Browsing by Author "Ichwan, Muhammad"
Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
- ItemDIVERSIFIKASI USAHA PERTANIAN DALAM RANGKA ANTISIPASI MEA KEBUTUHAN PANGAN DI INDONESIA(BB Pengkajian Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Adawiyah, Cut R; Russiana, S; Ichwan, Muhammad; BPTP JambiSektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan yang strategis dalam struktur pembangunan secara nasional, pertanian merupakan sektor yang paling ditentukan sebagai titik akhir penentu keberhasilan pembangunan menuju persaingan ekonomi Asean (MEA), bagi masyarakat yang sejahtera, penduduk di Indonesia tergantung pada hasil pangan. Potensi pertanian di Indonesia berpengaruh terhadap maju mundurnya pembangunan pertanian dan perekonomian, namun pada kenyataan sampai saat ini sebagian petani di pedesaan masih ada berkatagori golongan miskin, hal tersebut mengindikasikan pemerintah masa lalu kurang memberdayakan para petani untuk terjun ke usaha mandiri dan memperhatikan lahan yang dimiliki oleh petani tidak sampai terjual ke pihak lain, pembaruan agrari, konversi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian, ditambah dengan adanya kasus pelanggaran hak asasi petani Indonesia. Berkaitan dengan masalahdiatas maka tujuan tulisan ini, mereview hasil penelitian, informasi dan dari pengalaman dilapangan, dibahas dengan beberapa segmen yang ditampilkan melalui disikriptif secara kuantitatif dan tabel, untuk mengetahui potensi pengembangan pertanian dan diversifikasi pangan dalam rangka antisipasi MEA kebutuhan pangan di Indonesiayang dapat dikembangkan melalui kebijakan berikutnya. Rataan harga eceran barang yang dipengaruhi oleh kebutuhan konsumen, kenaikan harga setiap tahun adalah daging sapi, daging ayam 2009 sekitar Rp.30.400/kg 2010-2011, ada penurunan harga menjadi 27.800-28.200/kg 2012 harga menjadi 30.100/kg, harga cabe merah 2009 sekitar Rp. 21.500/kg 2010 naik menjadi 28,900/kg 2011-2012 harga cabe merah turun sekitar Rp.22.700-21.300/kg, kemudian untuk ikan kembangharga tidak terlalu tinggi sekitar 1,5 persen per/tahun yang diikuti dengan jenis barang lainnya.
- ItemDUKUNGAN MODAL SOSIAL DARI KELEMBAGAAN LOKAL UNTUK MELINDUNGI PASAR TRADISIONAL GAMBIR (Uncaria gambir Roxb)(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Lampung, 2017-10) Nasrul, Wedy; Ichwan, Muhammad; Punawati, Yuliesi; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian LampungPasar tradisional gambir telah berlangsung lama, namun masih merugikan petani dan lebih menguntungkan pengumpul (mengalami kegagalan pasar). Pasar tradisional gambir yang gagal harus dilindungi dengan tindakan kolektif melalui potensi modal sosial. Potensi modal sosial dilihat dari beberapa kelembagaan lokal yang terlibat dalam pasar tradisional gambir. Tujuan penelitian mengindentifikasi bentuk-bentuk modal sosial yang berpotensi melindungi pasar tradisional gambir. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Jenis penelitian multi kasus pada 3 pasar tradisional gambir (Lubuak Alai, Manggilang dan Halaban) di Kabupaten 50 Kota Propinsi Sumatera Barat-Indonesia. Teknis mengumpulkan data dilakukan dengan metode pengumpulan data kualitatif (observasi, wawancara mendalam, diskusi kelompok dan dokumentasi). Analisa data yang digunakan yaitu analisa deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan, terdapatnya beberapa perbedaan dan kesamaan dukungan modal sosial (kepercayaan, jaringan kerjasama serta norma dan sangsi) yang dimiliki kelembagaan lokal yang terlibat pada pasar tradisional gambir. Modal sosial yang terbentuk ada yang mendukung kerjasama atau tindakan kolektif untuk melindungi pasar tradisional gambir. Terdapat juga kerjasama atau tindakan kolektif yang merugikan salah satu pihak, terutama petani.
- ItemDUKUNGAN MODAL SOSIAL DARI KELEMBAGAAN LOKAL UNTUK MELINDUNGI PASAR TRADISIONAL GAMBIR (Uncaria gambir Roxb)(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017-10) Nasrul, Wedy; Ichwan, Muhammad; Punawati, Yuliesi; Balai Pengkajian Teknologi PertanianPasar tradisional gambir telah berlangsung lama, namun masih merugikan petani dan lebih menguntungkan pengumpul (mengalami kegagalan pasar). Pasar tradisional gambir yang gagal harus dilindungi dengan tindakan kolektif melalui potensi modal sosial. Potensi modal sosial dilihat dari beberapa kelembagaan lokal yang terlibat dalam pasar tradisional gambir. Tujuan penelitian mengindentifikasi bentuk-bentuk modal sosial yang berpotensi melindungi pasar tradisional gambir. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Jenis penelitian multi kasus pada 3 pasar tradisional gambir (Lubuak Alai, Manggilang dan Halaban) di Kabupaten 50 Kota Propinsi Sumatera Barat-Indonesia. Teknis mengumpulkan data dilakukan dengan metode pengumpulan data kualitatif (observasi, wawancara mendalam, diskusi kelompok dan dokumentasi). Analisa data yang digunakan yaitu analisa deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan, terdapatnya beberapa perbedaan dan kesamaan dukungan modal sosial (kepercayaan, jaringan kerjasama serta norma dan sangsi) yang dimiliki kelembagaan lokal yang terlibat pada pasar tradisional gambir. Modal sosial yang terbentuk ada yang mendukung kerjasama atau tindakan kolektif untuk melindungi pasar tradisional gambir.
- ItemPROFIL DAN KONTRIBUSI TERNAK SAPI POTONG DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN RUMAH TANGGA PETANI STUDI KASUS: NAGARI BATANG AGAM, KEC. SITUJU LIMO NAGARI, KABUPATEN 50 KOTA, PROVINSI SUMATRA BARAT(BB Pengkajian Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Wahyuni, Rahmi; Ichwan, Muhammad; BPTP JambiPertanian terpadu merupakan upaya alternatif dalam rangka meningkatkan efisiensi usaha sapi potong di lahan usahatani, namun seberapa jauh hal tersebut dapat berkembang dan memberikan kontribusi satu sama lain merupakan hal yang menarik untuk dilakukan pengkajian. Oleh karena itu suatu studi kasus dengan metode survai telah dilaksanakan di salah satu sentra sapi potong yaitu di Nagari Batang Agam, Kec. Situjuh Limo Nagari, Kabupaten 50 Kota, Provinsi Sumatera Barat dengan tujuan untuk mengetahui kontribusi ternak sapi potong dalam struktur pendapatan rumahtangga petani dan mengetahui karakteristik petani dalam mengembangkan pertanian terpadu dimasa mendatang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner terstruktur dimana pemilihan petani dilakukan secara purposive sampling yang melibatkan 25 orang petani. Data yang diamati terdiri dari: struktur dan pendapatan rumah tangga petani, struktur dan pengeluaran pangan dan non pangan, data produksi dan pendapatan dari setiap cabang usahatani yang diusahakan dan data harga input produksi, harga output dan harga barang konsumsi yang dibayar petani serta tingkat upah. Tabulasi dan analisis data dilakukan secara deskriptif yang disajikan dalam bentuk tabulasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur petani yang melakukan usaha pertanian terpadu berusia produktif, umumnya tamatan SD dan SLTP, merupakan keluarga kecil dengan jumlah anggota keluarga tidak lebih dari empat orang. Kepemilikan ternak masih rendahrata-rata 3 ekor/KK dengan penguasaan lahan tidak lebih dari 0,25ha. Sumbangan ternak terhadap pendapatan petani adalah sebesar 11,90% dari total pendapatan rumahtangga petani. Meskipun usaha pertanian adalah mata pencaharian pokok, pendapatan dari non pertanian hampir setara dengan pendapatan usaha tani.Dari pengkajian ini disimpulkan bahwa usaha pertanian terpadu di Nagari Batang Agam, Kec. Situjuh Limo Nagari, Kabupaten 50 Kota, Provinsi Sumatera Barat bisa berkembang mengingat usia petani yang masih produktif. Kontribusi ternak terhadap pendapatan rumahtangga petani masih sangat rendah, terdapat kecendrungan hasil pertanian hanya untuk konsumsi keluarga.