Browsing by Author "I Made Jana Mejaya"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
- ItemPedoman Umum PTT Kacang Hijau(Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, 2009-12-16) Marwoto; M. Anwari; Budhi Santosa R; Rudi Iswanto; Nasir Saleh; I Made Jana MejayaKacang hijau merupakän komoditas kacang-kacangan yang penting sebagai bahan pangan dan agroindustri serta penyedia sumber protein nabati yang murah bagi rakyat Indonesia. Kacang hijau memiliki keunggulan yaitu berumur genjah dan toleran kekeringan sehingga berpotensi untuk: a) meningkatkan Indek Pertanaman (IP) pada lahan dengan ketersediaan air terbatas, b) meningkatkan pendapatan petani, dan c) mengantisipasi dampak kekeringan akibat pemanasan global. Peluang peningkatan produksi kacang hijau masih cukup besar, dan dapat ditempuh melalui peningkatan produktivitas maupun perluasan areal tanam/panen. Senjang produktivitas antara rata-rata nasional dan rara-rata penelitian masih cukup besar, yaitu antara 0,5 - 1,0 t/ha. Oleh karena itu Departemen Pertanian melalui Direktorat Jendral Tanaman Pangan mulai tahun 2010 berupaya untuk meningkatkan produksi kacang hijau melalui Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTТ) bagi petani kacang hijau. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Badan Litbang pertanian mendukung program tersebut dengan inovasi teknologi produksi kacang hijau yang terbaru, yang dikemas dalam buku Pedoman Umum (Pedum) PTT kacang hijau. Pedum PTT kacang hijau disusun lebih praktis dan sederhana, dilengkapi dengan gambar-gambar, sehingga mudah untuk dipahami oleh petugas/penyuluh pertanian dan petani. Buku ini dimaksudkan pula sebagai rujukan utama dalam penyusunan materi penyuluhan dalam upaya peningkatan produksi kacang hijau dan pendapatan petani.
- ItemPenyakit Penyakit Penting pada UBI KAYU(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2016-12-23) Nasir Saleh; Didik Harwono; I Made Jana MejayaPosisi ubi kayu saat ini bertambah penting. Selain sumber bahan untuk pangan, khususnya kudapan yang banyak diproduksi oleh industri rumah tangga, ubi kayu saat ini juga semakin penting untuk bahan baku industri, pakan, dan juga bahan bakar terbarukan (bioetanol). Oleh karena itu peningkatan produksi ubi kayu harus mendapat perhatian lebih. Produksi ubi kayu dapat ditingkatkan dengan penerapan teknologi budidaya yang tepat, yaitu penanaman varietas dan bibit unggul, pengairan, pemupukan, serta pengendalian organisme pengganggu (gulma, hama, dan penyakit tanaman), dan panen tepat waktu. Pengendalian penyakit pada tanaman ubi kayu lebih sulit dibanding pengendalian hama, karena pada umumnya gejala penyakit lebih sulit dideteksi. Penyakit pada ubi kayu di pertanaman disebabkan oleh patogen jamur, bakteri, dan virus tanaman. Sedang setelah panen, umbi ubi kayu juga masih dapat terserang oleh penyakit simpanan, terutama jamur dan bakteri. Selain menurunkan produksi, serangan penyakit pada ubi kayu juga mengakibatkan penurunan kualitas. Oleh karena itu penyakit tanaman perlu dipahami dan selanjutnya dikendalikan. Secara umum, pemahaman masyarakat umum termasuk petani ubi kayu tentang penyakit tanaman masih sangat kurang. Hal tersebut antara lain disebabkan patogen penyebab penyakit tanaman berupa mikroorganisme yang sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan kasat mata. Kondisi tersebut berbeda dengan serangan oleh hama tanaman di mana organisme perusak dan kerusakan yang diakibatkan dapat dengan mudah dilihat dengan mata, sehingga dapat lebih mudah diketahui dan dipahami kerugian akibat serangan hama tersebut. Hingga saat ini, hasil-hasil penelitian dan informasi tentang penyakit ubi kayu di Indonesia masih sangat terbatas, dan separuhnya ditulis dalam bahasa Belanda sebelum kemerdekaan. Oleh karena itu dalam menyusun buku ini di samping sumber-sumber yang berasal dari dalam negeri, juga diambil dari negara-negara produsen ubi kayu di luar negeri terutama dari Afrika dan Amerika Latin. Dalam buku ini dibahas jenis-jenis penyakit yang menyerang tanaman ubi kayu di lapangan yang disebabkan patogen jamur, bakteri, dan virus tanaman baik yang ada di Indonesia maupun di luar negeri meliputi aspek deskripsi gejala, penyebaran, bioekologi, dan epidemi, serta arti penting dan pengendaliannya. Selain penyakit pra-panen juga dibahas penyakit pascapanen dan cara pengendaliannya. Balai menyampaikan penghargaan kepada para penulis yang telah meluangkan waktu dan tenaga sehingga buku ini dapat diterbitkan. Mudah-mudahan buku ini bermanfaat bagi mahasiswa, para petugas dan para pihak yang berkepentingan dengan pengembangan ubi kayu
- ItemRancangan Statistik Khusus Pemuliaan Jagung(Indonesian Agency for Agricultural Research and Development (IAARD) Press, 2016-12-16) M. Yasin HG; I Made Jana MejayaMelepas varietas unggul baru jagung memerlukan tahapan uji dan analisis data sesuai kebutuhan saat seleksi, mulai dari pemilihan populasi awal sampai perbaikan populasi dan terakhir adalah uji multi lokasi. Buku ini diharapkan menjadi acuan dalam tahapan uji galur dan analisis data hingga sampai melepas varietas, khususnya jagung fungsional. Jagung merupakan komoditas pangan utama setelah padi di Indonesia dan komoditas ketiga di tingkat dunia setelah padi dan gandum. Dengan menggunakan paparan yang mudah, mudah-mudahan buku ini bermanfaat bagi pemulia muda yang akan meniti karir sebagai pemulia jagung. Pemahaman statistik dan analisis data menjadi persyaratan mutlak bagi seorang pemulia tanaman. Semoga buku ini mempunyai kontribusi nyata dalam upaya penelitian perakitan varietas jagung di Indonesia, yang akhirnya berdampak pada tersedianya varietas unggul berdaya hasil tinggi dan mempunyai nilai gizi yang baik. Komoditas jagung sebagai pangan pokok kedua masa depan perlu diperbaiki mutu gizinya, agar menjadi bahan pangan yang sehat. Buku ini memberikan contoh analisis statistik dari tahap seleksi awal hingga tahap uji multilokasi untuk dapat dipresentasikan kepada Tim Penilai Pelepasan varietas