Browsing by Author "Ibrahim, Meynarti Sari Dewi"
Now showing 1 - 10 of 10
Results Per Page
Sort Options
- ItemFAKTOR PENENTU KEBERHASILAN PERBANYAKAN KOPI (Coffea spp.) MELALUI EMBRIOGENESIS SOMATIK(PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERKEBUNAN, 2015-12) Ibrahim, Meynarti Sari DewiPerbanyakan tanaman menggunakan teknik kultur jaringan (in vitro) dapat dilakukan melalui jalur organogenesis dan embriogenesis somatik. Pada kultur in vitro kopi, regenerasi tanaman melalui embriogenesis somatik memberikan lebih banyak keuntungan dibandingkan dengan organogenesis. Embriogenesis somatik telah digunakan dalam perbanyakan tanaman kopi. Keberhasilan dalam perbanyakan kopi melalui embriogenesis somatik ditentukan oleh beberapa faktor antara lain : pemilihan genotipe tanaman, kondisi sumber eksplan, pengambilan dan sterilisasi eksplan, komposisi media tumbuh, zat pengatur tumbuh, lingkungan tumbuh kultur dan aklimatisasi. Faktor tersebut saling terkait satu sama lain sehingga perlu diperhatikan dalam mendukung keberhasilan embriogenesis somatik kopi.
- ItemHama Utama Pada Pertanaman Ganyong (Canna edulis KERR)(Unit Penerbitan dan Publikasi, 2019) Soesanthy, Funny; Ibrahim, Meynarti Sari Dewi; Balai Penelitian Tanaman Industri dan PenyegarGanyong sangat potensial digunakan sebagai sumber karbohidrat pengganti beras atau jagung. Kandungan gizi umbi ganyong tidak lebih buruk dari bahan pangan yang dikomsumsi masyarakat. Tanaman ganyong dapat tumbuh dengan baik diberbagai jenis lahan dengan produksi rata‐rata 30 ton/ha. Dalam pertanamannya ganyong relative bebas dari serangan penyakit, namun didaerah‐daerah yang telah membudidayakan ganyong secara intensif telah ditemui penyakit Fusarium spp, Puccinia cannae dan Rhizoctonia spp. Tidak seperti penyakit, pengendalian hama perlu diperhatikan dalam budidaya ganyong, hal ini dikarenakan walaupun serangannya masih rendah namun memerlukan penanganan yang serius. Jenis‐ jenis hama yang sering menyerang pertanaman ganyong antara lain; Ulat Calpodes ethlius, Agrotis ipsilon Hufnagel, Popilia japonica Newman, Tungau merah (Tetranycus urticae), Keong dan Belalang (Orthoptera). Tehknik pengendalian hama yang digunakan dapat menggunakan musuh alami, pengendalian secara mekanis dan menggunakan insektisida bila tingkat serangan sudah tidak dapat dikendalikan.
- ItemKETAHANAN GENOTIPE UNGGUL BEBERAPA SPESIES KOPI TERHADAP PENYAKIT KARAT DAUN (Hemileia vastatrix) ASAL CISAAT SUKABUMI(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Lampung, 2017-10) Ibrahim, Meynarti Sari Dewi; Wahyuno, Dono; Hartati, RR. Sri; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian LampungKeterbatasan informasi jenis ras H. vastatrix yang ada di Indonesia, menjadikan pengetahuan mengenai kompatibilitas dan ketahanan antar varietas kopi yang akan ditanam di suatu daerah menjadi penting. Penelitian bertujuan untuk mengetahui variasi tingkat ketahanan, dan informasi mengenai kompatibibilitas varietas kopi terhadap H. vastatrix yang berada di Cisaat (Sukabumi), sehingga dapat digunakan sebagai referensi dalam menguji genotipe kopi unggul baru. Penelitian dilaksanakan di Desa Kadung Dampit, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi dan rumah kaca proteksi tanaman Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Bogor. Species kopi yang digunakan adalah ; kopi Arabika (varietas Kartika 1, Kartika 2, S-795, AS2K, Sigarar Utang, Kopyol, Arabusta dan mengening [lokal Bali]), kopi Robusta [BP308] dan kopi Excelsa [lokal Parung Kuda]. Penularan penyakit di lapangan dilakukan secara alami, sementara penularan di rumah kaca dilakukan dengan cara buatan. Hasil penelitian memperlihatkan kopi yang diuji memiliki tingkat ketahanan yang berbeda terhadap H. vastatrix. Kopi Arabika varietas Kartika 1 dan Sigarar Utang termasuk agak rentan, Kartika 1, Excelsa (lokal Parung Kuda) dan Robusta (BP308) termasuk tahan, sedangkan yang lainnya termasuk kebal. Urediniospora asal Cisaat kompatibel dengan kopi Arabika varietas Kartika 1, Kartika 2, Sigarar Utang, Excelsa (lokal Sukabumi) dan Robusta (BP308) sementara untuk yang lainnya tidak.
- ItemMULTIPLIKASI TUNAS KOPI ARABIKA MENGGUNAKAN KINETIN DAN 6-BENZYLAMINOPURINE(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Lampung, 2017-10) Ibrahim, Meynarti Sari Dewi; Hartati, RR. Sri; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian LampungMultiplikasi tunas kopi secara in vitro dapat dimanfaatkan untuk perbanyakan klonal tanaman, menduplikasi tanaman hasil mutasi, fusi protoplas, kultur anther dan rekayasa genetik. Tujuan penelitian adalah untuk mengevaluasi daya multiplikasi tunas kopi Arabika hasil perbanyakan melalui embriogenesis somatik (ES). Penelitian dilakukan di laboratorium kultur jaringan, Unit Pengembangan Benih Unggul Pertanian, Badan Litbang Pertanian. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 10 ulangan. Media yang digunakan adalah media Murasige and Skoog (MS) dengan memodifikasi vitamin. Perlakuan yang diuji adalah penambahan Kinetin dan 6Benzylaminopurine (BAP) dengan konsentrasi 0,0; 0,5; 1,0 dan 2,0 mg L-1. Peubah yang diamati adalah jumlah tunas, tinggi tanaman, jumlah daun dan jumlah akar. Hasil penelitian menunjukkan kopi Arabika hasil embriogenesis somatik yang diperbanyak melalui kultur in vitro menggunakan media MS yang diberi Kinetin dan BAP memiliki daya multiplikasi cukup tinggi. Kinetin dan BAP memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah tunas, tinggi tanaman, jumlah daun dan jumlah akar. Jumlah tunas dan jumlah daun terbanyak didapatkan pada pemberian BAP 2,0 mg L-1 dengan jumlah tunas dan daun berturut-turut 4,60 dan 14,00 buah, tinggi tanaman tertinggi pada media dengan penambahan Kinetin 1,0 mg L-1, sementara jumlah akar terbanyak pada media kontrol.
- ItemPENAMPILAN DAN MANFAAT LIMA SPESIES KEMIRI(Unit Penerbitan dan Publikasi, 2019) Ibrahim, Meynarti Sari Dewi; Wardiana, Edi; Taher, Syahrial; Balai Penelitian Tanaman Industri dan PenyegarKemiri sunan (Reutealis trisperma (Blanco) Airy Shaw) tidak hanya berguna sebagai bumbu masak, bagian tanamannya juga digunakan sebagi bahan baku industri kecantikan, farmasi, cat dan perabot rumah tangga. Selain itu dapat juga digunakan sebagai obat kulit, obat pinggang, sakit kepala, demam, borok, bisul, disentri dan sariawan. Bahkan kemiri jenis Reutealis trisperma yang belakangan dikenal sebagai kemiri sunan merupakan salah satu tanaman penghasil biodiesel yang sangat potensial untuk dikembangkan. Sampai saat ini dari sekian banyak spesies Reutealis trisperma (Blanco) Airy Shaw, hanya 5 spesies yang telah dibudidayakan dan dikembangkan dengan baik. Untuk mengenal lebih baik masing‐masing spesies, dibahas tentang deskripsi dan kegunaan dari masing‐masing spesies kemiri sunan (Reutealis trisperma (Blanco) Airy Shaw). Hasilnya didapatkan adanya perbedaan deskripsi dan kegunaan dari masing‐masing spesies kemiri.
- ItemPENGARUH PEMBERIAN PACLOBUTRAZOL TERHADAP PERTUMBUHAN BANGLE (Zingiber purpureum Roxb) DALAM PENYIMPANAN IN –VITRO(Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 2005) Ibrahim, Meynarti Sari Dewi
- ItemPERKEMBANGAN PENGGUNAAN KULTUR IN VITRO DALAM PERBANYAKAN DAN PEMULIAAN TANAMAN KARET(2019-12) Ibrahim, Meynarti Sari DewiTanaman karet (Hevea brasiliensis Muell Arg) umumnya diperbanyak menggunakan okulasi. Beberapa kelemahan yang ditemukan dalam perbanyakan ini mengakibatkan perbanyakan karet secara massal belum dapat dilakukan. Penggunaan teknik kultur in vitro melalui multiplikasi tunas (organogenesis) maupun embriogenesis somatik pada tanaman karet diharapkan dapat mengatasi kendala tersebut. Embriogenesis somatik memberi peluang untuk perbanyakan bibit karet secara massal dalam waktu cepat dan efisien. Selain untuk perbanyakan, teknik ini juga digunakan pemulia dalam mempercepat proses pemuliaan tanaman menghasilkan varietas unggul baru tanaman karet. Penggunaaan kultur anther, fusi proplas, dan rekayasa genetik merupakan metode pemuliaan yang telah dimanfaatkan dalam pemuliaan tanaman karet. Tulisan ini bertujuan memberikan informasi bagi peneliti dalam memahami penelitian yang telah dilakukan pada tanaman karet, sehingga penelitian lanjutan untuk program pemuliaan tanaman dapat lebih mudah dilakukan.
- ItemSTUDI PENDAHULUAN : INDUKSI KALUS EMBRIOGENIK DARI EKSPLAN DAUN Echinaceae purpurea(Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 2004) Ibrahim, Meynarti Sari Dewi; Kristina, N. Nova; Bermawie, Nurliani
- ItemTeknologi Budi Daya Tanaman Kopi: Aplikasi Pada Perkebunan Rakyat(IAARD Press, 2015) Ferry, Yulius; Supriadi, Handi; Ibrahim, Meynarti Sari Dewi
- ItemTeknologi Budidaya Tanaman Kopi(IAARD Press, 2018) Supriadi, Handi; Ferry, Yulius; Ibrahim, Meynarti Sari Dewi; Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianBuku teknologi budidaya kopi berusaha menyampaikan teknologi-teknologi yang diperlukan petani dalam memenuhi kebutuhan tuntutan hilirasi tersebut. Dimulai dari pembukaan lahan, penyediaan bahan tanaman, pemeliharaan, dan polatanam, pada 3 jenis kopi, yaitu Robusta, Arabika, dan Liberika. Liberika merupakan jenis kopi yang peminatnya mulai berkembang pesat terutama di Asia Tenggara karena sesuai untuk dikembangkan di daerah rawa dan cocok untuk industri makanan seperti permen. Tanaman kopi telah berkembang sejak ratusan tahun lalu, sebagian besar dikembangkan oleh petani dalam bentuk perkebunan rakyat. Kopi merupakan komoditas ekspor yang penting sebagai sumber devisa negara, perkembangan ekonomi daerah, dan pendapatan petani. Walaupun perdagangan kopi selalu mengalami pasang surut baik di pasar dalam negeri maupun dunia, namun peran tanaman kopi masih sangat penting.