Browsing by Author "Kartina, Nita"
Now showing 1 - 8 of 8
Results Per Page
Sort Options
- ItemEVALUASI TAHAP AWAL HASIL PERAKITAN PADI HIBRIDA MELALUI PERCOBAAN DENGAN RANCANGAN AUGMENTED(Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2021-06-12) Kartina, Nita; Widyastuti, YuniIn the early plant breeding experiments usually are not possible to use an appropriate experimental design. The number of large genetic materials and seeds is limited so environmental heterogeneity cannot be controlled. The augmented design could be used to do this approach. The research aims were to study the use of augmented design and evaluate the yield and its yield component of hybrid rice genotypes and check varieties, in the early evaluation. The research was conducted in the second season of 2015 (October 2015 to March 2016) in Sukamandi Experimental Station of Indonesia Center for Rice Research (ICRR), Subang, West Java Province. The experiment used 455 hybrid rice genotypes and four checks varieties, namely Hipa 8, Hipa Jatim 2, Inpari 31, and Ciherang. Based on the statistic analysis, the yield of hybrid rice ranges from 9.09 t/ha (GMJ13/CRS1268) to 10.77 t/ha (GMJ13/CRS1284), with heterosis to yields of 5.83% to 44.95%. Some hybrid rice genotypes showed better agronomic traits than check varieties. The augmented design allows for the interpretation of statistically adjusted to check varieties.
- ItemGalur-Galur Padi Hibrida Yang Memiliki Ketahanan Terhadap Ras Blas(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), 2017) Nasution, Angiani; Santoso; Kartina, Nita; Satoto; Trisnaningsih; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)Padi hibrida mempunyai potensi hasil tinggi dibandingkan dengan varietas inbrida. Selain faktor genetis, keragaman dan ketidakstabilan hasil padi hibrida juga sangat terkait dengan kesesuaian agroklimat, agronomis, gangguan hama dan penyakit, oleh karena itu kendala utama yang aktual saat ini ada di lapangan saat ini adalah beberapa varietas padi hibrida yang sekarang ada yang bersifat rentan terhadap beberapa hama penyakit utama Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi ketahanan galur–galur padi hibrida terhadap penyakit blas daun dengan ketahanan beragam. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium dan Rumah kaca KP Muara Bogor MT 2015. Materi genetik yang diuji sebanyak 117 galur hibrida 3 varietas lokal asal dan 1 kontrol rentan varietas Kencana Bali. Ras cendawan P. grisea yang digunakan adalah ras, 033, 073, 133, dan 173. Hasil pengamatan dari 121 aksesi yang diuji terhadap 4 ras blas ternyata ketahannya bervariasi antar galur dan varietas dimana ada 42 galur yang mempunyai ketahanan terhadap 1 ras dan 5 galur yang mempunyai ketahanan terhadap 2 ras blas yaitu galur CRS832/BHS-1001, CRS891/BHS-1083, GMJ12/CRS860, GMJ12/CRS882, dan galur GMJ13/CRS664 sisanya bereaksi agak tahan dan rentan .
- ItemKorelasi Hasil dan Komponen Hasil Padi Hibrida di Dua Lokasi Pengujian(Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 2017-04-14) Kartina, Nita
- ItemPendugaan Keragaman Genetik Kombinasi Padi Hibrida Baru(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2015-10) Kartina, Nita; Satoto; Widyastuti, Yuni; Balai Besar Penelitian Tanaman PadiTujuan penelitian adalah untuk mendapatkan informasi mengenai keragaman genetik beberapa kombinasi padi hibrida. Sebanyak tiga puluh enam kombinasi hibrida dan empat varietas pembanding telah dievaluasi di Batang musim tanam pertama, atau musim kemarau (MK) tahun 2013 menggunakan rancangan acak kelompok dengan tiga ulangan. Karakter kuantitatif yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah anakan produktif, panjang malai, jumlah gabah isi/malai, jumlah gabah hampa/malai, jumlah gabah total, seed set, bobot 1000 butir, dan hasil gabah kering giling. Hasil analisis ragam menunjukkan terdapat perbedaan nyata antar genotipe pada karakter jumlah gabah total per malai, bobot 1000 butir dan hasil. Perbaikan dapat dilakukan pada karakter hasil karena menunjukkan nilai koefi sien keragaman genotipe (KVG) tertinggi yaitu 34,9% dan heritabilitas tinggi dengan nilai 0,67. Selain karakter hasil, heritabilitas luas terdapat pada karakter bobot 1000 butir dengan nilai heritabilitas sebesar 0,6 dan karakter tinggi tanaman dengan koefi sien keragaman fenotipe (KVP) tertinggi yaitu sebesar 71,84%.
- ItemPotensi Penyerbukan Silang Galur Mandul Jantan Dan Ketepatan Waktu Berbunga Produksi F1 Padi Hibrida(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), 2017) Pramono Wibowo, Bayu; Kartina, Nita; Nafisah; Satoto; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)Keberhasilan produksi benih (F1) padi hibrida ditentukan antara lain oleh karakter bunga, kesesuaian waktu pembungaan kedua tetua, dan karakter morfologi lain yang mempengaruhi transfer tepung sari dari tetua jantan (restorer = R) ke tetua betina (galur mandul jantan =GMJ). Salah satu karakter GMJ yang baik adalah mempunyai kemampuan menyerbuk silang yang tinggi yang tercermin dari tingginya pembentukan biji (seed set). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku galur mandul jantan dan kesesuaian waktu berbunganya. Percobaan dilakukan di Kebun Percobaan Sukamandi Balai Besar Penelitian Tanaman Padi pada musim hujan 2014 dan musim kemarau 2015. Penelitian tentang potensi silang outcrossing mengunakan kombinasi galur GMJ dan pemulih kesuburan 25A/B, 29A/B, GMJ6A/B, 97A/B, GMJ13A/B, GMJ14A/B, 56A/B, GMJ12A/B dan GMJ15A/B dengan variabel yang diamati antara lain: umur 50% berbunga, eksersi malai, sudut palea dan lemma, seedset dan lama membuka lemma dan palea tetua padi hibrida, sedangkan penelitian produksi benih untuk uji daya hasil lanjutan menggunakan metode “strict isolation”. Kombinasi hibrida yang diproduksi sebanyak 19 hibrida yang memiliki potensi hasil tinggi atau memiliki ketahanan terhadap hama penyakit yang telah dievaluasi pada pengujian uji daya hasil pendahuluan pada musim sebelumnya. Luasan per kombinasi adalah 100 m2. Variabel yang diamati meliputi: tinggi tanaman, jumlah anakan produktif, umur 50% berbunga, umur dapat dipanen, serangan hama dan penyakit dilapangan, seed set dan hasil benih. Perilaku galur mandul jantan seperti eksersi malai, sudut membuka palea lemma dan lama waktu membuka sangat mempengaruhi tingkat penyerbukan silang yang tinggi. Sinkronisasi pembungaan dan ketepatan bunga pada galur mandul jantan dan restorer berpengaruh pada hasil benih. Tetua hibrida yang memiliki kriteria morfologi bunga dan agronomi yang baik dapat digunakan sebagai kombinasi hibrida untuk dilanjutkan pada pengujian selanjutnya.
- ItemProduksi Benih F1 Padi Hibrida pada Dua Metode Isolasi Yang Berbeda(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), 2019-12) Kartina, Nita; Satoto; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)Keberhasilan produksi benih padi hibrida tergantung pada kesesuaian pembungaan tetua betina (seed parent) dan tetua jantan (pollen parent). Metode isolasi produksi benih F1 penting dilakukan untuk menjamin kemurnian benih tiap musim. Penelitian dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai metode isolasi pada produksi benih F1 padi hibrida. Kegiatan yang dilakukan ialah produksi benih F1 dengan metode isolation free dan produksi benih F1 dengan metode strict isolation. Masing-masing kegiatan dilakukan pada musim kemarau tahun 2013 dan 2012 di Kebun Percobaan Sukamandi. Hasil penelitian menunjukkan 117 benih F1 pada metode isolation free, memberikan hasil produksi benih sebesar 20 g sampai 50 g per kombinasi (hibrida). Hasil benih pada metode strict isolation, berkisar antara 400 g (0,4 kg) pada GMJ7/Bio-12-3 hingga 6200 g (6,2 kg) pada A7/BH9D yang berasal dari sekitar 400 rumpun tetua padi hibrida. Penggunaan A7 sebagai tetua betina yang digunakan pada dua metode isolasi, memberikan hasil benih F1 yang tinggi, terutama pada metode strict isolation. Delapan hibrida memberikan hasil produksi benih sebesar 3700 g sampai 6200 g. Berdasarkan umur berbunga, bahwa dari tujuh galur mandul jantan yang digunakan pada metode isolation free, dua galur mandul jantan (GMJ13 dan GMJ14), memiliki umur bunga sangat genjah (72 HSS). Lima galur mandul jantan lainnya yaitu GMJ11, GMJ12, A1, A7, GMJ6 berumur genjah, yaitu 77 HSS, 81 HSS, 84 HSS dan 87 HSS. Pada kegiatan produksi benih F1 hibrida metode strict isolation, 6 hibrida menunjukkan sinkronisasi baik, selisih umur berbunga galur-galur tetuanya 0–3 hari, hibrida tersebut ialah A7/BH19B-MR-6-2-2-2-B, A7/BH9D, GMJ6/ BH24B-MR-7-4B, A7/BP51-1, GMJ6/BH9D-MR-1-9-1B dan A7/ BH19D-7-5-1.
- ItemProduksi Benih Genotipe Padi Hibrida Dengan Metode “Isolation Free”(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), 2017) Kartina, Nita; Widyastuti, Yuni; A.Rumanti, Indrastuti; Satoto; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)Produksi benih yang dapat menjamin kemurnian benih merupakan tahapan penting dalam pengembangan padi hibrida. Sebanyak 71 kombinasi padi hibrida (F1) dari tetua betina A1, A7, GMJ6A, GMJ12A, GMJ13A, GMJ14A, GMJ15A, BC5241,BC5355 dan 50 galur pemulih kesuburan berhasil dibuat benihnya pada musim tanam (MT) II tahun 2013 di Kebun Percobaan Balai Besar Penelitian Tanaman Padi di Sukamandi-Subang, Jawa Barat. Penelitian dibuat menggunakan metode “Isolation free” (tanpa isolasi). Metode “isolation free” yaitu produksi benih F1 antara dua kombinasi yang berbeda tidak dilakukan isolasi, biasanya digunakan untuk mendapatkan benih yang jumlahnya tidak terlalu banyak untuk tiap kombinasi, tetapi jumlah kombinasi hibrida yang diproduksi cukup banyak. Hasil penelitian menunjukkan Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak empat galur mandul jantan yaitu GMJ11A, GMJ13A, GMJ14A dan BC5241 memiliki umur bunga sangat genjah (73 - 74 hari setelah semai). Enam galur mandul jantan lainnya yaitu A1, A7, GMJ6A, GMJ12A, GMJ15A dan BC5355 berumur genjah, yaitu 84 dan 86 hari setelah semai (HSS). Satu galur pemulih kesuburan memiliki umur berbunga sangat genjah yaitu 67 HSS. Hasil tertinggi diperoleh kombinasi A7/CRS1121 sebesar 33,5 gram per rumpun.
- ItemProduksi Benih Kombinasi Padi Hibrida Pada Tahap Evaluasi Daya Hasil(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)/BBSIP Padi, 2015-08-06) Kartina, Nita; P. Wibowo, Bayu; A.Rumanti, Indrastuti; SatotoBenih merupakan salah satu faktor produksi yang menentukan dalam perkembangan adopsi padi hibrida. Produksi benih F1 padi hibrida dilakukan untuk menyediakan benih F1 setiap musim, dengan memperhatikan metode isolasi dan sinkronisasi pembungaan antara galur mandul jantan dan galur pemulih kesuburan. Sebanyak dua puluh enam kombinasi padi hibrida (F1) dibuat benihnya pada MH2012 di kebun Percobaan Sukamandi - Subang, Jawa Barat. Penelitian dibuat menggunakan metode Strict Isolation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak tujuh kombinasi F1 padi hibrida memiliki sinkronisasi yang baik dengan selisih umur berbunga 0-2 hari. Hibrida tersebut adalah GMJ7/BH25B-MR-2-2B, GMJ13/SMD10C-6, GMJ6/BP51-1, GMJ13/BP51-1, GMJ15/BP2274-3E-4-1, A2/H1(BIO-R68) dan A2/H2(BIO-R69). Hasil tertinggi diperoleh kombinasi GMJ15/SMD12C-9 sebesar 4600 gram/plot dengan persentase gabah isi (seed set) sebesar 37,75% dan hasil benih terendah diperoleh kombinasi GMJ13/SMD10C-6 dan GMJ13/BP51-1 sebesar 600 gram/plot, yang memiliki persentase gabah isi masing-masing sebesar 1,35% dan 1,34%.