ternak, peningkatan produksi ternak dan keamanan pangan bagi bahan pangan asal ternak. Penyakit zoonosis yang masuk ke dalam daftar penyakit hewan menular strategis di Indonesia yaitu rabies, anthrax, avian influenza, salmonellosis dan brucellosis. Rabies merupakan penyakit hewan yang sangat ditakuti dan selalu berakhir dengan kematian. Saat ini di Indonesia ada 19 daerah yang masih dalam status tertular rabies salah satunya adalah Prov. Maluku khususnya Kota Ambon. Pemerintah Indonesia khususnya provinsi Maluku terus berupaya dalam pemberantasan rabies melalui vaksinasi masal, eliminasi serta pengawasan lalu lintas hewan penular rabies (HPR). Selanjutnya penulis mengharapkan dan mengajak semua fihak, khususnya yang terkait dengan bidang peternakan dan veteriner untuk bekerja sama, bersinergis membangun dunia peternakan dan veteriner secara nyata dan memandang Indosesia secara utuh.