Browsing by Author "Kementerian Pertanian Republik Indonesia"
Now showing 1 - 18 of 18
Results Per Page
Sort Options
- ItemAnalisis Kepuasan Kerja dan Produktivitas Penyuluh Pertanian di Kecamatan Lumbis, Kabupaten Nunukan(Jurnal AgroSainTa, 2021-12-12) Kurniasih Suryana, Nia; Kementerian Pertanian Republik IndonesiaKeberhasilanprogram penyuluhan tidak lepas dari tanggung jawab bersama antara penyuluh dan petani. Peningkatanproduktivitas pertanian harus diimbangi oleh meningkatnya produktivitas kerja penyuluh pertanian. Produktivitas kerja yang tinggi harus diawali oleh penyuluh dengan memiliki motivasi yang kuat dalam menjalankan tugas-tugasnya, memilikikepuasanterhadap pekerjaannya, sehingga penyuluh akan terus berusaha meningkatkan produktivitas kerjanya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja penyuluh di Kecamatan Lumbis dan mengetahui hubungan kepuasan kerja penyuluh dengan produktivitas kerja penyuluh di Kecamatan Lumbis. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dan analisis korelasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel psikologi (X1), sosial (X2), dan finansial (X4), mempengaruhi kepuasan kerja penyuluh di Kecamatan Lumbis dengan nilai signifikansi 0,000 pada taraf 5% atau 0,05 dan Hubungan antara kepuasan kerja penyuluh dengan produktivitas kerja penyuluh kuat, dengan koefisien korelasi sebesar 0.643 artinya tingkat kekuatan hubungan (korelasi) antar variabel kepuasan kerja penyuluhdengan produktivitas kerja penyuluhadalah sebesar 0.643
- ItemAplikasi Pupuk Organik Berbahan Feses Ternak pada Rumput Odot (Pennisetum purpureum cv.Mott)(Jurnal AgroSainTa, 2021-12-12) Indrarosa, Dwita; Kementerian Pertanian Republik IndonesiaRumputOdot merupakan salah satu pakan ternak yang dipilih karena memiliki keunggulan yakni disukai oleh ternak ruminansia, rumput mudah ditanam, bibit mudah didapat, memiliki kualitas nutrisi yang baik untuk ternak dan mudah beradaptasidengan lingkungan.Pemberian unsur hara yang tepat pada Rumput Odot akan memberikan pengaruh yang baik terhadap kandungan nutrisi tanaman. Tujuan dari penelitian ini yaitu memanfaatkan lahan dengan meningkatkan produktifitas odot, mengkaji pertumbuhan dan produksi rumput odot (Pennisetum purpureum cv.Mott) dengan pemberian komposyang telah melalui proses fermentasi.Penelitian ini dilaksanakan selama 6bulan di lahan denplot Kabupaten Malangdan BBPP Batu.Desain penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)dengan 10 perlakuan.Masing-masingperlakuan di aplikasi pada lahan sebanyak 10 ton/Ha, 15 Ton/Ha dan 30Ton/Ha. Variabel yang diamati yaitu pertambahan tinggi tanaman, pertambahan jumlah tunas, kandungan klorofil, serapan Nitrogen, produksi bobot segardan produksi bobot kering.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kompos memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan rumput odot dan produksi rumput odot (Pennisetum purpureum Cv.Mott). Pada perlakuan pemberian 30 ton/Ha dengan perlakuan SBD4 yaknimenggunakan kompos fesessapi danagen hayati 4% memberikan pengaruh yang terbaik dibandingkan dengan perlakuan yang lain.
- ItemCapaian Pembangunan Pertanian 2015-2019 Mendukung Kedaulatan Pangan dan Keberlanjutan Pertanian(Kementerian Pertanian Republik Indonesia, 2019) Kementerian Pertanian Republik Indonesia; Kementerian Pertanian Republik Indonesia
- ItemDampak Human Capital terhadap Produksi dan Pendapatan Usahatani Paprika Hidroponik di Kabupaten Bandung Barat(Jurnal AgroSainTa, 2021-07-26) Dewi Padmisari Suryaningrum, Rosros Rosdiantini; Kementerian Pertanian Republik IndonesiaPetani berpendidikan formal rendah mampu meningkatkan modal manusianya (human capital)melalui pelatihan. Tujuan penelitian adalah membandingkan produksi, pendapatan usahatani antara petani alumni pelatihan dan petani non pelatihan, dan mengetahui pengaruhvariabel human capitaldan variabel lain terhadap produksi juga pendapatan usahatani petani paprika hidroponik. Responden penelitian terdiri dari 12 orang petani yang pernah mengikuti pelatihan (alumni) dan 72 orang petani non pelatihan sebagai pembanding. Analisis yang digunakan adalah Human Capital Analisisyang meliputi perubahan pengetahuan, keterampilan, sikap dan penerapan materi pelatihan; Analisis Usahatani untuk membandingkan usahatani antara petani alumni pelatihan dan petani non pelatihan; R/CRatioAnalisis; dan Analisis Regresi Berganda (OLS)untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan pendapatan usahatani paprika hidroponik. Hasil menunjukkan: (1) Human capital petani alumni pelatihan berkriteria tinggi, artinya human capitalpetani dapat ditingkatkan melalui pelatihan. Pelatihan dapat meningkatkan kompetensi petani dan materi yang dilatihkan secara umum dapat diterapkan oleh petani, (2) Produksi dan pendapatan petani alumni pelatihan lebih besar dan berbeda nyata daripada petani non pelatihan, (3) Usahatani paprika hidroponik layak diusahatanikan oleh kedua fihak petani, (4) R/C ratiopetani alumni pelatihan lebih besar dan berbeda nyata daripada petani non pelatihan, (5) Human capitalberpengaruh nyata terhadap produksi danpendapatan usahatani, (6) Human capitalpelatihan dan pengalaman; luasan green housedan jumlah pestisida, berpengaruh positif terhadap produksi, sedangkan umur petani berpengaruh negatif, (7) Human capitalpelatihan dan pengalaman; pendapatan dan luasan green house berpengaruh positif sedangkan umur petani; harga benih; harga pestisida, dan warna hasil panen paprika (hijau+merah+kuning) berpengaruh negatif terhadap pendapatan usahatani
- ItemInventarisasi Dominansi Gulma pada Pertanaman Jagung (Zea Mays L.) Fase Generatif di Bapeltan Lampung(Jurnal AgroSainTa, 2021-12-12) Shintarika, Feni; Kementerian Pertanian Republik IndonesiaPenelitian bertujuan untuk mencegah dan memperkecil persaingan antara tanaman jagung fase generatif dengan gulma di lahan Balai Pelatihan Pertanian Lampung. Pengelolaan vegetasi gulma dapat dianalisis dengan mengamati jenis gulma yang tumbuhdominan pada pertanaman jagung dengan diawali inventarisasi gulma. Inventarisasi jenis gulma dominan dilakukan untuk membantu dalam menentukan tindakan pengendalian gulma yang tepat pada lahan pertanian yang dikelola. Penelitian dilaksanakan di Balai Pelatihan Pertanian Lampung, Kabupaten Lampung Selatan pada bulan Maret-April 2021. Penelitian menggunakan metode survei (eksplorasi) dan pengumpulan data melalui kuadran dengan membuat distribusi petak sampel. Peletakan petak sampel secara sistematik ke seluruh areal dengan memperhatikan kondisi populasi gulma pada tempat penelitian, petak-petak sampel diletakan pada 5 titik yang berbeda dengan ukuran 2x 2 m. Analisis data gulma menggunakan rumus SDR (Summed Dominance Ratio). Variabel yang diamati yaitu jenis gulma, jumlah gulma dan dominansi gulma.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan 24 species dari 11 famili gulma yang berasosiasi dengan tanaman jagung fase generatif di lahan Balai Pelatihan Pertanian Lampung. Hasil inventarisasi gulma diperoleh tigajenis gulma dominan yang memiliki nilai SDR lebih tinggi dibandingkan jenis-jenis lainnya yaitu Digitaria SanguinalisL. Scop, Richardia ScabraL., Cyperus Rotundusdengan nilai SDR berturut-turut sebesar 18,04%, 9,57%, 8,75%. Dari hasil inventarisasi gulmadominantersebut termasuk ke dalam famili Poaceaejenis rumput rumputan. Pengendalian gulma yang tepat disarankandengan cara mekanis yaitu dengan menggunakan alat alat pertanian melalui kegiatan pengolahan tanah, pembabatan pemangkasan, atau penggunaan mulsa.The research aimed to prevent and minimize competition between the generative phase of maize plants and weeds in the land of the Lampung Agricultural Training Center. An inventory of the dominant weed types is carried out to assist in determining appropriate weed control measures on managed agricultural land. The study was conducted in the land of Lampung Agricultural Training Institute, South Lampungin Maret-April 2021. The study used an exploration method and collection data through quadrants by making a sample plot distribution. Systematic placement of sample plots throughout the area by taking into account the conditions of the weed population at the study site, the sample plots were placed at 5 different points with a size of 2x 2 m. Weed data analysis using the SDR (Summed Dominance Ratio) formula. The variables observed were the type of weed, the number of weeds and weed dominance.The results showed that there were 24 species from 11 weed families associated with the generative phase of maize plants in the land of the Lampung Agricultural Training Center. The results of the weed inventory obtained three types of dominant weeds that had higher SDR values than other species, namely Digitaria Sanguinalis L. Scop, Richardia Scabra L., Cyperus Rotundus with SDR values 18.04%, 9.57%,. 8.75%. From the inventory results, the dominant weeds belong to the Poaceae family of grass species. Appropriate weed control is recommended by mechanical as through tillage, pruning, or use of mulch.
- ItemKajian Adopsi Inovasi Teknologi Budidaya Padi di Kabupaten Batanghari(Jurnal AgroSainTa, 2021-07-26) Irwanto, Irwanto; Kementerian Pertanian Republik IndonesiaPengkajian ini berkaitan dengan masalah seberapa besar persentase tingkat penerapan teknologi budidaya berkaitan dengan peningkatan produksi padi. Penelitian ini bertujuan untuk 1). Mengetahui tingkat adopsi inovasi teknologi budidaya padi, dan 2). Menganalisis hubungan adopsi inovasi teknologi budidaya dengan peningkatan produksi padi. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Batang Hari. Daerah penelitian diambil dengan mempertimbangkan bahwa Kabupaten Batang Hari merupakan salah satu kabupaten penghasil padi di Provinsi Jambi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dari petani dan data sekunder dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Batang Hari dan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Batang Hari. Untuk mengetahui penerapan teknologi budidaya padi menggunakan analisis deskriptif. Untuk menganalisis hubungan penerapan teknologi budidaya dengan peningkatan produksi padi digunakan uji statistik nonparametrik Pearson Correlation. Hasil penelitian menunjukkan penerapan teknologi budidaya rata-rata dengan kategori cukup baik. Pada hubungan penerapan teknologi budidaya dengan peningkatan produksi padi terdapat hubungan positif. Parameter yang perlu ditingkatkan dari penerapan teknologi yaitu penerapan pupuk organic, penerapan pupuk SP 36, Pupuk KCl, pengairan, dan penerapan panen. Demikian hasil analisis penerapan teknologi budidaya untuk menunjang peningkatan produksi padi.
- ItemKarakteristik Kimia dan Organoleptik Kerupuk Daging dengan Penambahan Tepung Tapioka dan Waktu Pengukusan Berbeda(Jurnal AgroSainTa, 2021-07-26) Wiwiek Yuniarti Costa, Fitri M Manihuruk; Kementerian Pertanian Republik IndonesiaPenelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik kimia dan organoleptik kerupuk daging dengan interaksi perlakuan penambahan tepung tapioka dan waktu pengukusan yang berbeda. Penambahan tepung tapioka dengan komposisi berbeda (800 g, 1000 g dan 1200 g) dan lama waktu pengukusan berbeda (90 menit dan 120 menit) dilakukan pada pembuatan kerupuk daging. Kerupuk daging yang dihasilkan diamati karakteristik kimia (kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, dan karbohidrat) dan organoleptik (uji mutu hedonik pada warna dan kerenyahan serta uji hedonik pada rasa). Hasil analisis menunjukkan bahwa variasi penambahan tepung tapioka dan waktu pengukusan berpengaruh nyata terhadap kadar air, kadar abu, karbohidrat, rasa, warna dan kerenyahan kerupuk daging, namun tidak berpengaruh nyata pada kadar protein dan lemak kerupuk daging. Penambahan tepung tapioka mampu meningkatkan kadar air, kadar abu, kadar lemak, karbohidrat, rasa, warna dan kerenyahan kerupuk daging, sedangkan kadar protein kerupuk cenderung menurun. Waktu pengukusan yang semakin lama mampu meningkatkan kadar air, kadar lemak, rasa dan kerenyahan kerupuk daging, sedangkan kadar protein, kadar abu, karbohidrat dan warna cenderung menurun. Kerupuk daging dengan penambahan tepung tapioka 1200 g dan lama pengukusan 120 menit menghasilkan kerupuk dengan kandungan protein dan karbohidrat tertinggi serta rasa dengan nilai sangat suka, warna putih kekuningan dan nilai kerenyahan yang baik.
- ItemOpen Virtual Literacy Room (OViral) : Dorong Transformasi Pengetahuan Tanpa Batas(Kementerian Pertanian Republik Indonesia, 2020) Kementerian Pertanian Republik Indonesia
- ItemPANGAN SEHAT DARI PASTA UBI JALAR(Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, 2017) Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian; Kementerian Pertanian Republik Indonesia
- ItemPengaruh Penambahan Minyak Buah Merah Terhadap Kualitas Organoleptik Nugget Ayam(Jurnal AgroSainTa, 2021-12-12) Rivana Agustin, Ester Sadolona; Kementerian Pertanian Republik IndonesiaTanaman buah merah adalah tanaman endemik Papua. Kandungan senyawa aktif dalam buah merah diantaranya adalah karotenoid, tokoferol, asam oleat, asamlinoleat, dekanoat, protein, vitamin B dan vitamin C. Sehingga buah merah diyakini mampu menangkal radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan sel atau penyakit degeneratif, meningkatkan stamina dan menjaga daya tahan tubuh. Dengan kandungan zat gizi yang tinggi pada buah merah, maka dapat berpotensi untuk dijadikan sebagai bahan tambahan pangan. Salah satunya memanfaatkan minyakbuah merah untuk ditambahkan ke produk nugget ayam sebagai bahan fortifikasi, pewarna makanan alami sekaligus penambah citarasa. Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui uji organoleptik nugget ayam terhadap warna, aroma, tekstur dan rasa nugget ayam pada berbagai persentase penambahan minyak buah merah, sehingga minyak buah merah dapat dimanfaatkan sebagai produk pangan olahan pangan lokal dan lebih bergizi serta dapat diterima oleh masyarakat. Penelitian ini terdapat 4 (empat) perlakuan penambahan minyak buah merah yakni (0 %, 0,5 %, 1 % dan 1,5 %). Hasil analisa uji organoleptik yang dilakukan terhadap produk nugget ayam dengan penambahan minyak buah merah didapatkan aroma dengan kisaran nilai rataan 3,50 hingga 3,70 dengan kategori agak suka. Pada konsentrasi penambahan minyak buah merah 1,5% dihasilkan kategori suka. Pada konsentrasi penambahan minyak buah merah 0,5% dihasilkan tekstur yang renyah dengan nilai 3,90. Pada konsentrasi penambahan minyak buah merah 1% dikategorikan rasa yang enak dengan nilai 3,90
- ItemPenyembuhan Luka Pasca Kastrasi pada Kucing Jantan dengan Menggunakan Sediaan Propolis Cair(Jurnal AgroSainTa, 2021-07-26) Fera Aryanti, Farissa Romadhiyati; Kementerian Pertanian Republik IndonesiaPropolis sejak jaman dahulu sudah digunakan untuk menyembuhkan luka karena mengandung arginin dan asam ferulat dimana kedua senyawa ini memacu pembentukan kolagen. Penelitian ini bertujuan untukmengidentifikasi tingkat keefektifan penyembuhan luka sayatan kastrasi pada kucing dengan menggunakan sediaan propolis cair yang banyak beredar di pasaran. Sebanyak 16 ekor kucing jantan dikastrasi dengan metode terbuka. Setelah itu kucing dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok 1 sebanyak 12 ekor diberi pengobatan propolis cair 1 tetes sebanyak 2 kali pemberian yaitu sesaat setelah kastrasi dan hari ke-2 (H.2) setelah kastrasi. Kelompok 2 sebanyak 4 ekor kucing hanya diberi 1 kali propolis cair dengan jumlah yang sama sesaat setelah kastrasi. Proses persembuhan luka sayat kastrasi diamati selama 5 hari. Data yang telah didapat kemudian dianalisis secara deskriptif denganmembandingkan gambaran proses persembuhan luka sayatan operasi serta waktu proses kesembuhan. Dari kedua kelompok perlakuan ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan sampel menunjukkan penyembuhan luka sempurna pada hari ketiga (H.3) pasca kastrasi. Pemberian propolis cair yang dilakukan 1 kali sesaat setelah kastrasi ternyata mampu menunjukkan waktu persembuhan luka sayatan kastrasi yang sama dengan pemberian propolis cair yang dilakukan sebanyak 2 kali
- ItemPERBANYAK BENIH WORTEL(Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, 2017) Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian; Kementerian Pertanian Republik Indonesia
- ItemPotensi Bakteri Enterobacter cloacaesebagai Biodegradator Herbisida Glifosat pada Media Tanah(Jurnal AgroSainTa, 2021-07-26) Tri Andriani, Lutfi; Kementerian Pertanian Republik IndonesiaBakteri pemacu pertumbuhan tanaman telah dikenal luas di kalangan masyarakat. Bakteri tersebut memiliki sebagai biostimulan, bioprotektan dan biofertilizer. Beberapa jenis dari bakteri pemacu pertumbuhan tanaman, memiliki kemampuan untuk tumbuh pada lingkungan ekstrim. Penggunaan herbisida kimiasangat tinggi. Penguraiannya dapat terjadi dengan cara penjerapan oleh partikel tanah, penguraian juga dapat dibantu oleh cahaya, air, dan mikroorganisme. Oleh karena itu, perlu pengujian tentang potensi bakteri pemacu pertumbuhan tanaman dalam mendegradasi herbisida kimia. Pangkajian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan bakteri Enterobacter cloacaedalam mendegradasi glifosat. Pengujian dilakukan pada sampel tanah yang ditambahkan glifosat dan isolat bakteri Enterobacter cloacaae yang merupakan anggota dari bakteri pemacu pertumbuhan tanaman yang dibandingkan dengan kontrol Selanjutnya, residu glifosat setelah perlakuan, diukur dengan menggunakan High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Hasil menunjukkan bahwa bakteri Enterobacter cloacae dapat mendegradasi glifosat. Hasil pengujian konsentrasi residu glifosat pada medium tanah yang telah diberikan perlakuan dengan penambahan bakteri Enterobacter cloacae dan Tanpa penambahan bakteri Enterobacter cloacae, yaitu pada perlakuan tanpa penambahan bakteri Enterobacter cloacae, kadar glyfosat yang diperoleh sebanyak 51, 4 ppm dan kadar Aminomethylphosponate (AMPA) sebanyak 4,66 ppm sampel. Sedangkan pada medium tanah dengan penambahan bakteri Enterobacter cloacae, yaitu pada kadar glyfosat sebanyak 0 ppmdan kadar Aminomethylphosponate (AMPA) sebanyak 12,8 ppm sampel.
- ItemPotret Kinerja Kementerian Pertanian di Masa Kabinet Kerja(Kementerian Pertanian Republik Indonesia, 2019) Kementerian Pertanian Republik Indonesia; Kementerian Pertanian Republik Indonesia
- ItemRespon Pertumbuhandan HasilKacang Hijau pada Beberapa Konsentrasi dan Frekuensi Pemberian Limbah Cair Industri Tahu(Jurnal AgroSainTa, 2021-12-12) Ismail Saleh, Muhamad Nizar Maulid Junaedi Siti Wahyuni; Kementerian Pertanian Republik IndonesiaUpaya peningkatan produktivitas kacang hijau masih diperlukankarena komoditas tersebutberpotensi sebagai bahan pangan sumber protein dan karbohidrat. Salah satu upaya untuk peningkatan hasil yaitu dengan perbaikan teknik budidaya salah satunya adalah pemupukan. Penggunaan pupuk organik berbahan dasar limbah seperti limbah cair tahu perlu dipelajari mengingat limbah tersebut dapat menjadi permasalahan lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan frekuensi pemberian limbah cair tahu terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau. Penelitian dilaksanakandi DesaPasaleman, Kecamatan Pasaleman, Kabupaten Cirebonpada bulan Juli –Oktober 2020. Penelitian dirancang dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan merupakan kombinasi antara konsentrasi limbah cair tahu (0, 150, 300, dan 450 ml/l) denganfrekuensi pemberian limbah cair tahu (1, 2, dan 3 kali pemberian). Terdapat 10 kombinasi perlakuan yang diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi limbah cair tahu pada berbagai konsentrasi dan frekuensi pemberian hanya berpengaruh terhadap komponen pertumbuhan kacang hijau. Aplikasi limbah cair tahu cenderung menurunkan tinggi tanaman dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Pemberian limbah cair tahu sebagai pupuk organik belum dapat meningkatkan komponen pertumbuhan seperti jumlah daundan diameter batang serta hasil tanaman kacang hijau. Sumbangan hara dari limbah cair tahu diduga belum terlalu signifikan berkontribusi terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.
- ItemStatistik Pertanian 2017(Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, 2017) Kementerian Pertanian; Kementerian Pertanian Republik IndonesiaBuku Statistik Pertanian 2017 menyajikan data series untuk 5 (lima) tahun terakhir yang terbagi dalam 4 (empat) bab mulai dari data sub sistem agribisnis hulu sampai dengan data sub sistem agribisnis hilir. Data dan informasi sub sistem agribisnis hulu meliputi data sumber daya alam, sumber daya modal dan sarana produksi. Adapun data sub sistem usaha tani meliputi data produksi dan populasi. Untuk sub sistem agribisnis hilir meliputi data produk domestik bruto, nilai tukar petani, perdagangan komoditas pertanian, harga dan konsumsi pertanian. Data sub sistem jasa penunjang meliputi sumber daya manusia, hasil teknologi pertanian dan kelembagaan pertanian. Data terakhir yang disajikan untuk Sub sektor Tanaman Pangan merupakan Angka Prakiraan Produksi 2017, Sub sektor Hortikultura Angka Tetap 2016, Sub sektor Perkebunan Angka Sementara 2016 dan Sub sektor Peternakan Angka Sementara 2017.
- ItemStatistik Pertanian 2018(Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, 2018-11) Kementerian Pertanian; Kementerian Pertanian Republik IndonesiaBuku Statistik Pertanian 2018 menyajikan data series untuk 5 (lima) tahun terakhir yang terbagi dalam 4 (empat) bab mulai dari data sub sistem agribisnis hulu sampai dengan data sub sistem agribisnis hilir. Data dan informasi sub sistem agribisnis hulu meliputi data sumber daya alam, sumber daya modal dan sarana produksi. Adapun data sub sistem usaha tani meliputi data produksi dan populasi. Untuk sub sistem agribisnis hilir meliputi data produk domestik bruto, nilai tukar petani, perdagangan komoditas pertanian, harga dan konsumsi pertanian. Data sub sistem jasa penunjang meliputi sumber daya manusia, hasil teknologi pertanian dan kelembagaan pertanian. Data terakhir yang disajikan untuk Sub sektor Tanaman Pangan Angka Perkiraan 2018 kecuali komoditas padi merupakan Angka Tetap 2017, Sub sektor Hortikultura Angka Tetap 2017, Sub sektor Perkebunan Angka Sementara 2017 dan Sub sektor Peternakan Angka Sementara 2018.
- ItemStatistik Pertanian 2019(Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, 2019-12) Kementerian Pertanian; Kementerian Pertanian Republik IndonesiaDukungan data yang akurat dan tepat waktu sangat diperlukan dalam mengambil kebijakan dan menyusun program yang tepat pada setiap tahap perencanaan pembangunan pertanian dalam berbagai periode. Sebagai kelanjutan dari publikasi tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2019 ini Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) Kementerian Pertanian menerbitkan Buku Statistik Pertanian 2019. Penerbitan buku tersebut dimaksudkan untuk mendukung terwujudnya pertanian tangguh yang ingin dicapai pada periode 2020-2024. Buku Statistik Pertanian 2019 menyajikan data series untuk 5 (lima) tahun terakhir yang terbagi dalam 4 (empat) bab mulai dari data sub sistem agribisnis hulu sampai dengan data sub sistem agribisnis hilir. Data dan informasi sub sistem agribisnis hulu meliputi data sumber daya alam, sumber daya modal dan sarana produksi. Adapun data sub sistem usaha tani meliputi data produksi dan populasi. Data sub sistem agribisnis hilir meliputi data produk domestik bruto, nilai tukar petani, perdagangan komoditas pertanian, harga dan konsumsi pertanian. Data sub sistem jasa penunjang meliputi sumber daya manusia, hasil teknologi pertanian dan kelembagaan pertanian.