Browsing by Author "Hosen, Nasrul"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
- ItemPENGUATAN INDUSTRI RUMAH TANGGA PRODUK OLAHAN MAKANAN MENGHADAPI PASAR TUNGGAL ASEAN DI SUMATERA BARAT(BB Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Hosen, Nasrul; Harmaini; BPTP JambiSektor pertanian merupakan tulang punggung perekonomian, karena sektor pertanian merupakan lapangan kerja utama bagi hampir 50% penduduk Sumatera Barat. Sumbangan sektor pertanian terhadap PDRB cukup tinggi (23,01%) dan relativ besar dibandingkan dengan sektor lainnya. Pengembangan industri rumahtangga (IRT) pengolahan produk makanan merupakan salah satu upaya memperoleh nilai tambah dan menyerap tenaga kerja. Aneka bahan baku komoditas pangan tersedia. Jumlah IRT produk olahan makanan mencapai 4.292 unit, menyerap tenaga kerja 14.945 orang dan memberikan nilai tambah Rp. 413,0 milyar setahun. Survey dilakukan terhadap lebih 50 sampel macam produk olahan dan 30 buah industri pengolahan terdiri dari industri kecil/menengah, UP3HP, dan industri mikro (IRT) pada 3 kota, Padang, Bukittinggi dan Payakumbuh bulan Februari-Maret 2016. Hasil kajian menunjukkan, bahwa ditemui beberapa kelemahan IRT tersebut: (1) Belum semua IRT mempunyai izin usaha dan mencantumkan label halalMUI di kemasan, kecuali industri kecil/menengah; (2) Masa kedaluarsa belum semua produk mencantumkan dengan tegas; (3) Kandungan gizi tidak tercantum dan hanya mencantumkan komposisi produk; (4) Alamat sudah dicantumkan, (5) Kemasan sebagian besar produk cukup menarik, kecuali produk IRT dan UP3HP. Kelemahan produk olahan tersebut harus dibenahi untuk memperkuat daya saing menghadapi MEA. Untuk itu diperlukan fasilitasi dan regulasi oleh pemerintah: (i) pembinaan menuju efisiensi usaha dan penguatan legalitas produk dengan mencantumkan izin usaha dan berbagai data/informasi tentang produk pada kemasan, (ii) mempermudah akses IRT ke sumber modal, (iii) Membangun kemitraan sistem bapak angkat untuk menjamin standar mutu dan keberlanjutan pasar (iv) Pencerdasan konsumen dalam memilih produk makanan jadi.
- ItemPotensi Permintaan dan Peluang Pengembangan Agribisnis Sayuran di Kota Padang(BPTP Jambi, 2008) Hosen, Nasrul; BPTP JambiPotensi permintaan sayuran di Kota Padang cukup tinggi rata-rata 2.750 ton/bulan. Sementara produksi sayuran lokal tidak mampu mengimbangi potensi permintaan dan defisit mencapai 2.000-2.500 t/bulan, meskipun sudah dipasok oleh sayuran dataran tinggi dari kabupaten/kota tentangga. Kondisi ini merupakan peluang untuk memproduksi sayuran secara lokalita dengan memanfaatkan potensi lahan yang ada di Kota Padang. Potensi lahan pertanian di Kota Padang cukup besar, dan lahan terluas adalah sawah dengan total luas baku sekitar 6.813 ha. Sawah tersebut berpeluang untuk ditanami dengan aneka sayuran dataran rendah, melalui pengaturan polatanam yang tepat dengan padi.
- ItemProfil Usahatani Kelapa di Sumatera Barat(BPTP Jambi, 2008) Hosen, Nasrul; BPTP JambiKelapa merupakan usahatani rakyat dan hampir dimiliki oleh semua rumatangga tani pada agroekosistem dataran rendah sampai sedang di Sumatera Barat. Pengembangan kelapa setelah tahun 80-an kurang mendapat perhatian oleh pemerintah daerah. Komoditas perkebunan yang mendapat prioritas adalah sawit, karet, gambir dan akhir-akhir ini adalah kakao. Perubahan iklim ekonomi dunia, berdampak pada peningkatan nilai ekspor komoditas perkebunan terutama sawit yang menyebabkan harga minyak makan meningkat. Kelapa sebagai komoditas alternatif mestinya perlu mendapat perhatian oleh pengambil kebijakan.