Browsing by Author "Izzah, Nur Kholilatul"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
- ItemPERAN MARKA MOLEKULER DALAM PERBAIKAN GENETIK TANAMAN KAKAO(IAARD Press, 2014) Izzah, Nur Kholilatul; Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianTanaman kakao telah lama dibudidayakan di Indonesia karena memiliki potensi yang besar baik sebagai penghasil devisa negara maupun dari segi kegunaanya dalam berbagai produk pangan olahan. Peningkatan produktivitas kakao menjadi prioritas utama dalam rangka menunjang sektor industri yang berbahan dasar biji kakao. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan produksi kakao adalah dengan merakit varietas baru yang mempunyai sifat produksi tinggi serta tahan terhadap hama dan penyakit utama. Perkembangan teknologi marka molekuler dapat digunakan untuk membantu para pemulia dalam mendapatkan varietas baru dengan sifat yang diinginkan. Hal ini karena marka molekuler merupakan salah satu alat untuk menganalisis genom suatu tanaman, yang dapat digunakan untuk mengetahui adanya keterkaitan antara sifat yang diwariskan dengan variasi genomnya. Dalam beberapa tahun terakhir, marka molekuler banyak digunakan dalam berbagai analisis genetik, seperti penilaian hubungan genetik antar individu, pemetaan gen, pembuatan peta genetik, identifikasi lokus sifat kuantitatif (QTL), marker assisted selection (MAS), dan studi filogenetik. Pada umumnya marka molekuler dapat dimanfaatkan pada tahap seleksi tanaman. Seleksi tanaman dengan bantuan marka memberikan hasil yang cukup meyakinkan karena tidak dipengaruhi oleh faktor lingkungan sehingga dapat disimpulkan bahwa marka molekuler dapat dipakai sebagai alat pendukung yang efektif dan efisien dalam program percepatan pemuliaan tanaman kakao.
- ItemSTRATEGI PEMULIAAN TANAMAN KARET (Hevea brasiliensis) TERHADAP PENYAKIT HAWAR DAUN AMERIKA SELATAN (SALB)(PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERKEBUNAN, 2014-08) Tresniawati, Cici; Izzah, Nur Kholilatul; Amaria, WidiTanaman karet merupakan salah satu komoditas ekspor andalan Indonesia sejak beberapa tahun yang lalu. Permintaan akan karet alami yang terus meningkat dari tahun ke tahun menjadikan Indonesia sebagai salah satu produsen utama karet dunia. Untuk menjaga kontinuitas produksi karet maka diperlukan klon unggul karet yang tahan hama dan penyakit. Salah satu penyakit yang paling mematikan pada pertanaman karet adalah penyakit hawar daun Amerika Selatan yang disebabkan oleh jamur Microcylus ulei. Walaupun saat ini penyakit tersebut hanya terdapat di benua Amerika, akan tetapi menjadi ancaman yang serius pada perkebunan karet di Indonesia. Hal ini karena mayoritas dari genotipe karet peka terhadap penyakit tersebut. Disamping itu keragaman genetik yang sempit juga menjadi faktor pembatas dalam upaya perakitan varietas tahan penyakit SALB dimana sampai saat ini belum ada varietas karet yang tahan terhadap penyakit ini. Oleh karena itu program pemuliaan untuk mendapatkan varietas tahan harus terus dilakukan. Selain itu teknologi marka molekuler juga dapat digunakan untuk mendukung perakitan varietas tahan penyakit SALB tersebut.
- ItemTANGGAP MORFOLOGI, FISIOLOGI DAN MOLEKULER KLON-KLON KARET TERHADAP CEKAMAN KEKERINGAN(PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERKEBUNAN, 2014-04) Sakiroh; Sasmita, Kurnia Dewi; Izzah, Nur KholilatulPemilihan klon unggul dalam budidaya karet merupakan faktor yang penting untuk mendapatkan tanaman dengan pertumbuhan yang baik dan produksi tinggi. Klon unggul karet dibedakan menjadi dua jenis yaitu klon penghasil lateks dan klon penghasil kayu lateks. Untuk memperoleh tanaman karet dengan pertumbuhan dan produksi yang optimal pada kondisi cekaman kekeringan maka diperlukan informasi mengenai klon yang sesuai dengan kondisi tersebut. Kondisi stres air berpengaruh terhadap tinggi tanaman, kandungan air relatif daun, laju fotosintesis, konduktivitas stomata, kadar klorofil, unsur hara, dan gula yang terlarut. Selain itu, cekaman kekeringan juga mempengaruhi ekspresi gen yang berhubungan dengan ketahanan tanaman terhadap kondisi tersebut. Gen-gen tersebut akan tetap terekspresi dengan optimal setelah 3-5 hari tanpa pemberian air. Beberapa klon karet seperti PR 261, BPM 24, RRIM 703, PR 255, PR 300, dan GT 1 dapat direkomendasikan untuk ditanam pada lahan marjinal dengan tekstur tanah lempung berpasir sampai pasir berlempung, serta memiliki periode bulan kering yang tegas. Sedangkan hasil penelitian lain mengenai pengujian adaptasi klon karet pada fase pertumbuhan menunjukkan bahwa klon IRR 104 dan IRR 118 cukup baik dibudidayakan di daerah yang memiliki iklim kering, sementara klon IRR5, IRR 112, PB 217 dan RRIM 921 memiliki pertumbuhan paling baik di daerah yang memiliki iklim basah.