Browsing by Author "Ilyas, Asriyanti"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
- ItemPemanfaatan Sukun (Artocarpus Communis) Menjadi Tepung Sebagai Salah Satu Teknologi Diversifikasi Pangan Lokal(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017) Septianti, Erina; Ilyas, Asriyanti; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuSelain jagung, ubi kayu, ubi jalar dan kentang, sukun juga merupakan pedamping padi atau beras yang potensial sebagai makanan pokok. Sukun merupakan salah satu jenis buah-buahan yang memiliki kandungan gizi (karbohidrat dan energi) yang tidak kalah dengan keempat komoditi pendamping tersebut. Sukun memiliki kandungan karbohidrat dan protein yang lebih tinggi dan bahkan dibandingkan beras, kandungan karbohidrat sukun terbilang setara, namun kalori sukun sangat rendah, sehingga cocok sebagai menu diet yang sehat. Pemanfaatan buah sukun melalui teknologi pengolahan pasca panen memiliki peluang yang cukup potensial untuk peningkatan ketahanan pangan nasional. Sebagai bahan pangan sumber karbohidrat, sukun berpotensi untuk diolah menjadi tepung. Pemanfaatan sukun menjadi tepung memiliki keunggulan diantaranya adalah lebih fleksibel, karena dapat digunakan sebagai bahan substitusi terigu, memperpanjang umur simpan, dan memudahkan distribusi dan transportasi. Pemanfaatan sukun dalam bentuk tepung lebih prospektif untuk dimanfaatkan sebagai bahan olahan pangan. Tepung sukun selanjutnya dapat digunakan untuk pembuatan berbagai pangan seperti bolu sukun, cake sukun, kukis sukun, tart sukun dan lain-lain. Dengan adanya berbagai teknologi pengolahan sukun diharapkan akan terbentuk industri pengolahan makanan skala rumah tangga yang tersebar di pedesaan, disamping industri yang ada di kota-kota besar.
- ItemPENGARUH VARIETAS DAN JARAK TANAM PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH ASAL BIJI (TRUE SHALLOT SEEDS/TSS) DI KABUPATEN BANTAENG(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, ) Marzuki, Maintang Intang; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan; Rauf, Abdul Wahid; Ilyas, Asriyanti; Sarintang, Sarintang; Syamsuri, Riswita
- ItemRespon Pertumbuhan Dan Produksi Kedelai Pada Lahan Sawah Sesudah Padi Dan Aplikasi Sl-NPV Di Kabupaten Pangkep(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017) Ilyas, Asriyanti; Fattah, Abdul; ; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuDibandingkan dengan lahan kering, lahan sawah memiliki potensi yang lebih besar dalam mendukung peningkatan produksi kedelai. Selain lahan yang tepat, budidaya kedelai juga membutuhkan teknik pengendalian hama yang tepat, mengingat beberapa hama utama tanaman kedelai dapat menyebabkan kerugian yang besar, salah satunya yaitu ulat grayak. Salah satu pengendalian yang ramah lingkungan yaitu dengan menggunakan Sl-NPV atau Spodoptera litura Nuclear Polyhedrosis Virus yang bersumber dari ulat grayak itu sendiri. Kegiatan kajian dilaksanakan di Kelurahan Balleangin, Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan pada MK. tahun 2015. Kegiatan bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan kedelai Varietas Argomulyo pada lahan sawah sesudah tanam padi dan aplikasi Sl-NPV. Perlakuan Sl-NPV terdiri dari P1 = suspensi NPV dari ulat grayak yang dipelihara di laboratorium dengan pakan daun murbei (pakan ulat sutera) 10 ml/l air; P2 = suspensi NPV dari ulat grayak yang mati di pertanaman kedelai 10 ml/l air; P3 = suspensi NPV dari ulat grayak yang dipelihara di laboratorium dengan pakan daun murbei (pakan ulat sutera) 20 ml/l air; P4 = suspensi NPV dari ulat grayak yang mati di pertanaman kedelai 20 ml/l air; P5 = Perlakuan dengan insektisida kimia sebagai kontrol. Pengamatan dilakukan terhadap 150 sampel tanaman kedelai. Parameter pengamatan terdiri dari data primer: 1). Komponen pertumbuhan (rata-rata tinggi tanaman dan jumlah cabang produktif), 2). Komponen hasil produksi (rata-rata jumlah polong per tanaman, jumlah biji per tanaman, jumlah polong yang rusak per tanaman, jumlah biji yang rusak per tanaman, jumlah polong hampa, jumlah polong bernas, produktivitas (ton/ha), dan data sekunder: 1). Kesuburan tanah sebelum dan setelah penanaman, dan 2). Data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan petani kedelai setempat. Data-data yang diperoleh dianalisis dengan program SAS. Hasil analisis data menunjukkan bahwa tanaman kedelai pada Perlakuan P4 menunjukkan respon pertumbuhan dan produksi terbaik (1,83 ton/ha).