Browsing by Author "Hutuely, Lutfhi"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
- ItemPengaruh Konsentrasi Garam dan Lama Penggaraman terhadap Daya Awet Ikan Tembang (Sardinella flimbriata)(Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2005-11-22) Hutuely, Lutfhi; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuSuatu percobaan penggaraman ikan sebagai salah satu alternative cara pengawetan bahan baku pengolahan telah dilakukan untuk memperpanjang pengaruh konsentrasi garam dan lama penggaraman terhadap daya awet ikan tembang (Sardinella fimbinata). Hasil percobaab menunjukkan bahwa dengan perlakuan konsentrasi garam 30% dapat diperoleh daya awet ikan tembang yang lebih baik dibandingkan konsentasi garam 20% ikan tembang yang digarami dengan perlakuan konsentrasi garam 20% dan 30 % selama 10 hari mempunyai daya awet rata-rata organoleptik (insang, mata daging, bau, tekstur) berkisar antara 6,10 – 7,70, sedangkan kadar garam NaCl 6,68 – 30,42 % (bk), kadar air 48,50 – 73,57 % (bb), IV3 19,47 – 48,11 mg N% dan pH 5,98 – 6,72
- ItemPengaruh Konsentrasi Larutan Asam Asetat dan Lama Perebusan terhadap Kandungan Gizi dan Urea Tepung Ikan Cucut (Squalus mitsukurii)(Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2005-11-22) Hutuely, Lutfhi; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuUntuk memperbaiki mutu tepung ikan telah dilakukan suatu penelitian penggunaan larutan asam asetat dalam pengolahan tepung ikan cucut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakukan konsentrasi larutan asam asetat (R), lama perebusan (T) dan interaksi antara kedua perlakuan (RT) sangat berpengaruh terhadap kandungan gizi dan urea tepung ikan cucut. Perlakuan tanpa menggunakan asam asetat maupun perlakuan asam asetat dengan lama perebusan 45 menit (R0T3, R1T3, R2T3) merupakan kombinasi perlakuan terbaik karena mempunyai kadar air, lemak dan urea yang rendah serta kandungan protein kasar yang lebih tinggi. Produk tepung ikan yang dihasilkan dari perlakuan-perlakuan ini umumnya mempunyai kandungan gizi yang baik dan memenuhi persyaratan mutu standar dengan kisaran kadar air 5,33 – 7,17 % bb, protein kasar 83,95 – 92,84 % bk, lemak 0,44 – 0,76 % bk dan kadar abu 4,82 – 13,89% bk
- ItemProduktivitas Itik Lokal Sistem Gembala pada Daerah persawahan lrigasi di Desa woekasar, Kecamatan Waeapo Kabupaten Buru(Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2005-11-22) Matitaputty, Procula Rudlof; Hutuely, Lutfhi; Titahena, Max L J; Kotadiny, Elizabeth; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuPengkajian produktivitas itik lokal sistem gembala pada lahan sawah irigasi telah dilakukan di Kabupaten Buru. Desa Waekasar tahun 2003. Keberhasilan itik lokal yang mampu beradaptasi dengan lingkungan Indonesia. Membuat ternak ini dapat hidup dan berkembang biak dimana saja. Provinsi Maluku dengan beberapa kabupaten yang ada memiliki potensi dalam pengembangan ternak itik. Kabupaten Buru merupakan salah satu daerah pengembangan ternak itik dengan populasi ternak itik sekitar 43.675 ekor, namun ternyata belum mampu berperan sebagai sumber pangan andalan. Sebagai penghasil telur dan daging, ternak itik dapat menyumbangkan 19% kebutuhan telur dan 0,94% kebutuhan daging, utuk komsumsi nasional. Sementara untuk kebutuhan telur komsumsi di provinsi masih sangat rendah 0,26 g/hari dan kebutuhan ini masih disubtitusi dari telur ayam ras petelur dan ayam buras. Pemeliharaan itik lokal di Kabupaten Buru yang merupakan daerah persawahan dilakukan secara tradisional. Pengkajian ii dilaksanakan denga menggunakan metode survei dan monitorig selama 5 bulan. Hasil pegkajian diperoleh produksi Duck Day itik gembala adalah 24,7% dengan rata-rata bobot telur per butir adalah 66,72 g. secara finansial usaha ternak itik memberi keuntungan sebesar Rp. 975.000,-