Repository logo
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
Repository logo
  • Communities & Collections
  • All of Repositori
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
  1. Home
  2. Browse by Author

Browsing by Author "Idaryani"

Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Karakter Agronomis Dan Hasil Beberapa Varietas Unggul Padi Pada Lahan Kering Di Kabupaten Jeneponto
    (Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017) Idaryani; Warda; Dahamarudin, La; ; ; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku
    Luas lahan yang berpotensi untuk pengembangan pertanian di Sulawesi Selatan mencapai 4,2 juta ha atau 68% dari total luas wilayah, di antaranya untuk pengembangan lahan sawah mencapai 587.328 ha, sedangkan untuk lahan kering mencapai 835.585 ha (Dinas Pertanian Sulsel, 2011). Sementara itu, produktivitas tanaman padi baru mencapai rata-rata 5,00 t ha-1 dan 3,00 t ha-1 padi lahan kering (Dinas Pertanian Sulsel, 2014). Sampai saat ini pemerintah telah menghasilkan cukup banyak varietas unggul baru padi termasuk padi sawah dan gogo dengan potensi hasil tinggi untuk mendukung pengembangan usahatani padi di tanah air. Varietas-varietas tersebut mempunyai karakter fisik dan genetis masing-masing untuk tujuan penggunaan yang bersifat spesifik lokasi. Namun demiki an, meskipun karakter setiap varietas sudah diuraikan dalam deskripsi varietas tetapi untuk penggunaan yang efektif ditingkat petani, sangat diperlukan uji adaptasi yang dilakukan bersama-sama dengan stake holder untuk mendapatkan data atau penilaian langsung terhadap penampilan dan tingkat produktivitas suatu varietas pada lokasi spesifik. Tujuan pengkajian adalah untuk mendapatkan informasi keragaan tingkat adaptasi dan produktivitas varietas unggul baru padi gogo toleran kekeringan. Pengkajian dilakukan di Kabupaten Jeneponto dan dilaksanakan pada Bulan Juli –Desember 2014. Pengkajian dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan 8 macam perlakuan yaitu varietas Inpago 4, Inpago 5, Inpago 6, Inpago 7, Towuti, Cirata, Situ Bagendit, dan Situ Patenggan (sebagai kontrol) dan diulang sebanyak 3 kali. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa varietas Inpago 7 dan Situ Bagendit baik komponen pertumbuhan maupun komponen hasil memberikan hasil yang tertinggi dibanding dengan perlakuan (varietas) lain, yaitu 4,30 t ha-1 dan 4,0 t ha-1
  • No Thumbnail Available
    Item
    PEMANFAATAN LIMBAH ULAT SUTERA SEBAGAI PUPUK HAYATI DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI
    (Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2018) Idaryani; Rauf, Abdul W.; Amisnaipa; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua Barat
    Limbah ulat sutera merupakan bahan yang bermanfaat sebagai pupuk organik untuk meningkatkan produksi tanaman kedelai. Tujuan pengkajian adalah Untuk mengetahui pengaruh limbah ulat sutra sebagai pupuk hayati terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Kajian dilaksanakan di Desa Labokong, Kecamatan Donri-Donri, Kabupaten Soppeng pada bulan Juni-September 2016. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan perlakuan kombinasi pemberian pupuk an organik dengan limbah ulat sutra sebagai pupuk hayati, dengan susunan perlakuan: (1) 300 NPK Pelangi + 100 ml pupuk limbah ulat sutra; (2) 300 NPK Pelangi + 150 ml pupuk limbah ulat sutra; (3) 250 NPK Pelangi + 100 ml pupuk limbah ulat sutra; (4) 250 NPK Pelangi + 150 ml pupuk limbah ulat sutra; (5) 200 NPK Pelangi + 100 ml pupuk limbah ulat sutra; (6) 200 NPK Pelangi + 150 ml pupuk limbah ulat sutra; dan (7) 300 NPK Pelangi (sebagai kontrol). Hasil tanaman kedelai tertinggi diperoleh pada perlakuan pemberian pupuk NPK Pelangi 250 kg ha-1+ 150 ml limbah ulat sutra sebagai pupuk hayati yaitu 1,67 t ha-1 dan hasil terendah diperoleh pada perlakuan pupuk NPK Pelangi 300 kg ha-1 (kontrol) yaitu 1,27 t ha-1. Keuntungan tertunggi diperoleh pada perlakuan NPK Pelangi 250 kg ha-1+ 150 ml limbah ulat sutra sebagai pupuk hayati yaitu Rp. 6.720.000, dengan R/C ratio 3,04

Copyright © 2025 Kementerian Pertanian

Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian

  • Cookie settings
  • Privacy policy
  • End User Agreement
  • Send Feedback