Browsing by Author "Kiswanto"
Now showing 1 - 13 of 13
Results Per Page
Sort Options
- Item12. Dampak Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi Rawa Lebak Di Kecamatan Menggala Timur Kabupaten Tulang Bawang(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2015-10) Kiswanto; Fauziah YA; Balai Besar Penelitian Tanaman PadiDampak penerapan pengelolaan tanaman terpadu (PTT) padi rawa lebak dilaksanakan di Desa Cempaka Dalam Kecamatan Menggala Timur Kabupaten Tulang Bawang. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui dampak penerapan PTT terhadap produktivitas padi, pendapatan petani, efi siensi usahatani dan sikap petani terhadap PTT padi. Pengumpulan data menggunakan metode survei sebanyak 30 responden, dilakukan pada bulan Oktober - November 2012. Data yang dikumpulkan meliputi karakteristik petani, penerapan teknologi, struktur biaya dan penerimaan usahatani, produktivitas dan pendapatan petani. Hasil kajian menunjukkan bahwa dengan menerapkan PTT padi rawa lebak dapat meningkatnya produktivitas padi dari 3,69 ton/ha menjadi 5,78 ton/ha (56,64%) dan pendapatan petani dari Rp.6.786.000/ha menjadi Rp.11.987.000/ha (76,64%), nilai R/C ratio dari 1,85 menjadi 2,08, nilai BEP dari Rp.2.160,98/kg menjadi Rp.1.926,12/kg. Sikap petani terhadap penerapan PTT padi 77,58% memberikan sikap positif, 17,58% sikap netral dan 4,85% sikap negatif. Agar adopsi komponen PTT padi rawa lebak dapat berkelanjutan, maka diperlukan penyediaan sarana produksi yang tepat jenis dan tepat waktu, pendampingan dan pengawalan oleh petugas secara kontinyu dan dukungan pemerintah daerah dalam program peningkatan produktivitas dan pendapatan petani.
- ItemANALISIS ADOPSI KOMPONEN TEKNOLOGI SEBELUM DAN SESUDAH DILAKSANAKANNYA SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU PADI SAWAH IRIGASI DI LAMPUNG(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017-10) Kiswanto; Yulia Adriyani, Fauziah; Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi PertanianAnalisis adopsi komponen teknologi sebelum dan sesudah dilaksanakannya sekolah lapang pengelolaan tanaman terpadu (SL-PTT) padi sawah irigasi di Lampung dilaksanakan di Kabupaten Lampung Tengah dan Lampung Timur yang merupakan wilayah sentra produksi padi di Lampung dan implementasi program SL-PTT padi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan SL-PTT padi sawah irigasi terhadap adopsi teknologi budidaya, produktivitas dan pendapatan petani. Pengkajian dilaksanakan pada bulan September - Desember 2015, di Kecamatan Seputih Raman dan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah dan Kecamatan Batanghari Nuban, Batanghari dan Probolinggo Kabupaten Lampung Timur dengan jumlah sampel seluruhnya 80 responden yang dipilih secara random. Metode pengkajian dengan cara survei yaitu wawancara secara mendalam kepada petani yang pernah mengikuti program SL-PTT padi dengan menggunakan kuesioner. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa (1) pelaksanaan SL-PTT padi memiliki dampak positif terhadap perubahan perilaku petani dalam mengadopsi komponen teknologi PTT dengan kisaran 21,25 % – 61,25 % petani menerapkan teknologi PTT setelah pelaksanaan SL-PTT, dan (2) pembelajaran SL-PTT padi dapat meningkatkan produktivitas padi dengan kisaran 14 % - 21 % dan pendapatan usahatani 56 % - 77 %.
- ItemDAYA HASIL BEBERAPA VARIETAS PADI INBRIDA DI LAHAN RAWA PASANG SURUT DI KABUPATEN MESUJI(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017-10) Slameto; Kiswanto; Setyo Rahayu, Yuli; Tusrimin; Nugroho, Sandi; Balai Pengkajian Teknologi PertanianPemerintah terus berupaya merealisasikan swasembada pangan berbasis padi melalui program peningkatan produksi beras melalui upaya khusus. Berbagai terobosan dilakukan baik berupa upaya intensifikasi, ekstensifikasi lahan sub optimal, maupun melalui perakitan penciptaan dan penggunaan inovasi pertanian bertujuan peningkatan produksi padi. Penggunaan inovasi pertanian antara lain penggunaan varietas unggul padi inbrida. Kajian ini bertujuan untuk melihat daya hasil beberapa varietas padi unggul antara lain varietas Inpara-2, Banyuasin, Dendang, Cilamaya Muncul, dan varietas eksisting pada lahan pasang surut. Pengkajian dilaksanakan pada agroekosistem sawah pasang surut pada 2 lokasi yaitu di Desa Sukamaju, Kecamatan Mesuji dan Desa Tanjung Mas Jaya, Kecamatan Mesuji Timur, Kabupaten Mesuji. Pelaksanaan kajian dilakukan pada musim tanam Desember 2015 s/d April 2016. Pendekatan pelaksanaan kegiatan secara partisipatif dengan melibatkan 24 petani padi sawah sebagai petani kooperator.Setiap petani menanam 0,25 ha. Sehingga luas areal pengkajian 3 ha setiap lokasi atau total luas penanaman 6 ha. Pengamatan dilakukan terhadap komponen pertumbuhan seperti tinggi tanaman, jumlah anakan, serangan hama dan penyakit, serta komponen hasil padi dari varietas yang dikaji. Analisis dilakukan secara deskriptif. Hasil kajian menunjukkan komponen pertumbuhan padi yang baik terjadi pada varietas Inpara-2 dan Cilamaya Muncul, sedangkan daya hasil produksi tertinggi didapatkan pada padi varietas Cilamaya Muncul.
- ItemDAYA HASIL BEBERAPA VARIETAS PADI INBRIDA DI LAHAN RAWA PASANG SURUT DI KABUPATEN MESUJI(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Lampung, 2017-10) Slameto; Kiswanto; Rahayu, Yuli Setyo; Tusrimin; Nugroho, Sandi; Mubarok, Eric; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian LampungPemerintah terus berupaya merealisasikan swasembada pangan berbasis padi melalui program peningkatan produksi beras melalui upaya khusus. Berbagai terobosan dilakukan baik berupa upaya intensifikasi, ekstensifikasi lahan sub optimal, maupun melalui perakitan penciptaan dan penggunaan inovasi pertanian bertujuan peningkatan produksi padi. Penggunaan inovasi pertanian antara lain penggunaan varietas unggul padi inbrida. Kajian ini bertujuan untuk melihat daya hasil beberapa varietas padi unggul antara lain varietas Inpara-2, Banyuasin, Dendang, Cilamaya Muncul, dan varietas eksisting pada lahan pasang surut. Pengkajian dilaksanakan pada agroekosistem sawah pasang surut pada 2 lokasi yaitu di Desa Sukamaju, Kecamatan Mesuji dan Desa Tanjung Mas Jaya, Kecamatan Mesuji Timur, Kabupaten Mesuji. Pelaksanaan kajian dilakukan pada musim tanam Desember 2015 s/d April 2016. Pendekatan pelaksanaan kegiatan secara partisipatif dengan melibatkan 24 petani padi sawah sebagai petani kooperator.Setiap petani menanam 0,25 ha. Sehingga luas areal pengkajian 3 ha setiap lokasi atau total luas penanaman 6 ha. Pengamatan dilakukan terhadap komponen pertumbuhan seperti tinggi tanaman, jumlah anakan, serangan hama dan penyakit, serta komponen hasil padi dari varietas yang dikaji. Analisis dilakukan secara deskriptif. Hasil kajian menunjukkan komponen pertumbuhan padi yang baik terjadi pada varietas Inpara-2 dan Cilamaya Muncul, sedangkan daya hasil produksi tertinggi didapatkan pada padi varietas Cilamaya Muncul.
- ItemHama dan Penyakit Utama Tanaman Padi(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung, 2013-12) Wijayanto, Bambang; Kiswanto; Manurung, Gohan OctoraPuji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatNya, sehingga Petunjuk Teknis “ Hama dan Penyakit Utama Tanaman Padi “ ini dapat tersusun dengan baik. Petunjuk Teknis ini dimaksudkan untuk memberikan informasi dan petunjuk kepada praktisi yang bergerak di bidang pertanian, khususnya para penyuluh pendamping SL-PTT Padi dalam membimbing dan mendampingi pelaku utama di lapangan. Besar harapan kami semoga Petunjuk Teknis ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan dalam rangka mendorong pengembangan agribisnis padi di perdesaan. Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan Petunjuk Tenis ini disampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya.
- ItemKeragaan Produksi Beberapa Vub Padi Sawah Dengan Sistem Jarwo Super Pada Daerah Endemik Hama Wereng Batang Coklat Di Lampung(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), 2018) Slameto; Kiswanto; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)Pendekatan pengelolaan tanaman dan sumberdaya terpadu padi sawah, implementasi inovasi teknologi jarwo super, dan penggunaan varietas unggul baru padi merupakan salah satu solusi untuk peningkatan produksi padi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis keragaan pertumbuhan serta produksi beberapa varietas unggul baru padi inbrida di daerah endemik hama wereng batang coklat (WBC) di wilayah Lampung. Lokasi kajian merupakan lokasi demplot dilakukan pada sentra produksi padi sawah dan daerah endemik hama wereng batang coklat yaitu Desa Tempuran, Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah. Waktu pelaksanaan kajian pada musim tanam II bulan Mei-Agustus 2017. Luas penanaman 4 ha yang melibatkan petani kooperator sebanyak 17 petani. Varietas padi yang dikaji Inpari-30 (Ciherang Sub 1) dan Inpari-31 yang dengan varietas pembanding (eksisting petani) berupa Situbagendit. Pendekatan pelaksanaan dengan PTT padi sawah dengan sistem tanam Jarwo Super. Hasil menunjukkan, produktivitas padi Inpari-30 (Ciherang Sub 1) dan Inpari-31 lebih unggul dibanding varietas padi pembanding (varietas Situbagendit), memberikan peningkatan produksi yang variatif (1,5% s/d 33,71%). Produktivitas padi sistem tanam legowo 2:1 lebih baik dibanding sistem tanam legowo 4:1 dan sistem tegel, meningkatkan produksi padi sebesar 0,9-1,0 ton/ ha. Inovasi teknologi jarwo super memberikan produksi padi sawah yang relatif lebih baik (12-60%) dibanding tanpa penerapan jarwo super di daerah endemik hama wereng batang coklat (WBC) dan Blast. Dimasa mendatang pada daerah endemik hama wereng batang coklat (WBC) dan penyakit Blast disarankan untuk menerapkan inovasi teknologi jarwo super dan menggunakan varietas unggul baru padi sawah yang toleran spesifik lokasi.
- ItemKINERJA PENYULUHAN DALAM PELAKSANAAN SL PTT PADI SAWAH IRIGASI DI PROVINSI LAMPUNG(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017-10) Yulia Adriyani, Fauziah; Kiswanto; Balai Pengkajian Teknologi PertanianPenelitian keragaan kinerja penyuluhan dalam pelaksanaan SL PTT padi sawah irigasi dilaksanakan di Kabupaten Lampung Tengah dan Lampung Timur yang merupakan wilayah sentra produksi padi di Lampung dan implementasi program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) padi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui keragaan kinerja penyuluhan dalam pelaksanaan program SL PTT di wilayah sentra produksi padi di Lampung. Penelitian dilaksanakan pada bulan OktoberNovember 2015, di Kecamatan Seputih Raman dan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah dan Kecamatan Batanghari Nuban, Batanghari dan Probolinggo Kabupaten Lampung Timur dengan jumlah sampel seluruhnya 80 responden yang dipilih secara random. Metode pengkajian dengan cara survei dan wawancara secara mendalam kepada petani yang pernah mengikuti program SL-PTT padi dengan menggunakan kuesioner. Data dianalisis secara deskriptif dan tabulasi dengan statistik non parametrik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kinerja penyuluhan di Lampung tengah dan Lampung Timur berbeda pada parameter intensitas penyuluhan, kesesuaian materi dan media yang digunakan. (2) Demontrasi merupakan metode yang paling sesuai digunakan baik di Lampung Timur maupun Lampung Tengah.
- ItemMengenal Hama dan Penyakit Utama pada Tanaman Jagung dan Kedelai(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung, 2014-12) Adriyani, Fauziah Yulia; Kiswanto; Manurung, Gohan OctoraGangguan hama dan penyakit merupakan masalah penting yang dihadapi petani dalam usahatani jagung dan kedelai. Serangan hama dan penyakit dapat menurunkan produksi serta berpotensi menurunkan kualitas hasil. Gejala serangan beberapa hama dan penyakit tertentu seringkali serupa atau mirip sehingga petani sering salah melakukan pengendaliannya. Oleh karena itu, gejala tersebut perlu diidentifikasi dengan tepat untuk menentukan cara pengendalian yang efektif dan efisien. Buku ini bisa digunakan berbagai pihak untuk mengenal hama dan penyakit utama pada tanaman jagung dan kedelai serta cara pengendaliannya.
- ItemPetunjuk Teknis Budidaya Tebu(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung, 2014) Kiswanto; Wijayanto, BambangKeberhasilan penanaman tebu tergantung dari teknik budidayanya. Dengan penerapan teknik budidaya dan pascapanen yang baik akan didapatkan tingkat produktivitas tebu dan rendemen yang tinggi. Petunjuk teknis ini menyediakan informasi tentang teknik budidaya dan pascapanen tebu bagi para penyuluh, petani, pemerhati dan peminat tebu.
- ItemPetunjuk Teknis Penggunaan Indo Jarwo Transplanter Sebagai Mesin Tanam Padi di Lahan Sawah(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung, 2014) Kiswanto; Wijayanto, Bambang; Manurung, Gohan OctoraUpaya peningkatan produksi padi menjadi kebijakan utama di Lampung. Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam upaya peningkatan produksi tersebut adalah terbatasnya tenaga kerja tanam. Kelangkaan tenaga kerja tanam tersebut menyebabkan jadwal tanam sering tidak tepat waktu/mundur, tanam tidak serempak, umur bibit lebih tua, sehingga berpeluang terhadap serangan hama penyakit dan kekeringan yang akhirnya berpengaruh terhadap penurunan produksi padi. Kondisi tersebut tentunya perlu adanya teknologi yang dapat mempercepat proses/waktu tanam, salah satu diantaranya adalah menggunakan mesin tanam Indo Jarwo Transplanter.
- ItemPOTENSI ADOPSI INOVASI JARWO TRANSPLANTER SEBAGAI MESIN TANAM PADI SAWAH IRIGASI DI LAMPUNG(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017-10) Kiswanto; Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi PertanianLampung merupakan provinsi urutan ke tujuh sebagai sentra produksi padi di Indonesia. Produksi padi di Lampung tahun 2014 sekitar 3,3 juta ton gabah kering giling dengan tingkat produktivitas 5,1 ton/ha. Untuk meningkatkan produktivitas tersebut dengan penerapan teknologi maju salah satu diantaranya sistem tanam jajar legowo. Sistem tanam jajar legowo dapat meningkatkan produktivitas 15 – 20 % dibandingkan cara tanam jajar tegel. Akan tetapi perkembangan sistem tanam jajar legowo relatif lambat, dikarenakan mahalnya upah dan terbatasnya tenaga kerja tanam. Untuk mempercepat adospi sistem tanam jajar legowo salah satu strateginya adalah mengatasi kelangkaan tenaga kerja tanam dengan menggunakan mesin tanam padi Jarwo Transplanter. Penggunaan Jarwo Transplanter bertujuan mengatasi kelangkaan tenaga kerja tanam, mempercepat proses tanam dan meningkatkan produktivitas dan efisiensi usahatani. Pengkajian bertujuan untuk mengetahui potensi adopsi inovasi Jarwo Transplanter sebagai mesin tanam padi dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhinya. Pengkajian dilaksanakan Desa Rejo Asri Kecamatan Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah dan Desa Tanam Asri Kecamatan Probolinggo Kabupaten Lampung Timur, pada Juli – November 2015. Metode pengumpulan data dengan cara survey kepada petani kooperator dan non kooperator sejumlah 40 responden yang dipilih secara random. Data ditabulasi kemudian dianalisis secara diskriptif. Untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap potensi adopsi inovasi dianalisis dengan regresi linier berganda. Potensi adopsi inovasi Jarwo Transplanter sebagai mesin tanam padi dalam kategori tinggi dengan skor rata-rata 4,02. Adapun faktor-faktor yang berpengaruh terhadap potensi adopsi inovasi adalah pengalaman usahatani, luas pemilikan lahan, kosmopolitan dan peranan kelompok tani.
- ItemTeknologi Budidaya Karet(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2008) Purwanta, Jamhari Hadi; Kiswanto; SlametoTanaman karet (Hevea Brasiliensis) merupakan tanaman perkebunan yang bernilai ekonomis tinggi. Tanaman tahunan ini dapat disadap getah karetnya pertama kali pada umur tahun ke-5. Dari getah tanaman karet (lateks) tersebut bisa diolah menjadi lembaran karet (sheet), bongkahan (kotak), atau karet remah (crumb rubber) yang merupakan bahan baku industri karet. Kayu tanaman karet, bila kebun karetnya hendak diremajakan, juga dapat digunakan untuk bahan bangunan, misalnya untuk membuat rumah, furniture dan lain-lain. Produk-produk karet tersebut umumnya diekspor. Ekspor karet Indonesia dalam berbagai bentuk, yaitu dalam bentuk bahan baku industri (sheet, crumb rubber, SIR) dan produk turunannya seperti ban, komponen, dan sebagainya.
- ItemTeknologi Budidaya Kelapa Sawit(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2008) Kiswanto; Purwanta, Jamhari Hadi; Wijayanto, Bambang; Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi PertanianKelapa sawit (Elaeis guineensis) adalah tanaman perkebunan penting penghasil minyak makanan, minyak industri, maupun bahan bakar nabati (biodiesel). Indonesia adalah penghasil minyak kelapa sawit kedua dunia setelah Malaysia dan diperkirakan pada tahun 2009, Indonesia akan menempati posisi pertama produsen sawit dunia. Untuk meningkatkan produksi kelapa sawit perlu dilakukan kegiatan perluasan areal pertanaman, rehabilitasi kebun yang sudah ada dan intensifikasi.