Browsing by Author "Kindangen, Jantje G."
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemKELAYAKAN DAN DAYA SAING ALOKASI TENAGA KERJA PADA USAHATANI JAGUNG DI SULAWESI UTARA(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2018) Kindangen, Jantje G.; Rawung, Jefny B.M.; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua BaratPenelitian bertujuan untuk untuk mengetahui kelayakan dan daya saing pengalokasian tenaga kerja dalam usahatani jagung. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Bolang Mongondow dan Minahasa TenggaraTenggara dan Bolaang Mongondow Sulawesi Utara menggunakan metode survai dan diskusi kelompok (FGD). Hasil penelitian menunjukkan pengelolaan sistem usahatani jagung konsumsi meliputi usaha tradisional (10 %), semi intensif (80 %), dan intensif (10 %). Ketiga sistem pengelolaan usahatani jagung konsumsi di Kabupaten Minahasa Tenggara dan Bolaang Mongondow menunjukkan nilai R/C semuanya bernilai >1 dan B/C rasio <1 menggambarkan usaha ini relatif menguntungkan namun tidak optimal. Pada usahatani jagung benih produksi usaha swadaya, bantuan saprodi dan pengolahan tanah serta swadaya subsidi harga di Kabupaten Minahasa Tenggara menunjukkan nilai R/C semuanya >2 dan B/C >1 menggambarkan usaha penangkaran benih jagung layak dan memberikan keuntungan yang optimal. Imbalan riel alokasi tenaga kerja pada 3 sistem pengelolaan usahatani jagung konsumsi hanya pada usahatani intensif di Minahasa Tenggara bernilai lebih besar dari nilai upah riel sebesar Rp 75.000/HOK. Pada usaha penangkaran benih imbalan riel tenaga kerjanya semuanya lebih besar dari nilai upah riel. Indikasinya tenaga kerja yang dialokasikan dalam pengelolaan usaha penangkaran benih lebih berdaya saing daripada alokasi tenaga kerja pada usahatani jagung konsumsi. Pada usahatani penangkaran benih alokasi tenaga kerjanya dapat berdaya saing dengan nilai upah pada sektor industri dan jasa.
- ItemPROSPEK PENGEMBANGAN EKONOMI KAWASAN USAHATANI KELAPA DENGAN TANAMAN KAKAO KLON UNGGUL DI SULAWESI UTARA(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2018) Kindangen, Jantje G.; Rawung, Jefny B.M.; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua BaratAreal usahatani kakao hanya sekitar 5-7 % dari areal usahatani kelapa di Sulawesi Utara seluas 260.000 ha dan lebih dari separuh areal kelapa yang ada masih diusahakan secara monokultur. Usahatani kelapa dan kakao di Sulawesi Utara lebih dari 95% dikelola petani, penerapan sistem usahatani pada umumnya masih dikelola secara tradisional, sehingga ada senjang produktivitas sekitar 1-2 ton/ha/tahun untuk kelapa dan 1,5-2 ton/ha/tahun untuk kakao. Faktor penyebab utama produktivitas kakao masih rendah selain penerapan sistem usahatani belum secara intensif juga karena masih menggunakan kakao klon-klon yang tidak produktif. Pengembangan tanaman kakao pada areal tanaman kelapa sesuai untuk diterapkan pada areal tanaman kelapa akan terjadi peningkatan produktivitas kelapa sekitar 15-30 % serta tambahan pendapatan dari usahatani kakao sebesar 2-3 kali lipat dari nilai produk kelapa. Bila usahatani kakao dikelola secara intensif produksi kakao akan optimal mencapai 2-3 ton/ha/tahun mulai tahun ke-3 dan ke-4. Pengembangan masal seluas 20-30% dari areal tanaman kelapa yang ada akan terjadi pertumbuhan ekonomi sekitar 3-5% dari nilai PDRB harga yang berlaku tahun 2016 sebesar lebih dari Rp 100 triliun. Nilai ekonomi yang besar ini akan diperoleh apabila pengembangan kakao ditopang oleh pemerintah daerah melalui penyediaan dana investasi bersumber dana fiskal, dana moneter dan pemberdayaan dana swadaya petani.