Browsing by Author "Kasno, Astanto"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemPedoman Umum PTT Kedelai(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2016) Marwoto; Subandi; Adisarwanto, T.; Sudaryono; Kasno, Astanto; Hardaningsih, Sri; Setyorini, Diah; Adie, M. MuchlishHingga saat ini kebutuhan kedelai nasional sebagian masih harus dipenuhi dari impor karena produksi dalam negeri belum mampu memenuhi permintaan yang terus meningkat. Kedelai banyak digunakan untuk industri pangan, antara lain tahu dan tempe yang telah menjadi menu utama masyarakat. Untuk menekan volume impor yang terus membengkak diperlukan upaya percepatan peningkatan produksi kedelai. Belajar dari pengalaman dalam penerapan inovasi teknologi padi sawah dengan pendekatan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT), Badan Litbang Pertanian mengembangkan PTT kedelai untuk meningkatkan produksi dan pendapatan petani, serta menjaga kelestarian lingkungan.
- ItemSumber Daya Genetik, Pemuliaan dan Prospek Industri Perbenihan Kacang Tanah(IAARD Press, 2012-12) Kasno, Astanto; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianSumber daya genetik (SDG) atau plasma nutfah adalah penopang kegiatan pemuliaan. Di Indonesia kacang tanah hanya sebanyak 709 aksesi atau 7% dari koleksi dunia. Tersedia 34 varietas unggul, 27 varietas diantaranya dihasilkan Badan Litbang Pertanian, namun hanya sekitar 50% petani kacang tanah yang menggunakan varietas unggul, karena benihnya belum tersedia cukup di tingkat petani. Sistem perbenihan kacang tanah adalah informal berupa Jabalsim (Jalinan benih antar lapang dan musim) yang dilakukan oleh penangkar benih skala kecil. Penggunaan benih bersertifikat sebagai identitas dari sistem perbenihan formal pada kacang tanah masih rendah. Salah satu penyebabnya adalah kacang tanah berserbuk sendiri dan terjadi sebelum bunga mekar, sehingga benih mudah diperbanyak sendiri oleh petani, faktor penganda benih rendah (10 kali), dan daya tumbuh benih cepat merosot. Karakteristik tersebut kurang menguntungkan bagi industri perbenihan skala besar. Meskipun mendapat ”Perlindungan Varietas” dan terdapat dua varietas kacang tanah yang dilepas prosesor swasta, namun usaha perbenihannya kurang berkembang karena sistem agribisnis terbuka. Pada sistem agribisnis tertutup hanya varietas dengan karakteristik/spesifikasi tertentu yang diterima prosesor. Diversifikasi usaha perbenihan dan agribisnis tertutup mungkin akan memicu berkembangnya industri perbenihan kacang tanah, namun dapat menimbulkan monopoli dan harga benih yang mahal.