Repository logo
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
Repository logo
  • Communities & Collections
  • All of Repositori
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
  1. Home
  2. Browse by Author

Browsing by Author "JATMIKO S.Y"

Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    IDENTIFIKASI KADAR RESIDU KLORPIRIFOS DALANI TANAH: HUBUNGANNYA DENGAN SERAPAN KALIUM Dl SENTRA TANAMAN BAWANG MERAH (Allium Ascalonicum L.)
    (Balai Pengunjian Standar Instrumen Pertanian Lahan Rawa, 2005) JATMIKO S.Y; HARSANTI, E. S; BETY YAYUK ANEKA
    Tanaman bawang merah umumnya menerima paparan pestisida lebih tinggi dibandingkan tanaman lainnya, sehingga peluang terjadinya residu akan lebih besaz Cemaran residu pestisida bukan saja akan menurunkan daya saing karena mutu prodük rendah, terapi juga dapat mengganggu pertumbuhan tanaman bawang merah dengan terhambatnya ketersediaan unsur hara kalium yang berperan penting dalam perkembangan umbi. Penelitian ini merzıpakan kajian eksploratif komparatif dengan pendekatan metode survei. Contoh tanah dan tanaman diambil secara komposit yang berasal dari 21 deşa dalanı 13 kecamatan di kabupaten Brebes Jawa Tengah pada dua cara perlindungan tanaman, yaitu secara intensif(aplikasi insektisida 2 hari sekali) dan non intensif (aplikasi insektisida 5 hari sekali). Berdasarkan hasil analisis ditemukan reraîa kadar residu klorpirifos di daerah intensiftiga kali lebih tinggi bila dibandingkan dengan daerah non intensif yaitu masing-masing sebesar 0.038 dan 0.010 ppm. Terdapat kadar residu pestisida klorpirifos dalam tanah yang berada di atas batas maksimum residu (BMR) dalam tanaman bawang merah (0, I ppm), yaitu di Kecamatan Banjarharjo dan di Kecamatan Larangan dengan kadar residu masing-masing sebesar 0.1503 ppm dan 0.4428 ppm. Rerata serapan kalium di daerah non intensiflebih tinggi 27% dibandingkan daerah intensif, yaitıı masing-masing 34.58 dan 24.93 kgha. Hubungan antara serapan kaliunı, bahan organik, kaliıını tersedia, bobol kering lanaman dan kadar residu klorpirifos ditunjukkan oleh persamaan sebagai berikut: Serapan K 6.4803 4.2253 + 36.6597 K tsd* + 3.713 0.7234 resicıum R - 0.8298).

Copyright © 2025 Kementerian Pertanian

Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian

  • Cookie settings
  • Privacy policy
  • End User Agreement
  • Send Feedback