Browsing by Author "I.A. Rumanti"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
- ItemPerilaku Pembungaan Galur-galur Tetua Padi Hibrida(Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 2012-12-13) Yuni Widyastuti; I.A. Rumanti; SatotoPadi secara alami merupakan tanaman menyerbuk sendiri yang kemampuan menyerbuk silangnya (outcrossing) sangat rendah (0,5-6,8%). Pada pemuliaan padi hibrida peningkatan kemampuan menyerbuk silang antara tetua diharapkan dapat meningkatkan produksi benih. Keberhasilan produksi benih hibrida antara lain ditentukan oleh karakter bunga, kesesuaian waktu pembungaan kedua tetua, dan karakter morfologi yang lain yang mempengaruhi transfer tepungsari dari tetua jantan (galur B atau R) ke tetua betina (galur A). Beberapa karakter agronomi padi seperti jumlah anakan produktif per rumpun, jumlah spikelet per malai, tinggi tanaman, daun bendera yang sempit dan pendek, serta eksersi malai juga dapat mempengaruhi tingkat serbuk silang padi. Karakteristik pembungaan pada tetua betina (galur A) antara lain ukuran putik dan tangkai putik, eksersi kepala putik, dan persentase yang tinggi, periode reseptivitas putik yang lama, sudut membuka bunga yang besar, lama membuka bunga, dan posisi malai yang keluar dari daun bendera sangat menentukan terjadinya penyerbukan. Karakteristik pembungaan tetua jantan (galur B atau R) antara lain ukuran kepala sari, tangkai sari yang panjang, jumlah serbuk sari/kepala sari yang banyak, persentase kepala sari yang tinggi dan durasi pembungaan ikut memperbesar terjadinya serbuk silang. Hasil studi heritabilitas dan kemajuan genetik mengindikasikan bahwa sifat-sifat bunga yang mendukung terjadinya penyerbukan silang pada padi dapat diperbaiki melalui pemuliaan. Hal ini mengindikasikan seleksi secara fenotipik dapat dilakukan terhadap sifat-sifat tersebut. Faktor lingkungan yang mempengaruhi penyerbukan silang pada padi adalah temperatur, kelembaban relatif, intensitas cahaya, dan kecepatan angin.